Assalamu‘alaikum wr. wb.
Hello guys! Penamaan sangatlah penting dalam Peranan Komputer, agar dapat membedakan suatu Entitas apapun. Sama halnya dalam Komputer, penamaan juga sangatlah penting terutama saat menamai File dan Folder.
Sumber Materi : Ilmuskripsi.com, Chaerim-kim.Github.io (GitHub Pages), CSIS.PACE.edu, CS.Boisestate.edu (PDF), dan People.ENGR.Tamu.edu (PDF)
A. Pengertian Penamaan
1. Definisi Dasar
- Nama - digunakan untuk berbagi sumber daya, mengidentifikasi entitas secara unik, merujuk pada lokasi, dll.
- Entitas - dalam sistem komputer apa pun harus diberi nama agar kita dapat mengaksesnya.
- Entitas bisa berupa perangkat lunak, perangkat keras, disk, file, halaman, dll.
- Nama adalah serangkaian bit atau karakter yang biasanya dapat dibaca oleh manusia.
- Nama-nama ini harus terikat pada atribut - bagaimana atribut mendefinisikan nama sebenarnya.
- Biasanya atribut akan memberi kita akses ke entitas tersebut.
- Nama diselesaikan ketika kita menerjemahkannya ke dalam atribut tersebut - Anda mencari Bapak Brown di antara penonton.
- Dalam Struktur Data, implementasi sistem penamaan sering dijelaskan di beberapa mesin.
- Bagaimana distribusi ini dilakukan memainkan peran kunci dalam efisiensi dan skalabilitas sistem penamaan.
- Pada akhirnya, tujuannya adalah mengakses identitas melalui namanya.
2. Contoh Resolusi Nama
Bagaimana cara mengatasi nama di konten URL itu?
URL – http://www.acme.com:8080/products/catalog.html
- Hal pertama adalah mencoba mencari server di mana objek atau entitas berada - Untuk mengakses server saya perlu mengetahui alamat IP – terdapat pencarian DNS yang memberi tahu Anda alamat IP.
- Hal kedua adalah port-nya, mungkin menunjukkan bahwa itu berjalan di localhost-8080
- Berikutnya adalah /products/catalog.html – ada folder dan ada file HTML ini
- Kami mencoba menyelesaikan nama tersebut selangkah demi selangkah
- Di server web ada file, dan apa yang saya perlukan? Saya harus benar-benar mengakses server, yang biasanya berada di sebuah cluster – alamat IP itu akan diterjemahkan ke dalam alamat jaringan untuk mengakses mesin host itu sendiri!! kami mengambil alamat jaringan + no port untuk mengakses mesin host yang sebenarnya.
- Terjemahan alamat IP ke alamat jaringan melalui ARP
- Protokol resolusi alamat – Saya mengambil IP dan menerjemahkannya ke alamat tautan data untuk memiliki akses ke mesin host yang membantu Anda menentukan nama
3. Access Point dan Alamat
Dalam pelaksanaan fungsi pada berbagai entitas, ada kebutuhan untuk memiliki entitas yang disebut sebagai titik akses. Titik akses pada dasarnya memiliki nama yang dikenal sebagai alamat.
Suatu entitas dapat memiliki beberapa titik akses, seperti dalam situasi perangkat telepon, di mana masing-masing nomor telepon bisa dianggap sebagai titik akses dan nomor itu sendiri adalah alamat. Sebagai contoh, seseorang bisa memiliki hingga lima nomor telepon yang berbeda.
Dalam konteks sistem distribusi, titik akses dapat merujuk kepada host yang menjalankan server khusus, dan alamatnya bisa diidentifikasi sebagai kombinasi alamat IP dan nomor port.
Penting untuk diingat bahwa entitas bisa mengubah titik aksesnya seiring berjalannya waktu. Misalnya, ketika sebuah komputer berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain, alamat IP-nya bisa berubah. Oleh karena itu, dalam situasi ini, hal yang paling penting adalah bahwa entitas tetap dapat dihubungi. Karena alamat IP bisa berubah, maka alamat ini juga bisa berubah seiring berjalannya waktu.
