Modul Tutorial Belajar Bahasa Pemrograman PHP Untuk Pemula

Assalamu‘alaikum wr. wb.

Hello guys, Kembali lagi bersama Teknoblog Inzaghi's Blog! Jika sebelumnya, kita pernah membahas tentang Modul Pemrograman seperti C++, Java, dan Python, sekarang kita akan membahas tentang Modul Pemrograman PHP. PHP juga digunakan sebagai Backend untuk pembuatan Website.

Modul Belajar Bahasa Pemrograman PHP Untuk Pemula

Sumber Artikel Utama Duniailkom.com dan Badoystudio.com

Bahasa Pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) adalah Bahasa Pemrograman Open-Source yang dirancang khusus untuk pengembangan Situs Web dan Aplikasi Web Dinamis. PHP biasanya dijalankan di Sisi Server, yang berarti kode PHP dieksekusi pada Server Web sebelum hasilnya dikirim ke Klien (Browser).


PENGERTIAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP

Sumber : Duniailkom.com

A. Pengertian Bahasa PHP

Whoops! PHP di sini bukan Pemberi Harapan Palsu ya guys! Tapi PHP itu adalah Hypertext Preprocessor atau dulunya disebut sebagai Personal Home Page.

PHP merupakan bahasa pemrograman script server-side yang digunakan untuk pengembangan web dan juga dapat berfungsi sebagai bahasa pemrograman umum. Bahasa ini pertama kali dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf pada Tahun 1995 dan saat ini dikelola oleh The PHP Group. Situs resmi PHP dapat diakses melalui https://www.php.net.

Sebagai bahasa pemrograman server-side, PHP diproses pada komputer server, berbeda dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada Web Browser (Client).

Awalnya, PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page dan digunakan untuk membuat website pribadi. Namun, seiring perkembangannya, PHP telah menjadi bahasa pemrograman web yang kuat dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga digunakan dalam website populer yang diakses oleh jutaan orang, seperti Wikipedia, Wordpress, Joomla, dan lainnya.

Saat ini, PHP memiliki arti PHP, yaitu Hypertext Preprocessor, yang merupakan kepanjangan Rekursif, di mana singkatan tersebut terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor.

PHP merupakan Bahasa Pemrograman Gratis (Free) dan bersifat open-source dengan lisensi PHP License, sedikit berbeda dari Lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasanya digunakan untuk proyek open-source.

Kemudahan dan kepopuleran PHP telah menjadi standar bagi para programmer web di seluruh dunia. Pada Februari 2014, sekitar 82% dari web server di dunia menggunakan PHP. PHP juga merupakan dasar dari aplikasi CMS (Content Management System) populer seperti Joomla, Drupal, dan WordPress.

B. Fungsi Bahasa PHP

Untuk membuat halaman web, sebenarnya PHP bukanlah bahasa pemrograman yang wajib digunakan. Kita bisa saja membuat website hanya menggunakan HTML saja. Web yang dihasilkan dengan HTML (dan CSS) ini dikenal dengan website statis, dimana konten dan halaman web bersifat tetap.

Sebagai perbandingan, website dinamis yang bisa dibuat menggunakan PHP adalah situs web yang bisa menyesuaikan tampilan konten tergantung situasi. Website dinamis juga bisa menyimpan data ke dalam database, membuat halaman yang berubah-ubah sesuai input dari user, memproses form, dll.

Untuk pembuatan web, kode PHP biasanya di sisipkan ke dalam dokumen HTML. Karena fitur inilah PHP disebut juga sebagai Scripting Language atau bahasa pemrograman script.

Sebagai contoh penggunaan PHP, misalkan kita ingin membuat list dari nomor 1 sampai nomor 10. Dengan menggunakan HTML murni, kita bisa membuatnya secara manual seperti kode berikut ini :

<!DOCTYPE html>
<html>
   <head>
      <title>Contoh list dengan HTML</title>
   </head>
<body>
<h2>Daftar Absensi Mahasiswa</h2>
   <ol>
      <li>Nama Mahasiswa ke-1</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-2</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-3</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-4</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-5</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-6</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-7</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-8</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-9</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-10</li>
   </ol>
</body>
</html>

Halaman HTML tersebut dapat dibuat dengan mudah dengan cara men-copy-paste tag <li> sebanyak 10 kali dan mengubah sedikit angka-angka no urut di belakangnya. Namun jika yang kita inginkan adalah menambahkan list tersebut menjadi 100 atau 1000 list, cara copy-paste tersebut menjadi tidak efektif.

Jika menggunakan PHP, kita tinggal membuat perulangan for sebanyak 1000 kali dengan perintah yang lebih singkat seperti berikut ini :

<!DOCTYPE html>
<html>
   <head>
      <title>Contoh list dengan PHP</title>
   </head>
<body>
<h2>Daftar Absensi Mahasiswa</h2>
   <ol>
      <?php
      for ($i= 1; $i <= 1000; $i++)
         {
            echo "<li>Nama Mahasiswa ke-$i</li>";
         }
      ?>
   </ol>
</body>
</html>

Dengan menggunakan kode baris yang bahkan lebih sedikit, kita dapat membuat list tersebut menjadi 1000 kali, bahkan 100.000 kali dengan hanya mengubah sebuah variabel $i.

PHP tidak hanya dapat melakukan pengulangan tersebut, masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan dengan PHP, seperti meng-Input Data ke Database, menghasilkan Gambar, mengonversi halaman text menjadi PDF, management Cookie dan Session, dan hal lainnya.


PERSIAPAN UNTUK PEMROGRAMAN PHP

Sumber Artikel Materi Duniailkom.com (Menjalankan File PHP dengan XAMPP)Duniailkom.com (Cara Kerja Web Server menjalankan PHP), dan Argiaacademy.com

Sumber Lainnya : Rumahweb.com

Dikarenakan PHP termasuk ke dalam kelompok bahasa pemrograman yang disebut scripting language. Secara sederhana, Bahasa pemrograman script adalah jenis bahasa pemrograman yang tidak memerlukan lingkungan kerja khusus untuk berjalan.

A. Menjalankan File PHP dengan XAMPP

Pada Tutorial ini, kita akan membahas tentang Cara menjalankan File PHP dengan XAMPP.

Mengenal Folder htdocs

Agar dapat mengakses halaman PHP dari web browser, maka kita harus menempatkan file PHP dalam folder khusus yang merupakan folder home dari web server. Pada aplikasi XAMPP, folder tersebut adalah folder htdocs yang berada di C:\xampp\htdocs.

Setelah itu, ubahlah Lokasi Document Root sesuai dengan keinginan Anda. Tapi harus berada di Folder "C:/xampp/htdocs".

Jika sudah, maka bukalah File Konfigurasi di XAMPP pada Folder "C:/xampp/apache/conf/extra". Kemudian, klik pada File httpd-vhosts.conf.

Kemudian, ubahlah pada bagian <VirtualHost *:80> seperti pada Gambar di bawah ini :

Ubahlah dari Kode seperti ini :

##<VirtualHost *:80>
    ##ServerAdmin webmaster@dummy-host2.example.com
    ##DocumentRoot "C:/xampp/htdocs/dummy-host2.example.com"
    ##ServerName dummy-host2.example.com
    ##ErrorLog "logs/dummy-host2.example.com-error.log"
    ##CustomLog "logs/dummy-host2.example.com-access.log" common
##</VirtualHost>

Menjadi (Contoh punya saya) :

<VirtualHost *:8080>
    DocumentRoot "C:/xampp/htdocs/webdev"
    ServerName webdev
    ErrorLog "logs/dummy-host2.example.com-error.log"
    CustomLog "logs/dummy-host2.example.com-access.log" common
</VirtualHost>

Terakhir, bukalah Notepad dan Jalankan sebagai "Adnministrator". Kemudian, klik "Open" dan carilah File "hosts" pada Folder "C:\Windows\System32\drivers\etc".

Kemudian, tulis ulang menjadi :

127.0.0.1    webdev

Kemudian, Simpanlah dengan cara "Save".


B. Cara Kerja Web Server menjalankan PHP

Pada Tutorial Pengertian dan Fungsi PHP dalam Pemrograman Web, kita telah melihat apa yang bisa dilakukan PHP untuk mempermudah penulisan HTML. Kali ini kita akan mengulangi hal yang sama dengan contoh berikut :

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
   <title>Belajar PHP</title>
</head>
<body>
   <p>Kalimat ini dibuat menggunakan HTML saja </p>
   <?php
      echo "<p>Kalimat ini dibuat menggunakan PHP </p>";
   ?>
</body>
</html>

Walaupun kode di atas terdiri dari HTML dan PHP, agar web server “mau” mengeksekusi kode PHP yang terdapat di dalamnya, file tersebut harus di save sebagai file PHP, yakni dengan akhiran file *.php.

Savelah kode tersebut sebagai cara_kerja.php ke dalam folder C:\xampp\htdocs\belajar. Kemudian buka browse, dan ketik alamat berikut: localhost/belajar/test.php

Jika tidak ada masalah, akan tampil hasil sebagai berikut :

Mari kita bahas cara kerja web server ketika menangani kode program di atas :

  • Web Server akan melihat extension (jenis) file yang diakses. Jika file yang dijalankan adalah cara_kerja.html, maka web server tidak akan memanggil modul PHP untuk menjalankan kode PHP, karena web server menganggap itu adalah file HTML biasa dan menampilkannya langsung tanpa diproses. Namun jika file tersebut adalah cara_kerja.php, maka web server akan menjalankan modul PHP dan mengeksekusi kode PHP yang terdapat dalam file tersebut.
  • Web Server Apache akan memulai memproses file cara_kerja.php dari baris pertama sampai baris akhir secara berurutan.
  • Pada baris 1, web server mendapati tag pembuka HTML, yakni <!DOCTYPE html> kemudian diikuti dengan tag-tag HTML lainnya. Karena tidak menemukan instruksi untuk masuk ke mode PHP, seluruh tag HTML ini tidak memerlukan proses dan langsung di kirim ke web browser.
  • Begitu web server menemukan tag <?php pada baris ke-7, maka tag tersebut menginstruksikan kepada web server bahwa kode selanjutnya terdiri dari bahasa PHP, sehingga apa pun yang kita tulis setelah tag ini akan diproses mengikuti aturan bahasa pemrograman PHP. Kita sebut saja proses ini sebagai PHP mode.
  • Mulai dari tag <?php adalah PHP mode. Dalam PHP mode inilah kita menulis kode pemrograman PHP. Untuk contoh di atas, saya membuat sebuah perintah sederhana PHP, yakni echo. Echo adalah perintah PHP untuk menampilkan text yang terdapat di antara kedua tanda kutip (“). Dalam contoh di atas echo dipakai untuk menampilkan teks: “<p>Kalimat ini dibuat menggunakan PHP</p>” ke dalam web browser.
  • Web server akan terus berada di PHP mode sampai menemukan tag penutup PHP, yakni tag ?> yang menandakan akhir dari PHP.
  • Tag ?> selain tanda keluar dari mode PHP, juga menginstruksikan kepada web server bahwa text berikutnya akan diproses sebagai text HTML biasa.

Dalam contoh di atas, sebagian besar kode PHP hanya berupa kode HTML. Kita juga bisa membuat sebuah file yang seluruhnya terdiri dari perintah PHP.

Sebagai contoh kedua, kita akan memodifikasi File test.php sebelumnya menjadi berikut :

<?php
   echo "<!DOCTYPE html>";
   echo "<html>";
   echo "<head>";
   echo "<title>Belajar PHP</title>";
   echo "</head>";
   echo "<body>";
   echo "<p>Kalimat ini tidak lagi dibuat menggunakan HTML</p>";
   echo "<p>Kalimat ini dibuat menggunakan PHP </p>";
   echo "</body>";
   echo "</html>";
?>

Maka, hasilnya akan seperti ini :

Jika Anda menjalankan kode PHP di atas, tampilan yang dihasilkan akan persis sama dengan kode cara_kerja.php pertama. Bedanya hanya bagaimana cara kita memproses dan membagi halaman tersebut, mana yang bisa ditulis dengan kode HTML biasa, dan mana yang harus ditulis menggunakan PHP.

Jadi mana yang lebih baik? Pada contoh pertama saya menggunakan kode HTML dengan sedikit kode PHP, sedangkan di contoh kedua seluruhnya terdiri dari kode PHP.

Kita bebas menggunakan apa yang dirasa lebih mudah, walaupun sebagian besar programmer akan menyukai gaya penulisan yang pertama, dimana kita hanya perlu masuk ke PHP mode hanya ketika diperlukan saja. Beban web server juga akan berkurang karena tidak terus menerus memproses PHP.


KONSEP DASAR BAHASA PEMROGRAMAN PHP

Sumber Artikel Materi Duniailkom.com (Variabel dalam PHP)Medium.Easyread.co (Tipe Data PHP)

A. Variabel dan Tipe Data

1. Variabel

Variabel merujuk pada bagian kode program yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan nilai tertentu. Setelah nilai disimpan dalam variabel, nilai tersebut dapat digunakan untuk dimasukkan ke dalam database atau ditampilkan kepada pengguna.

Variabel dapat diisi dengan berbagai informasi sesuai dengan kebutuhan dan dapat diubah nilainya saat kode program sedang dijalankan. Setiap variabel memiliki nama yang berfungsi sebagai pengakses nilai yang terdapat di dalamnya. Bagi mereka yang memiliki pemahaman dasar mengenai bahasa pemrograman, istilah "variabel" tentu tidak asing lagi.

Seperti variabel pada bahasa pemrograman lainnya, dalam PHP, variabel berfungsi untuk menyimpan nilai input dari pengguna atau nilai yang ditetapkan oleh program itu sendiri. Namun, PHP memiliki beberapa aturan khusus terkait cara penggunaan dan penulisan variabel.

a. Penulisan variabel harus diawali dengan tanda $

Dalam bahasa PHP, penggunaan variabel harus dimulai dengan tanda dollar ($). Setelah tanda tersebut, variabel harus diikuti oleh karakter pertama yang berupa huruf atau garis bawah (), kemudian karakter-karakter berikutnya dapat berupa huruf, angka, atau garis bawah (). Dengan aturan ini, tidak diperbolehkan untuk memulai variabel dengan angka. Panjang variabel minimal harus satu karakter setelah tanda dollar ($).

Berikut adalah contoh penulisan variabel yang benar dalam PHP :

<?php
   $i;
   $nama;
   $Umur;
   $_lokasi_memori;
   $ANGKA_MAKSIMUM;
?>

Dan berikut adalah contoh penulisan variabel yang salah :

<?php
   $4ever; //variabel tidak boleh diawali dengan angka
   $_salah satu; //variabel tidak boleh mengandung spasi
   $nama*^; //variabel tidak boleh mengandung karakter khusus: * dan ^
?>

b. Variabel dalam PHP bersifat Case Sensitif

Variabel dalam PHP mengenal perbedaan antara huruf besar dan kecil (case sensitif). Artinya, variabel $belajar, $Belajar, dan $BELAJAR dianggap sebagai tiga variabel yang berbeda.

Untuk menghindari kesalahan dalam program akibat penggunaan variabel yang salah, disarankan untuk menggunakan huruf kecil untuk seluruh nama variabel.

<?php
   $andi="Andi";
   echo $Andi; // Notice: Undefined variable: Andi
?>

Dalam contoh di atas, PHP mengeluarkan error karena tidak menemukan variabel $Andi.

c. Cara Memberikan Nilai kepada Variabel

Cara memberikan nilai kepada variabel dalam PHP mirip dengan sebagian besar bahasa pemrograman lainnya. Nilai diberikan dengan menggunakan tanda sama dengan (=), yang dikenal sebagai Operator Assignment.

Proses memberikan nilai kepada variabel disebut "assignment". Jika variabel belum pernah digunakan sebelumnya dan langsung diberikan nilai awal, maka proses ini juga dikenal sebagai "inisialisasi".

Berikut contoh cara memberikan nilai awal (inisialisasi) kepada variabel :

<?php
   $nama = "andi";
   $umur = 17;
   $pesan = "Saya sedang belajar PHP di duniailkom.com";
?>

d. Variabel dalam PHP tidak memerlukan deklarasi terlebih dahulu

Berbeda dengan bahasa pemrograman seperti Pascal, C, C++, dan Visual Basic, di mana sebuah variabel harus dideklarasikan sebelum digunakan, di PHP, deklarasi variabel tidak diperlukan. Anda dapat membuat variabel baru di tengah-tengah kode program tanpa harus mendeklarasikannya terlebih dahulu. Variabel tersebut bisa langsung digunakan setelah diberikan nilai.

<?php
   $andi="Andi";
   echo $andi;
?>

2. Tipe Data

Mirip dengan manusia yang memiliki beragam tipe kepribadian, bahasa pemrograman termasuk PHP juga memiliki beragam tipe data yang menggambarkan jenis isi variabel.

Tipe data dalam bahasa pemrograman PHP mengacu pada jenis nilai yang dapat disimpan dalam variabel. Beberapa contoh tipe data meliputi angka (integer), teks atau kalimat (string), dan berbagai tipe data lainnya. Berikut adalah beberapa contoh tipe data yang digunakan dalam PHP.

Tipe data pada PHP :

  • String
  • Integer
  • Float
  • Boolean
  • Array
  • Object
  • NULL

Tipe data dalam PHP yang telah disebutkan di atas merupakan tipe data yang sering digunakan dalam membangun aplikasi. Berikut adalah penjelasan dan penggunaan masing-masing tipe data tersebut.

a. String

Tipe data string adalah tipe data yang berbentuk teks, dan untuk menyatakan tipe data string, nilai diletakkan di dalam tanda petik. String dimulai dengan tanda petik dan diakhiri dengan tanda petik juga. Berikut ini adalah contoh penulisan tipe data string di PHP.

<?php
  $tes = "Usia Saya Sekarang 21 Tahun";
  // variabel tes di atas merupakan tipe data string karena berisi text atau kalimat.
?>

Contoh tipe data string di atas menunjukkan sebuah variabel dengan nama "tes" yang berisi kalimat "Usia Saya Sekarang 21 Tahun". Meskipun angka/integer terdapat di dalam tanda petik, nilai variabel tersebut tetap dianggap sebagai string. Oleh karena itu, variabel "tes" ini memiliki tipe data string.

b. Integer

Tipe data integer adalah tipe data yang berisi angka dalam bentuk bilangan asli atau bilangan bulat. Sebagai perbedaan dengan tipe data string, tipe data integer tidak memerlukan tanda petik dalam penulisannya. Jika Anda menambahkan tanda petik pada tipe data integer, nilai tersebut akan dianggap sebagai string. Berikut ini adalah contoh penulisan tipe data integer pada PHP.