Secara keseluruhan, ada keinginan untuk tidak terlalu bergantung pada alamat sebagai bentuk identifikasi rutin karena alamat dapat berubah. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan di mana kita menggunakan nama yang lebih abstrak dan tidak tergantung pada lokasi fisik untuk menjaga stabilitas dan konsistensi.
B. Penamaan dan Identifier
1. Pentingnya Masalah Penamaan
Penamaan memegang peranan yang sangat penting dalam konteks sistem komputer. Nama-nama ini berfungsi sebagai identifikasi yang memungkinkan kita membedakan satu entitas dari yang lain. Selain itu, nama-nama ini juga bisa memberikan petunjuk mengenai lokasi suatu entitas. Dalam konteks penamaan, pertimbangan penting adalah bagaimana sebuah nama dapat merujuk pada entitas yang dimaksud. Sebagai contoh, NIM (Nomor Induk Mahasiswa) atau sebuah nama dapat digunakan untuk mengidentifikasi seorang mahasiswa yang sesuai dengan NIM atau nama tersebut.
Untuk mencapai hal ini, diperlukan penggunaan sistem penamaan yang terstruktur. Dalam sistem yang terdistribusi, implementasi dari sistem penamaan ini sering tidak berpusat di satu komputer, melainkan terdistribusi di beberapa mesin. Cara penyebaran sistem penamaan ini dapat memengaruhi efisiensi dan skalabilitas dari sistem tersebut.
2. Nama, Identifier, dan Alamat
Dalam konteks sistem yang terdistribusi, sebuah nama adalah urutan karakter yang digunakan untuk mewakili suatu entitas. Entitas itu sendiri dapat berkisar mulai dari objek fisik seperti komputer, printer, perangkat penyimpanan, atau modem hingga konsep abstrak seperti berkas, pengguna, proses, kotak surat (mailbox), dan lain sebagainya.
Agar entitas dalam sistem terdistribusi ini bisa diakses oleh pengguna, baik manusia maupun mesin, diperlukan alat yang disebut access point, alamat, atau address. Sama halnya seperti seseorang bisa memiliki beberapa nomor telepon seluler, sebuah entitas dalam sistem bisa memiliki beberapa alamat. Sebagai contoh, ketika seseorang pindah ke tempat lain seperti kota atau negara, nomor telepon mereka seringkali harus diubah sesuai dengan kode area atau kode negara yang berlaku di tempat baru tersebut.
Jenis nama lain yang mendapat perlakuan khusus selain alamat adalah identifier dengan sifat-sifat sebagai berikut :
- Mewakili paling banyak satu entitas,
- Setiap entitas diwakili oleh paling banyak satu identifier,
- Sebuah identifier selalu mewakili entitas yang sama (tidak berubah menurut waktu dan kondisi).
Satu lagi jenis nama penting adalah nama dengan sifat user-friendly yang mudah dibaca dan diingat oleh manusia. Nama ini biasanya terdiri dari sederetan karakter yang dikenali manusia seperti nama pada file atau nama yang digunakan pada Domain Name System seperti www.facebook.com Atau www.google.co.id, an sebagainya.
Solusi yang lebih sering digunakan adalah dengan menyimpan informasi pasangan nama dan alamat tersebut pada beberapa sistem terpisah yang bersifat rekursif. Contohnya untuk mengetahui alamat www.yahoo.com :
- Pengguna perlu menghubungi sebuah sistem (yaitu .(dot) atau root ) yang akan memberikan alamat dari sistem di bawahnya yang memiliki tabel informasi mengenai alamat dari nama-nama yang berakhiran dengan com (DNS domain com).
- Kemudian menghubungi sistem tersebut (DNS domain com) yang akan memberikan alamat dari sistem yang memiliki tabel informasi mengenai alamat dari nama-nama yang berakhiran yahoo.com (DNS domain yahoo.com).
- Untuk kemudian mengulangi lagi menghubungi sistem (DNS Domain yahoo.com) yang memiliki tabel berisi pasangan nama www.yahoo.com dengan alamatnya.