<?php
    $bilangan_pertama = 12;
    $bilangan_kedua = 78;
    //Kedua variabel di atas merupakan variabel yang bertipe data integer.
?>

Terdapat dua variabel, yaitu $bilangan_pertama dan $bilangan_kedua, yang berisi angka dalam bentuk bilangan bulat atau bilangan asli. Oleh karena itu, kedua variabel ini memiliki tipe data integer.

c. Float

Tipe data float, juga disebut tipe data double, adalah tipe data yang berisi angka desimal. Penulisan tipe data float hampir sama dengan tipe data integer, karena tidak memerlukan tanda petik di awal dan akhir nilai variabel float. Berikut adalah contoh penulisan variabel dengan tipe data float pada PHP.

<?php
    $angka = 12.177;
    //variabel di atas adalah variabel yang bertipe data float karena berisi bilangan desimal.
?>

d. Boolean

Tipe data boolean adalah tipe data yang hanya memiliki dua nilai, yaitu true dan false, atau 0 dan 1. True mewakili angka 1, sedangkan false mewakili angka 0. Tipe data boolean sering digunakan untuk memeriksa kebenaran atau ketersediaan data. Berikut ini adalah cara penulisan variabel dengan tipe data boolean.

<?php
  $x = true;
  $y = false;
 
  echo $x; //Hasil: 1
  echo "<br>";
  echo $y; //Tidak ada hasil yang ditampilkan
?>

Pada contoh kode di atas, pada baris nomor 2 terdapat variabel $x dengan nilai true, dan pada baris nomor 3 terdapat variabel $y dengan nilai false. Variabel $x dan $y merupakan Variabel dengan Tipe data Boolean.

Ketika variabel $x dipanggil menggunakan perintah echo, nilai true akan ditampilkan sebagai angka 1, sedangkan variabel $y dengan nilai false tidak menampilkan apa-apa. Tipe data boolean umumnya digunakan untuk menguji kondisi, seperti memeriksa apakah tombol login sudah diatur atau diklik.

e. Array

Array adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan banyak isi dalam satu variabel. Array mirip dengan tas yang berisi pulpen, buku, penggaris, dan lainnya. Setiap isi variabel array ditandai dengan angka atau indeks sesuai urutannya. Berikut adalah contoh penulisan variabel dengan tipe data array. Di series selanjutnya, akan dibahas lebih detail tentang jenis-jenis array dan cara penggunaannya dalam PHP.

<?php
  // membuat array
  $tas = array('Pulpen','Buku Tulis','Penggaris');

  // menampilkan isi array
  echo $tas[0]."<br>";
  echo $tas[1]."<br>";
  echo $tas[2]."<br>";
?>

Untuk menggunakan tipe data array, kita menggunakan fungsi array() dan mengisinya dengan nilai yang dipisahkan oleh tanda koma. Pada contoh variabel array "tas" di atas, terdapat pulpen, buku tulis, dan penggaris. Pulpen berada pada indeks 0, buku tulis berada pada indeks 1, dan penggaris berada pada indeks 2. Angka yang diberikan pada setiap isi array dimulai dari 0 dan bertambah 1 sesuai urutan.

Contoh lainnya, kita butuh untuk menyimpan 10 nama mahasiswa, maka kode PHP-nya jika tanpa menggunakan array adalah sebagai berikut :

<?php
   $nama0="Andri";
   $nama1="Joko";
   $nama2="Sukma";
   $nama3="Rina";
   $nama4="Sari";
   //... dst sampai $nama10
?>

Kode PHP seperti diatas tidak salah, tetapi kurang efektif karena kita membuat 10 variabel untuk 10 nama. Bagaimana jika kita butuh 100 nama? maka akan dibutuhkan 100 variabel $nama.

Pembuatan kode program diatas akan lebih rapi jika ditulis kedalam bentuk array, karena kita hanya membutuhkan 1 buah variabel saja untuk menampung banyak nilai. Berikut adalah contoh penggunaan array :

<?php
$nama = array (
         0=>"Andri",
         1=>"Joko",
         2=>"Sukma",
         3=>"Rina",
         4=>"Sari",)
//... dst sampai 10
?>

f. NULL

Tipe data null adalah sebuah tipe data spesial yang menunjukkan sebuah variabel belum memiliki nilai/data. Tipe data null pada PHP mirip dengan tipe data none pada python.

Tipe Data NULL, Undefined, Nol, dan Nilai bukan Nol

Untuk menggunakan tipe data null pada sebuah variabel dapat langsung diset :

$var1 = NULL;
atau
$var1 = null

Penulisan NULL bisa berupa huruf besar atau kecil maupun keduanya, karena pada dasarnya bersifat case-insensitive.

Catatan :

Ketika kita mengdeklarasikan sebuah variabel tanpa memberikan nilai atau data, bisa dikatakan juga variabel tersebut bersifat NULL

Misal : $x;

Namun begitu variabel tersebut diproses seperti dicetak atau dilakukan proses lainnya, maka akan keluar peringatan :

"Notice : undefined variable : x"

Dalam contoh ini kita akan menunjukkan salah satu efek apabila sebuah variabel diset nilai NULL.

<?php
  // x pertama kali diberi nilai 2
  $x = 2;
  if($x >0){
     echo "Bisa dibandingkan karena tidak null";
  }

  // x diberi NULL
  $x = null;
  if($x > 0){
     echo "Tidak bisa dibandingkan karena null";
  }
?>

Dari contoh diatas, pertama kali nilai variabel $x diberi nilai 2, sehingga begitu dibandingkan dengan instruksi if($x>0) maka dapat diputuskan bahwa 2 > 0 dan hasilnya bernilai TRUE, sehingga dicetak “Bisa dibandingkan karena tidak null”.

Untuk kasus variabel $x yang diset null, pada saat membandingkan apakah nilai $x lebih besar dari 0 pada instruksi if($x>0), instruksi tersebut tidak dapat membandingkannya sehingga akan bernilai FALSE.

B. Operator

Sumber : Petanikode.com dan Jagongoding.com

Di dalam PHP, terdapat berbagai macam operator yang bisa kita gunakan. Kita akan membahas beberapa operator yang paling dasar di dalam PHP dan juga bagaimana cara penggunaannya.

1. Operator Aritmatika

Operator Aritmatika adalah operator untuk menghitung operasi matematika dasar. Mulai dari:

  • Penjumlahan (+)
  • Pengurangan (-)
  • Perkalian (*)
  • Pembagian (/).

Bentuk paling sederhananya, ekspresi aritmatika terdiri dari dua buah operan dan satu buah operator. Misalnya kita akan menjumlah kan angka 10 dan angka 5, kita bisa menulisnya seperti berikut :

<?php
$a = 10 + 5;
?>

Tidak hanya 2 operan seperti contoh di atas. Di dalam PHP, kita juga bisa mendefinisikan ekpsresi aritmatika yang lebih kompleks. Misalnya :

<?php
$a = (10 + (-3 * 5)) / 3;
?>

Operator Aritmatika Tambahan

Selain operator aritmatika dasar yang telah disebutkan di atas, masih ada operator aritmatika lainnya di dalam PHP. Operator tersebut adalah :

  • Modulus dengan simbol %
  • Eksponensial dengan simbol **
  • Dan yang terakhir adalah Negasi dengan Simbol - sebelum nama variabel-nya.

Perhatikan dan praktikkan kode program di bawah ini :

<?php

$a = 6;
$b = 5;

# operator aritmatika standar
echo "{$a} + {$b} = " . ($a + $b) . " <br>";
echo "{$a} - {$b} = " . ($a - $b) . " <br>";
echo "{$a} * {$b} = " . ($a * $b) . " <br>";
echo "{$a} / {$b} = " . ($a / $b) . " <br>";

# modulus
echo "{$a} % {$b} = " . ($a % $b) . " <br>";
# eksponensial
echo "{$a} ** {$b} = " . ($a ** $b) . " <br>";
# negasi
echo "-a = " . (-$a) . " <br>";

?>

Kode program di atas akan menghasilkan output sebagai berikut :

6 + 5 = 11
6 - 5 = 1
6 * 5 = 30
6 / 5 = 1.2
6 % 5 = 1
6 ** 5 = 7776
-a = -6

2. Operator Penugasan (Assignment)

Operator penugasan atau assignment adalah operator yang berfungsi untuk memberi nilai kepada suatu variabel. Nilai tersebut bisa berupa nilai tunggal yang sudah jelas, atau juga bisa nilai yang berupa hasil dari suatu ekspresi tertentu; misal ekspresi aritmatika atau juga ekspresi logika.

Operator penugasan dalam PHP adalah operator =. Kita telah menggunakan operator tersebut sejak awal ketika mulai membuat variabel di dalam PHP.

Perhatikan dan praktikkan kode program di bawah :

<?php

$nilaiMatematika = 8;
$rataRata = (10 + 7 + $nilaiMatematika) / 3;

$namaDepan = "Nurul";
$namaLengkap = "{$namaDepan} Huda";

$a = 5;
$a += 10; # sama dengan $a = $a + 10;
echo var_dump($a) . "<br>";

$a -= 20; # sama dengan $a = $a - 20;
echo var_dump($a) . "<br>";

$a *= 100; # sama dengan $a = $a * 100;
echo var_dump($a) . "<br>";

$a /= 10; # sama dengan $a = $a / 10;
echo var_dump($a) . "<br>";

?>

Kode program di atas akan menghasilkan Output :

int(15)
int(-5)
int(-500)
int(-50)

3. Operator Perbandingan

Operator perbandingan digunakan untuk membandingkan antara dua nilai. Hasil yang didapatkan dari operator perbandingan adalah suatu nilai dengan tipe data boolean, yaitu true atau false.