Cara memasangkan alamat dengan nama atau identifier dan menemukan alamat pasangan dari nama atau identifier dan sebaliknya ini dikenal dengan naming system. Ada tiga naming system, yaitu :
- Flat Naming
- Structured Naming
- Attribute-Based Naming
3. Flat Naming
Flat Naming adalah sistem penamaan yang tidak mengikuti struktur tertentu. Dalam sistem penamaan Flat Naming, nama terdiri dari serangkaian karakter tanpa menyediakan informasi tentang cara menemukan alamat yang merujuk pada entitas yang diberi nama.
C. Teknik Resolving dalam Sistem Penamaan
Cara penamaan ini mungkin tampak sederhana, tetapi bisa menghasilkan konsekuensi yang rumit ketika mencoba menemukan alamat entitas yang sesuai dengan nama tersebut. Untuk mengatasi tantangan menemukan alamat atau menerjemahkan nama menjadi alamat (resolving) dalam konteks sistem penamaan Flat Naming, beberapa solusi telah dikemukakan, termasuk :
- Broadcasting dan Multicasting
- Forwarding Pointer
- Home-based approach
- Hierarchical Search Tree
1. Broadcasting dan Multicasting
Cara ini cukup sederhana yaitu mengirimkan sebuah pesan berisi permintaan pasangan identifier dari sebuah alamat kepada seluruh atau sebagian anggota jaringan dan hanya entitas yang memiliki alamat tersebut yang akan menjawab dengan identifier yang ia miliki.
Contoh implementasinya adalah ARP (Address Resolution Protocol) yang digunakan untuk mengetahui alamat hardware (MAC Address) berdasarkan sebuah alamat IP.
Cara lainnya adalah dengan melakukan multicasting yaitu :
- Mengirimkan pesan hanya ke beberapa entitas dalam jaringan. Contoh kasusnya adalah pada unit bergerak seperti laptop milik pegawai yang terkoneksi dengan jaringan nirkabel.
- Ketika laptop pegawai terkoneksi ke jaringan khusus pegawai laptop tersebut akan mendapatkan alamat IP milik staff berdasarkan alamat hardwarenya.
- Ketika pegawai lain mencoba menghubungi laptop tersebut maka pesan dikirimkan hanya ke komputer yang tergabung dalam jaringan pegawai.
2. Forwarding Pointers
Pada teknik ini setiap kali sebuah entitas berpindah lokasi dan mendapatkan alamat baru maka entitas tersebut meninggalkan informasi mengenai lokasi barunya di lokasi lamanya sedemikian sehingga entitas lain yang mencarinya dapat menelusuri jejak perpindahan dan berkomunikasi dengan entitas tersebut. Informasi tersebut dikenal sebagai pointer.
Permasalahan timbul ketika entitas bergerak cukup sering dengan jarak yang semakin jauh.
Rantai pointer akan semakin panjang sehingga penelusuran dapat memakan sumber daya lebih besar dan mengakibatkan penurunan kinerja.
3. Home-Based Approach
Alternatif teknik lain yang tidak mengalami permasalahan ketika entitas bergerak dalam jaringan skala besar adalah pendekatan home-based, yaitu sebuah teknik resolving sedemikian sehingga sebuah entitas bergerak memiliki entitas agen dengan sebuah alamat tetap yang menjadi 'alamat rumah' .
Ketika entitas tersebut bergerak ke lokasi lain entitas tersebut akan mendapatkan alamat baru yang kemudian didaftarkan entitas agen yang berada di 'alamat rumah'.
Ketika sebuah pesan dikirimkan untuk entitas bergerak tersebut tujuan dari pesan adalah 'alamat rumah'. Entitas agen juga akan memberitahu pengirim pesan alamat baru dari entitas bergerak tersebut sehingga komunikasi berikutnya terjadi antara pengirim dengan entitas bergerak di lokasi barunya.
Kekurangan teknik ini adalah penggunaan lokasi rumah yang tetap sehingga rumah ini harus dipastikan selalu tersedia.
Jika entitas bergerak hendak pindah untuk jangka waktu lama atau menetap di lokasi lain maka ada baiknya lokasi rumah juga ikut berpindah.
Solusi masalah ini adalah dengan mendaftarkan lokasi rumah pada sebuah layanan penerjemahan alamat (naming service) jika lokasi rumah dapat berpindah sehingga lokasi rumah dapat ditemukan oleh entitas yang memerlukannya melalui naming Service tersebut.
4. Hierarchical Search Tree
Pada teknik ini jaringan dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang dikenal sebagai domain. Domain-domain ini berada di dalam sebuah domain yang berada di tingkat paling atas yang meliputi seluruh jaringan (top-level domain).
Sebuah domain yang berada di bawah/dalam sebuah domain lain dikenal sebagai sub-domain. Domain yang berada pada posisi paling bawah dan tidak memiliki sub-domain lagi dikenal sebagai leaf-domain.
Setiap domain D memiliki simpul direktori, dir(D), yang menyimpan informasi lokasi setiap entitas dalam domain tersebut. Akibatnya terbentuk sebuah pohon direktori dengan simpul paling atas disebut simpul direktori akar (root directroy node) yang mengetahui semua entitas.
Hirarki Organisasi dari Layanan Lokasi di dalam Domain |
Untuk melacak lokasi sebuah entitas dalam sebuah domain setiap entitas dalam domain terdaftar di dalam simpul direktori domain tersebut. Catatan lokasi(location record) sebuah entitas E pada simpul direktori N dari domain D berisi alamat entitas tersebut di dalam domain D.
Sebaliknya, simpul direktori N' dari domain D' yang menjadi domain induk dari domain D hanya akan menyimpan catatan lokasi E berupa penunjuk (pointer) ke simpul direktori N dan demikian juga induk dari N' hanya menyimpan penunjuk ke simpul direktori N'. Pada akhirnya simpul direktori root berisi penunjuk ke simpul direktori dari semua sub-domain di bawahnya.
Sebuah entitas dapat memiliki beberapa alamat sebagai contoh: jika entitas tersebut direplikasi. Jika sebuah entitas memiliki alamat di leaf-domain D1 dan D2 maka simpul direktori dari domain induk dari domain D1 dan D2 menyimpan dua penunjuk untuk setiap sub-domain.
Contoh Penyimpanan Informasi dari Tiap Entitas yang memiliki 2 Alamat pada Cabang yang berbeda |
Jika sebuah entitas E1 ingin mengetahui alamat entitas E2 maka pertama kali ia akan mencari catatan lokasi entitas tujuan tersebut di simpul direktori domain tempat ia berada. Jika pada simpul direktori ini tidak terdapat catatan lokasi entitas E2 berarti entitas E2 tidak berada pada domain yang sama dengan entitas E1.
Permintaan entitas E1 akan diteruskan ke simpul direktori dari simpul direktori dari induk domain tempatnya berada dan seterusnya ke simpul direktori induk dari induk domainnya hingga menemukan catatan lokasi untuk E2. Pada kasus terburuk pencarian akan berlanjut hingga simpul direktori domain akar.
Jika pada salah satu domain ditemukan catatan lokasi untuk E2 maka permintaan pencarian akan diteruskan ke sub domain yang ditunjuk oleh catatan lokasi untuk E2 tersebut seterusnya hingga ditemukan alamat dari E2.
D. Penamaan Terstruktur (Structured Naming)
Flat name cocok untuk menamai mesin, namun seringkali kurang nyaman digunakan oleh manusia. Sebagai alternatif, sistem penamaan biasanya mendukung penggunaan nama yang lebih terstruktur. Nama-nama ini dibentuk dari beberapa nama yang sederhana dan mudah dikenali oleh manusia. Pendekatan ini umumnya digunakan dalam sistem penamaan file dan host di Internet.
1. Name Spaces
Biasanya, nama-nama diatur dalam apa yang disebut sebagai "name space" atau ruang nama. Name space untuk nama yang terstruktur dapat direpresentasikan dalam bentuk grafik, yang merupakan sebuah diagram yang terdiri dari simpul (node) dan sisi (edge) yang menghubungkan dua simpul. Setiap simpul memiliki label (nama) dan arah
Terdapat dua jenis simpul dalam grafik yang mewakili ruang nama :
- Simpul daun, yang mewakili entitas yang memiliki nama dan tidak menjadi induk dari simpul lain.
- Simpul direktori, yang memiliki ujung-ujung bernama dan menunjuk pada simpul daun lainnya.