Jika pernyataan perbandingannya benar, nilai yang dikembalikan adalah true. Dan jika pernyataan perbandingannya salah, nilai yang akan didapatkan pun menjadi false.

Berikut adalah operator perbandingan yang bisa kita gunakan dalam PHP :

Simbol
Keterangan
>
Lebih dari
>=
Lebih dari atau sama dengan
<
Kurang dari
<=
Kurang dari atau sama dengan

Berikut ini contoh penggunaan operator perbandingan pada PHP. Silakan dipraktikkan agar bisa lebih paham.

<?php

$nilai = 90;
# membanding variabel
$lulus = $nilai > 80;

echo "{$nilai} > 80 = ";
var_dump($lulus);
echo "<br>";

# membandingkan langsung angka
echo "3 >= 3 = ";
var_dump(3 >= 3);
echo "<br>";

echo "3 < 6 = ";
var_dump(3 < 6);
echo "<br>";

echo "5 <= 3 = ";
var_dump(5 <= 3);
echo "<br>";


# anda juga bisa membandingkan antar 2 string
echo "'a' < 'b' = ";
var_dump('a' < 'b');
echo '<br>';

echo "'abc' < 'b' = ";
var_dump('abc' < 'b');
echo '<br>';

?>

Output :

90 > 80 = bool(true)
3 >= 3 = bool(true)
3 < 6 = bool(true)
5 <= 3 = bool(false)
'a' < 'b' = bool(true)
'abc' < 'b' = bool(true)

Perbandingan Equal dan Identik

Dalam PHP, selain perbandingan seperti di atas. Kita juga bisa menggunakan perbandingan equal dan juga identik. Perbandingan equal tidak memperdulikan tipe data sehingga ia menganggap sama antara 10 dan "10". Sedangkan perbandingan yang bersifat identik, ia menganggap penting tipe data sehingga dua nilai akan dikatakan sama jika dia sama dari sisi nilai dan sama dari sisi tipe datanya.

Simbol
Keterangan
==
Sama secara equal
===
Sama secara identik
!=
Tidak sama secara equal
!==
Tidak sama secara identik
<> 
Sama dengan operator !=

Berikut ini kode program yang harus anda praktikkan agar lebih mudah memahami perbedaan antara operator perbandingan == dan === atau antara operator != dan !==.

<?php

var_dump(10 == "10");
echo "<br>";

var_dump(10 === "10");
echo "<br>";

var_dump(10 === 10);
echo "<br>";

var_dump(10 != "10");
echo "<br>";

var_dump(10 !== "10");
echo "<br>";

var_dump(10 <> "10");
echo "<br>";

?>

Output :

bool(true)
bool(false)
bool(true)
bool(false)
bool(true)
bool(false)

4. Operator Logika

Operator logika membutuhkan dua operan dan satu operator. Operator yang paling sering digunakan adalah operator and (&& / and), operator or (|| / or) dan operator negasi atau not (!).

Operator
Simbol
Keterangan
and
&& atau and
akan bernilai true jika kedua operan bernilai true.
or
`
-
negasi
!
akan membalik yang true menjadi false dan yang false menjadi true.

Contoh Operator Logika :

<?php

$a = true && true; # true
$b = true and false; # false
$c = false && false; # false
$d = true || false; # false

# ekspresi berikut akan diselesaikan dari kiri ke kanan
$e = true && false && false;

# ekspresi yang berada di dalam kurung diselesaikan terlebih dahulu
$f = "a" === "a" && ((3 > 5) or 3 + 5 >= 7);

# negasi
$g = !true;
$h = !(true && !false);

# var_dump semua variabel di atas untuk melihat hasilnya
var_dump($a); echo "<br>";
var_dump($b); echo "<br>";
var_dump($c); echo "<br>";
var_dump($d); echo "<br>";
var_dump($e); echo "<br>";
var_dump($f); echo "<br>";
var_dump($g); echo "<br>";
var_dump($h); echo "<br>";

?>

Output :

bool(true)
bool(true)
bool(false)
bool(true)
bool(false)
bool(true)
bool(false)
bool(false)

5. Operator Increment dan Decrement

Operator increment (++) atau decrement (--) adalah jalan pintas dari operator += atau -= yang telah berlalu penjelasannya pada bagian operator penugasan. Dan kedua operator tersebut hanya berfungsi pada variabel saja.

Anda bisa mencoba kode program di bawah agar lebih jelas bagaimana cara kerja kedua operator tersebut :

<?php
/**
 * Increment
 */
$a = 1;
echo "a = {$a} <br>";
$a++;
echo "a = {$a} <br>";
$a++;
echo "a = {$a} <br>";

# isi dari variabel $a dimasukkan lebih dulu ke variabel $b
# lalu variabel $a menambah dirinya sendiri dengan angka 1
$b = $a++;
echo "b = {$b} <br>";
echo "a = {$a} <br>";

/**
 * Decrement
 */
$a--;
echo "a = {$a} <br>";
$a--;
echo "a = {$a} <br>";

# isi dari variabel $a dimasukkan lebih dulu ke variabel $b
# lalu variabel $a mengurangi dirinya sendiri dengan angka 1
$b = $a--;
echo "b = {$b} <br>";
echo "a = {$a} <br>";

?>

Anda juga bisa menaruh operator tersebut sebelum nama variabel :

<?php

$a = 5;
--$a;

# variabel $a menambah dirinya sendiri dengan angka 1
# lalu hasil terbaru tersebut akan dimasukkan ke variabel $b
$b = --$a;
# begitu juga yang $c.
$c = ++$b;

?>

6. Hasil Akhir

Ketika File operator.php kita Eksekusi, berikut ini adalah output yang saya dapatkan berdasarkan Hasil di atas :

C. Struktur If Else

Sumber : Malasngoding.comDuniailkom.com (Logika IF dalam PHP)Duniailkom.com (Logika IF-ELSE dalam PHP)Duniailkom.com (Logika IF-ELSE-IF dalam PHP), dan Duniailkom.com (Struktur Logika Switch Case)

Konsep If Else bisa diibaratkan sebagai sebuah proses pengecekan jika suatu kondisi terpenuhi, maka akan dilakukan tindakan tertentu. Fungsi dari If Else sangatlah penting ketika kita ingin memeriksa kondisi tertentu dalam suatu program. Dalam setiap aliran logika, seringkali kita perlu melakukan pemeriksaan terhadap nilai tertentu, dan jika syarat terpenuhi, tindakan tertentu akan diambil, tetapi jika syarat tersebut tidak terpenuhi, maka tindakan alternatif yang ditentukan dalam bagian "else" akan dijalankan.

Penting untuk menggambarkan kondisi If Else dengan analogi ke dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kita bisa membandingkannya dengan memiliki seorang teman. Jika nama teman tersebut adalah "Andi", maka dia diketahui sebagai seorang laki-laki. Namun, jika nama teman tersebut bukan "Andi", maka diasumsikan sebagai perempuan.

Pentingnya contoh tersebut untuk membantu kita memahami logika dari kondisi If Else. Berikut adalah contoh penggunaan kondisi If Else dalam bahasa pemrograman PHP.

1. Kondisi If pada PHP

Struktur IF adalah struktur logika untuk membuat percabangan alur program. Dengan menggunakan struktur if, kita dapat mengatur sebuah perintah akan dijalankan atau tidak tergantung kepada kondisinya.

Sebagai contoh, jika nama user adalah "Andi", maka tampilkan kata "Selamat Datang, Andi". Berikut penulisannya di PHP :

<?php
  $nama="Andi";
 
  if ($nama=="Andi")
    echo "Selamat datang Andi!";
?>

Saat kode diatas dijalankan, di web browser akan tampil "Selamat datang Andi!", namun apabila kita mengganti kode program diatas menjadi:

<?php
  $nama="Joni";
 
  if ($nama=="Andi")
    echo "Selamat datang Andi!";
?>

Maka tidak ada tampilan apa-apa di dalam web browser.

Aturan Penulisan Struktur If Bahasa PHP

Penulisan sederhana dari struktur if dalam bahasa pemrograman PHP adalah sebagai berikut :

<?php
  if (expression)
    statement;
?>

Expression ditulis di dalam tanda kurung dan tidak diikuti dengan titik koma(;).

Apabila statement yang ingin dijalankan terdiri dari 2 baris atau lebih, kita harus memberikan tanda kurung kurawal untuk menandai statement yang berhubungan dengan kondisi IF :

<?php
if (expression) {
  statement1;
  statement1;
}
?>

Tanda kurung kurawal menandakan blok perintah yang dijalankan jika expression bernilai true.

Kita juga bisa membuat beberapa logika IF sekaligus untuk berbagai situasi :

<?php

if (expression1) {
  statement1;
  statement2;
}
if (expression2) {
  statement3;
  statement4;
}

?>

Untuk kasus yang lebih spesifik, juga bisa membuat struktur IF di dalam IF atau dikenal dengan Nested IF :

<?php
  if (expression) {
  statement1;
  if (expression) {
    statement1;
  }
}
?>

Bahasa PHP tidak membatasi jumlah kondisi IF yang dapat ditulis dalam IF. Namun saat membuat struktur IF yang kompleks, kurung kurawal harus selalu diingat karena sering membingungkan jika tidak ditangani dengan benar. Kesalahan kurung kurawal penutup akan mencegah program berjalan seperti yang kita inginkan.