Simpul direktori menyimpan tabel yang disebut "directory table," yang berisi pasangan nama sisi (edge) yang mengarah ke simpul anak dan identifier dari simpul anak tersebut. Simpul yang menjadi induk dan tidak memiliki induk lain disebut sebagai simpul root (akar). Sebuah grafik penamaan dapat memiliki beberapa simpul root, tetapi biasanya, untuk kejelasan, hanya memiliki satu simpul root.
Grafik Penamaan Satu Root Node pada Direktori File |
- Setiap jalur (path) menuju suatu entitas dapat ditulis sebagai urutan label-label dari setiap sisi yang mengarah pada entitas tersebut seperti N:<label-1, label-2, ..., label-n> di mana N adalah simpul di awal jalur. Jika sebuah jalur diawali dengan simpul root maka jalur tersebut disebut absolute path dan jika tidak diawali simpul root maka dinamakan relative path.
- Contoh mudahnya adalah jalur ke sebuah file pada banyak sistem berkas (file System) ditulis sebagai urutan label dari sisi-sisi (melambangkan direktori-jangan tertukar dengan istilah simpul direktori) yang mengarah pada file tersebut seperti c:\windows\System32\cmd.exe atau /home/ faculty/ test.sh
- Ada beberapa cara berbeda untuk mengatur sebuah name space namun kebanyakan hanya memiliki satu simpul root dan pada banyak kasus bersifat hierarkis dalam artian name space tersebut memiliki struktur seperti pohon (tree).
- Pada pengorganisasian seperti itu semua simpul memiliki tepat satu sisi yang mengarah ke simpul tersebut (kecuali simpul root) dan dapat memiliki beberapa sisi yang mengarah ke luar dari simpul tersebut ke simpul di bawahnya sehingga setiap simpul memiliki tepat satu absolute path.
2. Name Resolution
Name resolution adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses mencari (looking up) sebuah nama ketika kita memiliki jalur (path) dari nama tersebut. Proses name resolution ini menghasilkan pengenal dari simpul yang dijangkau selama proses pencarian tersebut.
3. Mekanisme Penutupan (Closure)
Proses name resolution hanya dapat terjadi jika pencari mengetahui cara dan tempat memulai proses ini. Ini dikenal sebagai mekanisme penutupan (closure mechanism) yang pada dasarnya menentukan simpul awal dalam ruang nama (name space) di mana proses pencarian dapat dimulai.
Mekanisme penutupan terkadang tidak eksplisit dan telah menjadi bagian dari sistem itu sendiri, dan dapat bervariasi antar sistem. Sebagai contoh, dalam proses name resolution di sistem penamaan berbasis grafik pada sistem file UNIX, aturannya adalah bahwa inode (simpul) dari direktori root adalah inode pertama. Ketika sebuah file seperti /home/steen/mbox harus ditemukan, sistem operasi harus mampu mengakses inode root sebagai titik awal pencarian.
Contoh lain dari mekanisme penutupan adalah jika kita diberi deretan angka "00301231751," banyak orang mungkin tidak akan tahu apa yang harus dilakukan dengan angka tersebut, kecuali jika ada informasi tambahan bahwa angka tersebut adalah nomor telepon. Informasi tersebut cukup untuk memulai proses name resolution, yang dapat dilakukan dengan menghubungi nomor tersebut melalui telepon, dan sistem telekomunikasi telepon akan melakukan pencarian.
4. Linking dan Mounting
Kadang-kadang sebuah entitas memiliki beberapa nama atau yang dikenal sebagai alias. Dalam sistem penamaan berbasis grafik, ada dua cara untuk mengimplementasikan konsep alias, yaitu :
- Mengizinkan adanya lebih dari satu jalur absolut ke suatu simpul (dalam dunia sistem file UNIX, ini dikenal sebagai hard link).
- Merepresentasikan entitas dengan simpul daun yang berisi informasi berupa jalur absolut dari entitas tersebut. Cara kedua ini dikenal sebagai symbolic link.
Konsep secara Simbolik pada Proses Link |
Proses name resolution yang dicontohkan sejauh ini berada dalam sebuah name space. Name resolution dapat juga melibatkan dua atau lebih name space. Contohnya adalah mounted file System pada UNIX. Proses mounting terjadi ketika sebuah simpul direktori menyimpan identifier dari simpul direktori yang berada di naming space yang berbeda atau dikenal sebagai simpul direktori asing.