Alternatif Penulisan Struktur Logika If

Selain memakai tanda kurung kurawal sebagai tanda awal dan akhir IF, PHP menyediakan cara penulisan alternatif untuk menandai akhir perintah IF, yaitu diawali dengan tanda titik dua (:) dengan diakhiri dengan perintah endif.

Berikut adalah format dasar penulisan IF :

<?php
if (expression) :
  statement1;
  statement1;
endif
?>

Perbedaan mendasar cara penulisan ini ada di tanda titik dua (:) setelah penulisan expression, serta kata kunci endif di akhir statement.

Kita bebas menggunakan format penulisan logika IF yang disediakan. Beberapa programmer menggunakan alternatif penulisan IF dengan endif karena dianggap lebih rapi.

2. Kondisi If-Else pada PHP

Kondisi If Else diperlukan untuk mencari nilai agar dapat melakukan tindakan. Ini adalah Aturan Format penulisan if else di PHP. 

<?php
if (expression)
  statement1;
else
  statement2;
?>

Statement1 akan dijalankan hanya jika expression bernilai true (kondisi terpenuhi). Namun apabila kondisi expression tidak terpenuhi atau bernilai false, maka statement2 lah yang akan dijalankan.

Jika struktur logika if else terdiri dari beberapa baris, kita harus tambah penanda kurung kurawal sebagai awal dan akhir statement. Penanda ini dibutuhkan untuk membatasi blok perintah mana yang akan dijalankan.

Berikut cara penulisan dasar struktur IF-ELSE dengan pembatasan blok perintah :

<?php
if (expression) {
  statement1;
  statement1;
}
else {
  statement2;
  statement1;
}
?>

Dan berikut ini contoh sederhana dari penggunaan kondisi if else pada PHP.

<?php

$teman = "Inzaghi";
if($teman == "Inzaghi"){
    echo "dia adalah teman saya";
}else{
    echo "dia bukan teman saya";
}

?>

Hasilnya :

dia adalah teman saya

Perhatikan pada contoh di atas. di atas kita memiliki sebuah variabel yang bernama teman. kemudian isi dari variabel teman adalah “Inzaghi”. dan kemudian dengan kondisi if else kita memeriksa variabel teman. cara pemahamannya begini “Jika variabel teman sama dengan andi maka tampilkan dia adalah teman saya, jika tidak tampilkan dia bukan teman saya”.

Dan kita coba jika variabel teman tidak sama dengan Inzaghi.

<?php

$teman = "Inzaghi";
if($teman == "Budi"){
    echo "dia adalah teman saya";
}else{
    echo "dia bukan teman saya";
}

?>

Perhatikan pada contoh di atas, variabel teman berisi “Inzaghi”. dan kemudian kita melakukan pengecekan pada variabel teman. jika variabel teman sama dengan Budi, maka tampilkan dia adalah teman saya. jika tidak tampilkan dia bukan teman saya. sedikit penjelasan lagi pada contoh di atas ini. sebagai contoh teman kita adalah si Budi. jadi jika variabel teman sama dengan Budi maka dia adalah teman saya.

dia bukan teman saya

Penulisan Alternatif Struktur Else

Sama seperti alternatif penulisan logika IF pada tutorial sebelumnya, selain memakai tanda kurung kurawal sebagai penanda blok IF, PHP juga menyediakan cara penulisan lain untuk blok perintah IF ELSE, yakni diawali dengan tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan perintah endif.

Berikut adalah format dasar penulisan IF ELSE alternatif :

<?php
if (expression) :
  statement1;
  statement2;
else :
  statement3;
endif
?>

3. Kondisi If-Elseif-Else

Elseif digunakan untuk memeriksa kondisi jika kondisi pertama(if) tidak terpenuhi. contohnya :

<?php

$teman = "Aldi";
if($teman == "Budi"){
    echo "Budi adalah teman saya";
}elseif($teman == "aldi"){
    echo "Aldi adalah teman saya";
}else{
    echo "Saya tidak punya teman";
}

?>

Hasilnya jika di jalankan :

Aldi adalah teman saya

Variabel teman berisi “Aldi”. jika variabel teman sama dengan “Budi” maka tampilkan Budi adalah teman saya. maka jika variabel teman sama dengan Aldi maka tampilkan andi adalah teman saya. jika tidak maka tampilkan saya tidak punya teman. jadi di sini kondisi “elseif” di gunakan jika anda membutuhkan pengecekan kondisi kedua atau seterusnya jika kondisi pertama tidak terpenuhi.

Aturan Penulisan Struktur ELSE-IF dalam PHP

Dalam PHP, kita bisa menulis struktur ELSE-IF sebagai elseif, maupun else if (dipisah dengan spasi). Kedua bentuk ini dianggap sama.

Berikut format dasar penulisan ELSE-IF PHP :

<?php
if (expression) {
  statement1;
} 
elseif {
  statement2;
}
else {
  statement3;
}
?>

PHP tidak membatasi berapa banyak struktur ELSE-IF di dalam kode program, sehingga kita bisa bebas ingin memakainya untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks.

Cara Penulisan Alternatif Struktur ELSE-IF

Selain memakai tanda kurung kurawal sebagai awal dan akhir else if, PHP menyediakan cara penulisan alternatif. Berikut format dasar penulisannya :

<?php
if (expression) :
  statement1;
  statement2;
elseif (expression):
  statement3;
else
  statement4;
endif
?>

4. Kondisi Struktur Logika Switch Case

Struktur SWITCH CASE adalah percabangan kode program dimana kita membandingkan isi sebuah variabel dengan beberapa nilai. Jika proses perbandingan tersebut menghasilkan true, maka block kode program akan di proses.

Struktur SWITCH CASE terdiri dari 2 bagian, yakni perintah SWITCH yang berisi nama variabel yang akan diperiksa, serta 1 atau lebih perintah CASE untuk setiap nilai. Struktur switch ini mirip dengan struktur IF yang ditulis berulang.

Katakan kita ingin membuat sebuah program menampilkan kata dari angka 0-5. Jika menggunakan struktur IF, maka butuh 6 perulangan berikut :

<?php

$a = 3;
if ($a=="0") {
  echo "Angka Nol";
}
elseif ($a=="1") {
  echo "Angka Satu";
}
elseif ($a=="2") {
  echo "Angka Dua";
}
elseif ($a=="3") {
  echo "Angka Tiga";
}
elseif ($a=="4") {
  echo "Angka Empat";
}
elseif ($a=="5") {
  echo "Angka Lima";
}
else
  echo "Angka diluar jangkauan";

?>

Tidak ada yang salah dari kode program ini, namun jika memakai switch, kodenya ditulis menjadi :

<?php

$a = 3;
switch ($a) {
case 0 :
  echo "Angka Nol";
  break;
case 1 :
  echo "Angka Satu";
  break;
case 2 :
  echo "Angka Dua";
  break;
case 3 :
  echo "Angka Tiga";
  break;
case 4 :
  echo "Angka Empat";
  break;
case 5 :
  echo "Angka Lima";
  break;
default :
  echo "Angka diluar jangkauan";
  break;
}

?>

Kedua kode program akan menghasilkan output yang sama, namun untuk kondisi logika sederhana, penulisan switch-case lebih disarankan dibandingkan IF.

Aturan Penulisan Struktur Switch Case PHP

Seperti yang terlihat dalam contoh sebelumnya, struktur switch terdiri dari beberapa bagian, berikut format dasar penulisan switch dalam Bahasa PHP :

switch ($var) {
case value1:
  statement1;
  break;
case value2:
  statement2;
  break;
}

Setelah keyword switch, kita harus menyertakan variabel yang akan diuji dalam tanda kurung. Setiap kemungkinan kondisi harus dicantumkan setelah kata kunci case, kemudian diikuti oleh nilai yang akan diuji. Jika kondisi terpenuhi, pernyataan pada baris tersebut akan dieksekusi.

Kata kunci break digunakan untuk menghentikan proses switch agar PHP tidak perlu mengecek case berikutnya.

Urutan eksekusi program dalam switch dimulai dari baris pertama hingga baris terakhir. Penggunaan kata kunci break memiliki peran penting dalam menghentikan switch.

Perhatikan contoh kode PHP berikut :

<?php

$a = 1;
switch ($a) {
case 0:
  echo "Angka Nol ";
case 1 :
  echo "Angka Satu ";
case 2 :
  echo "Angka Dua ";
case 3 :
  echo "Angka Tiga ";
}

?>

Program diatas akan memeriksa nilai $a dan memberikan output tergantung kepada nilainya. Jika sekilas dilihat, maka keluaran program adalah: “Angka Satu” sesuai dengan isi variabel $a. Akan tetapi, jika kita jalankan program diatas, PHP akan memberikan output berupa :

Angka Satu Angka Dua Angka Tiga

Apa yang terjadi? Ini terkait dengan bagaimana PHP menjalankan proses switch.

Ketika program dijalankan, PHP akan memeriksa case pertama, yaitu apakah nilai $a sama dengan 0. Jika tidak, PHP akan melanjutkan ke case selanjutnya, yaitu case 1, dan memeriksa apakah nilai $a sama dengan 1. Jika cocok, PHP akan menjalankan perintah echo "Angka Satu", serta eksekusi semua perintah untuk case-case di bawahnya. Walaupun terdengar aneh, namun kadang-kadang proses semacam ini diperlukan.

Namun, dalam kasus di atas, kita ingin memberi petunjuk kepada PHP bahwa setelah menemukan case yang cocok, switch harus dihentikan. Inilah peran penting break, yaitu memberikan instruksi untuk keluar dari switch dan tidak melanjutkan eksekusi switch case lainnya.

Berikut contoh kode program switch setelah penambahan keyword break :

<?php

$a = 1;
switch ($a) {
case 0:
  echo "Angka Nol ";
  break;
case 1 :
  echo "Angka Satu ";
  break;
case 2 :
  echo "Angka Dua ";
  break;
case 3 :
  echo "Angka Tiga ";
  break;
}

?>

Selain kata kunci break, PHP menyediakan keyword default. Perintah ini mirip seperti logika ELSE di dalam struktur IF, yang akan berjalan jika tidak ada case yang cocok. Keyword default diletakkan di akhir blok switch.

Untuk contoh kita diatas, saya akan tambah blok default yang akan berjalan jika nilai variabel $a di luar angka 0-5. Berikut kode PHP-nya :

<?php

$a = 9;
switch ($a) {
case 0:
  echo "Angka Nol ";
  break;
case 1 :
  echo "Angka Satu ";
  break;
case 2 :
  echo "Angka Dua ";
  break;
case 3 :
  echo "Angka Tiga ";
  break;
default :
  echo "Angka diluar jangkauan";
  break;
}

?>

PHP membolehkan kita menjalankan satu statement untuk case yang berlainan seperti contoh kode berikut :

<?php

$a = 3;
switch ($a) {
case 0 :
case 1 :
case 2 :
case 3 :
  echo "Angka berada di dalam range 0-3";
  break;
case 4 :
case 5 :
case 6 :
case 7 :
  echo "Angka berada di dalam range 4-7";
  break;
default :
  echo "Angka diluar jangkauan";
  break;
}

?>

Dalam kode ini, saya menyatukan beberapa case ke dalam 1 statement.

Penulisan case untuk struktur switch harus sesuai dengan jenis tipe data yang akan diuji. Selain angka (integer) kita juga bisa menggunakan switch untuk tipe data string :

<?php

$a = "dua";
switch ($a) {
case "nol":
  echo "Angka 0 ";
  break;
case "satu" :
  echo "Angka 1 ";
  break;
case "dua" :
  echo "Angka 2 ";
  break;
case "tiga" :
  echo "Angka 3 ";
  break;
default :
  echo "Angka diluar jangkauan";
  break;
}

?>

D. Struktur Perulangan

Sumber : Petanikode.com

Hampir sama seperti Perulangan dalam Bahasa lain, di PHP juga demikian yaitu menggunakan for, while, do while, dan foreach.

1. Perulangan For

Perulangan For adalah perulangan yang termasuk dalam counted loop, karena kita bisa menentukan jumlah perulangannya.

Bentuk dasar perulangan For :

<?php

for ($i = 0; $i < 10; $i++){
    // blok kode yang akan diulang di sini!
}

?>

Variabel $i dalam perulangan For berfungsi sebagai counter yang menghitung berapa kali dia akan mengulang. Hitungan akan dimulai dari nol (0), karena kita memberikan nilai $i = 0.

Lalu, perulangan akan diulang selama nilai $i lebih kecil dari 10. Artinya, perulangan ini akan mengulang sebanyak 10 kali. Maksud dari $i++ adalah nilai $i akan ditambah 1 di setiap kali melakukan perulangan.

Contoh :

<?php

for($i = 0; $i < 10; $i++){
    echo "<h2>Ini perulangan ke-$i</h2>";
}

?>

Hasilnya :

2. Perulangan While

Perulangan while adalah perulangan yang termasuk dalam uncounted loop. Karena biasanya digunakan untuk mengulang sesuatu yang belum jelas jumlah pengulangannya.

Namun, perulangan while juga bisa digunakan seperti perulangan for sebagai counted loop.

Bentuk dasar perulangan While :

<?php

while (<kondisi>){
    // blok kode yang akan diulang di sini    
}

?>

Contoh :

<?php

$ulangi = 0;

while($ulangi < 10){
    echo "<p>Ini adalah perulangan ke-$ulangi</p>";
    $ulangi++;
}

?>

Hasil Output :

Perulangan while akan terus mengulang selama nilai $ulangi lebih kecil dari 10.

Lalu di dalam perulangan kita melakukan increment nilai $ulangi dengan $ulangi++. Artinya, Tambah 1 di setiap pengulangan.

Hati-hati, jangan sampai lupa menambahkan increment, atau kode yang akan mempengaruhi pengulangan. Karena kalau tidak, pengulangannya tidak akan pernah berhenti dan akan membuat komputer kita hang.

3. Perulangan Do-While

Perulangan Do-While sama seperti perulangan while. Ia juga tergolong dalam uncounted loop. Perbedaan Do-While dengan while terletak pada cara iya memulai pengulangan.

Perulangan Do-While akan selalu melakukan pengulangan sebanyak 1 kali, kemudian melakukan pengecekan kondisi. Sedangkan perulangan while akan mengecek kondisi terlebih dahulu, baru melakukan pengulangan.

Bentuk perulangan Do-While :

<?php

do {
    // blok kode yang akan diulang    
} while (<kondisi>);

?>

Contoh :

<?php

$ulangi = 10;

do {
    echo "<p>ini adalah perulangan ke-$ulangi</p>";
    $ulangi--;
} while ($ulangi > 0);

?>

Hasil Output :

4. Perulangan Foreach

Perulangan foreach sama seperti perulangan for. Namun, ia lebih khusus digunakan untuk mencetak array.

Bentuk perulangan foreach :

<?php

do {
    // blok kode yang akan diulang    
} while (<kondisi>);

?>

Contoh :

<?php

$books = [
    "Panduan Belajar PHP untuk Pemula",
    "Membangun Aplikasi Web dengan PHP",
    "Tutorial PHP dan MySQL",
    "Membuat Chat Bot dengan PHP"
];

echo "<h5>Judul Buku PHP:</h5>";
echo "<ul>";
foreach($books as $buku){
    echo "<li>$buku</li>";
}
echo "</ul>";

?>

Hasil Output :

5. Perulangan Bersarang (Nested Loop)

Perulangan bersarang adalah istilah untuk menyebut perulangan di dalam perulangan. Dalam bahasa inggris, perulangan bersarang disebut nested loop.

Contoh Perulangan Bersarang :

<?php

for($i = 0; $i < 5; $i++){
    for($j = 0; $j < 10; $j++){
        echo "Ini perulangan ke ($i, $j)<br>";
    }
}

?>

Contoh lain :

<?php

$i = 0;
while($i < 10){
    for($j = 0; $j < 10; $j++){
        echo "Ini perulangan ke ($i, $j)<br>";
    }

    $i++;
}

?>

Hasilnya :


OUTPUT DALAM PHP

Sumber Artikel Materi W3schools.com dan Kodealgo.com

Saat menulis kode PHP terkadang kita ingin melihat hasil atau output kode PHP di layar, entah itu untuk tujuan debugging maupun mencetak teks yang dievaluasi untuk menjadi bagian dari HTML.

Di sini kita akan belajar menampilkan output PHP di terminal dengan CLI dan web browser menggunakan web server built-in.

Selain itu kita juga akan mempelajari beberapa fungsi PHP yang bisa kita gunakan untuk menampilkan output di layar, mulai dari fungsi yang umum digunakan hingga yang jarang digunakan yang berguna dalam kondisi tertentu.

A. Cara Menampilkan Output PHP

Untuk menampilkan output PHP kita bisa menampilkannya di terminal maupun di web browser, Anda bisa memilih metode yang menurut Anda paling mudah dan nyaman digunakan.

Untuk menampilkan output PHP kita bisa menampilkannya di terminal maupun di web browser, Anda bisa memilih metode yang menurut Anda paling mudah dan nyaman digunakan.

Mari kita buat file PHP bernama index.php setelah itu salin dan tempelkan kode di bawah ini.

<?php
echo "Hello World!";
?>

File inilah yang akan kita eksekusi, kode di dalam file tersebut akan menghasilkan output teks "Hello World!" ketika dieksekusi. Kita akan membahas fungsi echo dan beberapa fungsi untuk menampilkan output lainnya di bawah.

B. Fungsi untuk Menampilkan Output di PHP

Di atas kita menampilkan output menggunakan fungsi echo, fungsi ini memang yang paling sering digunakan, tapi sebetulnya ada banyak fungsi yang bisa kita gunakan.

Mari kita pelajari satu per satu.

1. echo

Echo (echo) sebetulnya bukan merupakan fungsi, tapi kontruksi bahasa. Dapat menerima beberapa ekspresi yang dipisahkan dengan koma. echo tidak mengembalikan nilai.

Sintaks :

echo ekspresi1, ekspresi2, ekspresiN;

Penjelasan :

  • ekspresi - adalah ekspresi (kode yang menghasilkan nilai) atau nilai yang ingin dicetak, jika ekspresi lebih dari satu dipisahkan dengan koma.

Contoh : 

<?php
// Catatan: "\n" digunakan untuk membuat baris baru.

echo "hello", "\n"; // hello
echo "hello", " world", "\n"; // hello world
echo "hello ", 1 + 1, "\n"; // hello 2
?>

2. print

Sama seperti echo, print adalah kontruksi bahasa bukan fungsi, fungsinya untuk mencetak output ke layar. Perbedaan utama dengan echo, print hanya menerima satu argumen/ekspresi dan selalu mengembalikan nilai 1.