Simpul direktori yang menyimpan identifier simpul direktori asing disebut sebagai mount point sedangkan simpul direktori asing dikenal sebagai mounting point. Pada sebuah sistem tersebar proses mounting dapat dilakukan lintas komputer jika didukung oleh tiga informasi berikut ini, yaitu :
- Nama dari Protocol aksesnya,
- Nama dari Komputer lain,
- Nama mounting point yang berada pada name space yang dimiliki komputer tersebut.
Contoh implementasinya adalah NFS (Network File System) yang dikembangkan oleh Sun MicroSystem. Gambar dibawah menunjukan penggunaan remote name space s melalui akses terhadap protokol secara spesifik
E. Implementasi Penamaan
1. Implementasi Name Space
Name space adalah inti dari layanan penamaan, yaitu sebuah layanan yang digunakan oleh pengguna (manusia maupun komputer) untuk menambah, mengurangi, dan mencari nama-nama. Pada sebuah local area network layanan ini biasanya disediakan oleh sebuah server (name server) saja namun pada sistem terdistribusi skala besar layanan ini melibatkan beberapa name server.
Pada sebuah local area network layanan ini biasanya disediakan oleh sebuah server (name server) saja namun pada sistem terdistribusi skala besar layanan ini melibatkan beberapa name server.
Distribusi Name Space
Distribusi Name Space |
Dalam sistem terdistribusi besar yang bahkan mencakup seluruh dunia seperti internet, name space sering diatur secara hierarkis dengan satu simpul akar (root). Implementasinya mengikuti tiga lapisan logis untuk efisiensi:
- Lapisan Global : Ini mencakup simpul root dan anak-anaknya, yang mewakili organisasi atau kelompok organisasi. Bagian ini jarang berubah.
- Lapisan Administrasi : Lapisan ini terdiri dari simpul direktori yang diatur dalam satu organisasi, seperti simpul yang menggambarkan departemen dalam suatu organisasi.
- Lapisan Manajemen : Ini adalah lapisan terbawah dan berisi simpul-simpul yang sering berubah. Biasanya, simpul-simpul ini mewakili komputer dalam jaringan lokal (LAN) atau file dan pustaka yang dibagi dalam jaringan.
2. Implementasi Name Resolution
Distribusi name space ke beberapa server memengaruhi cara name resolution atau pencarian nama dilakukan. Untuk menjelaskan hal ini, mari kita gunakan contoh nama path absolut berikut root ini :
<id, ac, poltek, ftp, pub, index.html>
Teknik pertama dalam name resolution adalah name resolution iteratif, di mana entitas yang ingin melakukan name resolution untuk suatu nama memberikan nama path absolut tersebut kepada name resolver lokal. Name resolver lokal kemudian menghubungi server root, yang hanya dapat melakukan resolution hingga label "id" saja. Server root akan memberikan alamat server name pada simpul "id" kepada name resolver lokal. Selanjutnya, name resolver lokal akan menghubungi server name di simpul "id" untuk mendapatkan alamat server name di simpul "ac" dengan mengirimkan: id:<ac, poltek, ftp, pub, index.html>.
Proses resolving akan terus berlanjut hingga mencapai name server di simpul "poltek," yang akan memberikan alamat server FTP. Selanjutnya, server FTP akan melakukan resolving terhadap sisa nama path, yaitu: pub dan index.html, dan akan mentransfer file yang diminta (index.html).
Iterative Name Resolution |
Attribute Based Naming :
- Penamaan secara datar (flat) dan terstruktur (structured) secara umum memberikan sebuah cara untuk mereferensi suatu entitas-yang unik dan tidak bergantung pada lokasi (location independent).
- Penamaan terstruktur juga didesain untuk memberikan kemudahan bagi manusia untuk mengingat dan menggunakannya. Seiring bertambahnya informasi yang dapat diakses dari sebuah entitas maka diperlukan sebuah cara agar pengguna dapat mencari dan mengakses suatu entitas dengan memberikan keterangan mengenai entitas tersebut.