Sintaks :

<?php
print "Hello World\n"; // Hello World
print 1 + 1; // 2
?>

Contoh berikut akan menghasilkan kesalahan PHP Parse error karena memiliki dua argumen, sedangkan print hanya menerima satu argumen.

<?php
print "Hello", "World"; // PHP Parse error:  syntax error, unexpected token "," in ....
?>

Mari kita buktikan bahwa print selalu mengembalikan nilai 1.

Kode dibawah ini, kita menampung nilai yang dikembalikan print ke dalam variabel $nilaiKembalian dan menampilkan hasilnya menggunakan echo.

<?php
$nilaiKembalian = print "Hello\n"; // Hello
echo "Nilai kembalian print: ", $nilaiKembalian; // Nilai kembalian print: 1
?>

3. var_dump

var_dump adalah fungsi untuk menampilkan informasi mengenai satu atau beberapa ekspresi, fungsi ini juga memberikan informasi mengenai tipe data dan nilainya.

Selain echo, var_dump merupakan cara lain yang paling sering digunakan untuk menampilkan output terutama untuk tujuan debugging karena memberikan informasi yang lengkap.

Sintaks :

var_dump(ekspresi1, ekspresi2, ekspresiN);

Penjelasan :

  • ekspresi - ekspresi atau nilai yang ingin dicetak ke layar, dipisahkan dengan koma jika ekspresi lebih dari satu.

Contoh : 

<?php
var_dump("Hello World"); // string(11) "Hello World"
var_dump(1 + 1); // int(2)

var_dump("Hello ", "World");
// string(5) "Hello"
// string(5) "World"
?>


FUNGSI DALAM PHP

Sumber : Nextgen.co.id dan W3schools.com

Kelebihan utama dari bahasa pemrograman adalah PHP berasal dari fungsinya. PHP memiliki lebih dari 1000 fungsi bawaan, dan selain itu Anda dapat membuat fungsi khusus Anda sendiri.

A. Fungsi Buatan dan Bawaan PHP

PHP memiliki lebih dari 1000 fungsi bawaan yang dapat dipanggil secara langsung, dari dalam skrip, untuk melakukan tugas tertentu.

Selain fungsi PHP bawaan, Anda juga dapat membuat fungsi Anda sendiri.

  • Fungsi adalah sekumpulan pernyataan atau baris kode yang dapat digunakan berulang kali dalam suatu program.
  • Fungsi tidak akan dijalankan secara otomatis saat halaman dimuat.
  • Fungsi akan dieksekusi oleh panggilan ke fungsi tersebut.

B. Cara membuat Fungsi di PHP

Deklarasi Fungsi yang ditentukan pengguna dimulai dengan kata function :

Sintaks :

function functionName() { 
  kode yang akan dieksekusi;
}

Catatan : Nama fungsi harus diawali dengan huruf atau garis bawah. Nama fungsi TIDAK peka huruf besar/kecil.

Kiat : Beri nama fungsi yang mencerminkan apa yang dilakukan fungsi tersebut!

Pada contoh di bawah ini, kita membuat sebuah fungsi bernama “tulisPesan()”. Kurung kurawal buka ( { ) menandakan awal kode fungsi, dan kurung kurawal tutup ( } ) menandakan akhir fungsi. Fungsi ini akan menampilkan “Halo dunia!”. Untuk memanggil fungsi, cukup tulis namanya diikuti tanda kurung () :

Contoh :

<?php
function tulisPesan() {
  echo "Hello World!";
}
?>

Output :

Hello World!

C. Argumen Fungsi di PHP

Informasi dapat diteruskan ke fungsi melalui argumen. Argumen sama seperti variabel.

Argumen ditentukan setelah nama fungsi, di dalam tanda kurung. Anda dapat menambahkan argumen sebanyak yang Anda inginkan, cukup pisahkan dengan koma.

Contoh berikut adalah fungsi dengan satu argumen ($namakeluarga). Saat fungsi namaKeluarga() dipanggil, maka pemanggil harus juga memberikan nama (misalnya Jani), dan nama tersebut digunakan di dalam fungsi. Fungsi namaKeluarga() akan menampilkan beberapa nama depan yang berbeda, dengan nama belakang yang sama :

Contoh :

<?php
function namaKeluarga($namakeluarga) {
  echo "$namakeluarga Refesnes.<br>";
}

namaKeluarga("Jani");
namaKeluarga("Hege");
namaKeluarga("Basi");
namaKeluarga("Kai Jim");
namaKeluarga("Borge");
?>

Output :

Jani Refesnes.
Hege Refesnes.
Basi Refesnes.
Kai Jim Refesnes.
Borge Refesnes.

Contoh berikut fungsi dengan dua argumen ($namakeluarga dan $tahun) :

Contoh :

<?php
function namaKeluarga($namakeluarga, $tahun) {
  echo "$namakeluarga Refsnes. Lahir pada $tahun <br>";
}

namaKeluarga("Hege","1975");
namaKeluarga("Basi","1978");
namaKeluarga("Kai Jim","1983");
?>

Output :

Hege Refsnes. Lahir pada 1975
Basi Refsnes. Lahir pada 1978
Kai Jim Refsnes. Lahir pada 1983

D. Loosely Typed Language di PHP

Dalam contoh di atas, perhatikan bahwa kita tidak perlu memberi tahu PHP tipe data mana dari variabel tersebut.

PHP secara otomatis mengaitkan tipe data ke variabel, bergantung pada nilainya. Karena tipe data tidak disetel secara ketat, Anda dapat melakukan hal-hal seperti menambahkan string ke bilangan bulat tanpa menyebabkan kesalahan.

Dalam PHP 7, deklarasi tipe data ditambahkan. Ini memberi kita opsi untuk menentukan tipe data yang diharapkan saat mendeklarasikan suatu fungsi, dan dengan menambahkan deklarasi mode strict, ini akan memunculkan “Kesalahan Fatal” jika tipe data tidak cocok .

Dalam contoh berikut, mencoba mengirim angka dan string ke fungsi tanpa menggunakan strict.

Contoh :

<?php
function tambahBilangan(int $a, int $b) {
  return $a + $b;
}
echo tambahBilangan(5, "5 hari");
// karena strict TIDAK diaktifkan, "5 hari" diubah menjadi int(5), dan akan menghasilkan angka 10
?>

Output :

10

Untuk mengaktifkan mode strict kita perlu menetapkan declare(strict_types=1);. Kode ini harus berada di baris pertama file PHP.

Dalam contoh berikut, akan mencoba mengirim angka dan string ke fungsi, tetapi di sini telah ditambahkan deklarasi mode strict.

Contoh :

<?php declare(strict_types=1); // persyaratan strict

function tambahBilangan(int $a, int $b) {
  return $a + $b;
}
echo tambahBilangan(5, "5 hari");
// karena strict diaktifkan dan "5 hari" bukan bilangan bulat, kesalahan akan terjadi
?>

E. Nilai Argumen Default di PHP

Contoh berikut menunjukkan cara menggunakan parameter argumen default. Jika kita memanggil fungsi setHeight() tanpa argumen, ia mengambil nilai default sebagai argumen.

Contoh :

<?php
function aturTinggi(int $tinggiminimal= 50) {
  echo "Tingginya adalah : $tinggiminimal<br>";
}

aturTinggi(350);
aturTinggi();
aturTinggi(135);
aturTinggi(80);
?>

Output :

Tingginya adalah : 350
Tingginya adalah : 50
Tingginya adalah : 135
Tingginya adalah : 80

F. Fungsi Mengembalikan Nilai di PHP

Agar fungsi mengembalikan nilai, gunakan pernyataan return :

Contoh :

<?php
function jumlah(int $x, int $y) {
  $z = $x + $y;
  return $z;
}

echo "5 + 10 = " . jumlah(5,10) . "<br>";
echo "7 + 13 = " . jumlah(7,13) . "<br>";
echo "2 + 4 = " . jumlah(2,4);
?>

Output :

5 + 10 = 15
7 + 13 = 20
2 + 4 = 6

G. Deklarasi Jenis Pengembalian di PHP

PHP 7 juga mendukung deklarasi tipe data untuk pernyataan return. Seperti deklarasi tipe data untuk argumen fungsi, dengan mengaktifkan mode strict, “Kesalahan Fatal” akan muncul pada ketidakcocokan tipe data.

Untuk mendeklarasikan tipe data pengembalian fungsi, tambahkan titik dua ( : ) dan tipe data tepat sebelum pembukaan kurung kurawal ( { ) braket saat mendeklarasikan fungsi.

Dalam contoh berikut, menentukan jenis kembalian untuk fungsi seperti ini.

Contoh :

<?php declare(strict_types=1); // persyaratan strict
function tambahBilangan(float $a, float $b) : float {
  return $a + $b;
}
echo tambahBilangan(1.2, 5.2);
?>

Anda dapat menentukan tipe data kembalian yang berbeda, dari tipe data argumen, tetapi pastikan kembalian adalah tipe data yang benar.

Contoh :

<?php declare(strict_types=1); // persyaratan strict
function tambahBilangan(float $a, float $b) : int {
  return (int)($a + $b);
}
echo tambahBilangan(1.2, 5.2);
?>

Output :

6

H. Memberikan Argumen dengan Referensi di PHP

Dalam PHP, argumen biasanya diteruskan dengan nilai, yang berarti hanya salinan nilai variabel yang digunakan dalam fungsi sedangkan nilai variabel itu sendiri yang diteruskan ke fungsi tidak akan berubah.