- Salah satu cara yang populer adalah menggunakan attribute based naming (penamaan berbasiskan atribut). Dengan teknik ini sebuah entitas diasosiasikan dengan sejumlah atribut yang memiliki nilai tertentu. Pengguna melakukan pencarian berdasarkan kriteria tertentu berupa jenis dan nilai atribut yang dimiliki entitas yang dicarinya.
Directory Service
Dikenal lebih luas dengan nama layanan direktori, sistem penamaan berdasarkan atribut memiliki ciri khas tersendiri. Sebaliknya, sistem penamaan terstruktur lebih dikenal sebagai Sistem Penamaan. Dalam layanan direktori, entitas menyimpan berbagai atribut yang dapat digunakan sebagai kriteria dalam pencarian. Dalam beberapa kasus, pemilihan atribut yang akan melekat pada entitas ini adalah urusan yang tidak terlalu rumit.
Sebagai contoh, dalam sebuah surel (email), terdapat beragam atribut seperti pengirim, penerima, judul, tanggal, dan sebagainya yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam pencarian. Namun, kompleksitas dalam pemilihan atribut muncul ketika fitur penyaringan (filtering) ditambahkan, di mana proses penyaringan memutuskan email mana yang layak masuk berdasarkan atribut-atribut seperti ketiadaan virus, bukan spam, dan faktor lainnya yang berkaitan dengan isi konten email.
Contoh di atas menyoroti bahwa pemilihan atribut untuk sebuah entitas tidak boleh dipandang sepele. Meskipun sudah ada konsensus mengenai atribut mana yang harus terpasang pada sebuah entitas, pengalaman menunjukkan bahwa pengisian nilai atribut secara konsisten oleh pihak-pihak yang berbeda dapat menimbulkan masalah, seperti dalam konteks pencarian musik atau video dalam database internet.
Untuk mengatasi tantangan ini, RDF atau Resource Description Framework telah dikembangkan sebagai solusi.
3. Implementasi Hierarkis : Lightweight Directory Access Protocol
LDAP atau Lightweight Directory Access Protocol adalah implementasi nyata dari layanan direktori. Pengguna sistem operasi jaringan buatan Microsoft, seperti Microsoft Windows NT, Windows 2000, dan Windows 2003, akan lebih mengenalnya sebagai Active Directory, yang merupakan bentuk implementasi LDAP khas Microsoft. Di sisi lain, pengguna sistem operasi yang berasal dari keluarga UNIX, seperti Free BSD dan Linux, lebih mengenalnya sebagai open LDAP, yang merupakan varian implementasi LDAP untuk lingkungan UNIX.
Dalam LDAP, kita menemui sejumlah rekaman yang disebut sebagai entri direktori. Entri direktori dalam banyak hal mirip dengan catatan sumber daya dalam DNS. Setiap rekaman ini terdiri dari sekelompok pasangan atribut dan nilai atributnya. Masing-masing atribut memiliki tipe yang sesuai dan dapat dikelompokkan menjadi atribut bernilai tunggal atau bernilai banyak.
Sejumlah Entri Direktori dalam LDAP membentuk apa yang dikenal sebagai Basis Informasi Direktori (DIB). Keunggulan utama DIB adalah bahwa setiap rekaman memiliki nama unik yang memungkinkan pencarian dengan menggunakan Relative Distinguished Name (RDN).
Atribute
|
Abbr.
|
Value
|
Country
|
C
|
NL
|
Locality
|
L
|
Amsterdam
|
Organization
|
O
|
Vrije
Universiteit
|
OrganizationalUrl
|
OU
|
Comp.
Sc.
|
CommonName
|
CN
|
Main
Server
|
Mail_Servers
|
-
|
137.37.20.3,
130.37.24.6, 137.37.20.10
|
FTP_Server
|
-
|
130.37.20.20
|
WWW_Server
|
-
|
130.37.20.20
|
Seperti halnya pada DNS penggunaan RDN menghasilkan hirarki kumpulan directory entries yang dikenal sebagai Directory Information Tree (DIT).
[Untuk membaca lebih lengkapnya, silakan lihat di sini.]
Itulah Penjelasan tentang Sistem Penamaan dalam Sistem Terdistribusi. Mohon maaf apabila ada kesalahan sedikitpun.
Terima Kasih 😄😘👌👍 :)
Wassalamu‘alaikum wr. wb.