Bila argumen fungsi diteruskan dengan referensi (pass-by-reference), perubahan pada argumen juga mengubah nilai variabel yang diteruskan. Untuk mengubah argumen fungsi menjadi referensi, gunakan operator &.

Contoh :

<?php
function tambah_lima(&$nilai) {
  $nilai += 5;
}

$bil = 2;
tambah_lima($bil);
echo $bil;
?>

Output :

7


FORM DALAM PHP

Tutorial Form PHP ini akan fokus membahas cara memproses form HTML dengan PHP. Penggunaan form di sebuah website merupakan hal yang wajib. Kita akan pelajari mulai dari metode pengiriman form seperti GET dan POST, membuat proses validasi, hingga aspek keamanan sebuah form.

A. Cara menampilkan Hasil Form HTML dengan PHP

Sumber Duniailkom.com

Tutorial mengenai cara membuat form menggunakan HTML telah saya bahas lengkap di tutorial form HTML, dalam tutorial form PHP kali ini kita hanya fokus kepada bagian form yang berkaitan dengan PHP. Berikut adalah struktur dasar form sederhana dalam HTML :

<form action="proses.php" method="get">
   Nama: <input type="text" name="nama" />
   <br />
   E-Mail: <input type="text" name="email" />
   <br />
   <input type="submit" value="Proses Data" >
</form>

Jika anda menjalankan form HTML tersebut, akan ditampilkan form sederhana dengan 2 buah kotak inputan dan sebuah tombol “Proses Data” yang berfungsi untuk submit form. Dari struktur dasar tersebut, di dalam tag <form> terdapat 2 buah atribut. Yakni atribut action dan atribut method. Kita akan membahas kedua atribut ini secara lebih rinci.

Atribut pertama adalah action. Atribut action ini diisi dengan nilai berupa alamat halaman PHP dimana kita akan memproses isi form tersebut. Dalam contoh diatas, saya membuat nilai action=”proses.php”, yang berarti saya harus menyediakan sebuah file dengan nama: proses.php untuk memproses form tersebut.

Isi atribut action sebenarnya adalah alamat dari halaman PHP. Karena atribut action pada contoh diatas ditulis  action=”proses.php”, maka file proses.php harus berada di dalam 1 folder dengan halaman HTML yang berisi form ini. Namun anda bisa dengan bebas mengubah alamat proses.php ini tergantung dimana file tersebut berada, misalnya menjadi alamat relatif seperti action=”file_php/proses.php”, ataupun alamat absolut seperti action=”http://localhost:8080/file_php/proses.php”.

Atribut kedua yang berkaitan dengan pemrosesan form HTML adalah atribut method. Atribut inilah yang akan menentukan bagaimana cara form ‘dikirim’ ke dalam halaman proses.php. Nilai dari atribut method hanya bisa diisi dengan1 dari 2 pilihan, yakni get atau post.

Jika seperti contoh diatas saya membuat nilai method=”get”, maka nilai dari form akan dikirim melalui alamat URL website. Namun jika nilai method diubah menjadi method=”post”, maka nilai form tidak akan terlihat di dalam alamat URL. Perbedaan antara method get dan post akan kita bahas secara mendalam dalam tutorial selanjutnya. Nilai dari atribut method ini juga akan mempengaruhi cara kita memproses nilai dari form.

Setelah membuat tag pembuka form dengan atribut action dan method, isi form selanjutnya adalah 2 buah tag <input type=”text”> yang akan menampilkan kotak isian form. Hal yang paling penting diperhatikan adalah atribut name dari masing-masing tag <input>. Nilai dari name inilah yang menjadi penanda masing-masing objek form agar dapat diproses dengan PHP.

Setelah 2 buah text input, objek form terakhir adalah tombol submit yang apabila di klik akan mengirimkan data dari form ke halaman proses.php untuk diproses. Atribut penting disini adalah atribut type=”submit”, yang akan otomatis mengirim isian form ketika tombol ini di klik.

<!DOCTYPE html>
<head>
   <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8" />
   <title>Belajar Form PHP</title>
</head>
 
<body>
   <h2>Tutorial Belajar Form HTML - PHP </h2>
   <form action="proses.php" method="get">
      Nama: <input type="text" name="nama" />
      <br />
      E-Mail: <input type="text" name="email" />
      <br />
      <input type="submit" value="Proses Data" >
   </form>
</body>
</html>

Hasil :

Kode HTML diatas hanya berisi struktur kode HTML sederhana dengan 1 buah form yang berisi 2 text inputan untuk nama dan e-mail. Struktur form ini persis sama dengan form kita bahas pada bagian awal tutorial ini.

Sebelum membuat halaman proses.php, kita akan mencoba melakukan sedikit percobaan dengan form HTML ini. Silahkan coba input kedua kotak isian form ini dengan nilai apapun dan klik tombol submit. Ketika anda men-klik tombol submit, anda akan mendapati halaman error seperti berikut ini :

Halaman error tersebut memberitahu kita bahwa halaman proses.php tidak ditemukan (yang memang belum kita buat), namun perhatikan alamat URL pada address bar web browser, kita bisa melihat ada penambahan seperti berikut ini :

http://webdev:8080/proses.php?nama=Inzaghi&email=izzumiposhaf29%40gmail.com

Perhatikan bahwa alamat URL sekarang telah berganti menjadi proses.php, yang kemudian diikuti dengan ?nama=Inzaghi&email=izzumiposhaf29%40gmail.com. Pesan inilah yang sebenarnya di kirim oleh halaman form.html sewaktu kita men-klik tombol submit.

Tanda ? menandakan awal dari data form, dan kemudian diikuti dengan nama dari objek form dan nilainya, dalam contoh ini, nilai yang akan dikirim adalah nama=Inzaghi. Karakter “&” digunakan sebagai tanda pemisah nilai objek form yang 1 dengan yang lain, kemudian diikuti dengan nilai kedua email=izzumiposhaf29%40gmail.com. Tanda %40 dalam kode ini adalah kode karakter HTML untuk karakter @ yang biasa digunakan di dalam email.

Jika anda menambahkan objek form ketiga, maka alamat URL akan semakin panjang. Kita bisa melihat data yang dikirim karena pada saat pembuatan form, saya menggunakan method=get. Namun jika anda merubah form HTML kita dengan menggunakan method=post, maka anda tidak akan melihat karakter-karakter ini di dalam URL.

Selanjutnya kita akan mencoba menampilkan nilai ini dengan PHP pada halaman proses.php.

B. Cara Menampilkan nilai Form HTML dengan PHP

Setelah membuat halaman form.html yang berisi form HTML, kita akan membuat halaman proses.php yang berisi kode PHP untuk menangani nilai dari form ini.

Silakan buat file proses.php dengan kode program berikut dan simpan dalam folder yang sama yang berisi form.html :

<?php
   echo $_GET['nama'];
   echo "<br />";
   echo $_GET['email'];
?>

Sebelum kita membahas kode program PHP tersebut, silakan buka kembali halaman form.html, isi kotak input nama dan email, lalu klik tombol Proses Data. Apabila tidak ada error, maka akan tampil hasil berikut ini :

Hasil yang terlihat di atas merupakan output dari tiga baris kode program PHP yang telah kita buat dalam halaman proses.php.

Untuk mengambil nilai dari elemen formulir HTML, PHP menyediakan dua variabel global, yaitu $_GET dan $_POST. Variabel $_GET digunakan ketika formulir dibuat dengan atribut method=get, sedangkan $_POST digunakan ketika formulir dibuat dengan method=post.

Kedua variabel ini sebenarnya adalah array, yang berarti kita dapat mengakses nilai dari formulir dengan cara berikut: $_GET['nama_objek_form'].

Di sini, 'nama_objek_form' adalah nilai dari atribut name yang terdapat dalam elemen formulir. Sebagai contoh, jika kita memiliki elemen HTML seperti ini: <input type="text" name="nama" />, maka nilai dari elemen ini dapat diakses dengan menggunakan $_GET['nama']. Begitu pula, jika ada elemen <input type="text" name="email" />, kita dapat mengakses nilainya dengan $_GET['email'].

Sebagai latihan, silakan Anda mengganti atribut method dalam file form.html menjadi :

<form action="proses.php" method="post">

Sehingga menjadi seperti ini :

<!DOCTYPE html>
<head>
   <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8" />
   <title>Belajar Form PHP</title>
</head>
 
<body>
   <h2>Tutorial Belajar Form HTML - PHP </h2>
   <form action="proses.php" method="post">
      Nama: <input type="text" name="nama" />
      <br />
      E-Mail: <input type="text" name="email" />
      <br />
      <input type="submit" value="Proses Data" >
   </form>
</body>
</html>

Lalu ubah juga file proses.php menjadi :

<?php
   echo $_POST['nama'];
   echo "<br />";
   echo $_POST['email'];
?>

Dan PHP akan menampilkan hasil yang sama, namun kali ini form dikirim menggunakan method=post.

Bagaimana jika pada saat memproses form kita tidak mengetahui dengan pasti apakah form dikirim dengan GET atau POST? PHP menyediakan variabel $_REQUEST sebagai salah satu solusinya. Variabel $_REQUEST menampung nilai form yang dikirim dengan method=get, maupun method=post secara bersamaan.

Untuk mencobanya, silakan jalankan file form.html dengan isi kode HTML sebagai berikut :

<!DOCTYPE html>
<head>
   <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8" />
   <title>Belajar Form PHP</title>
</head>

<body>
   <h2>Tutorial Belajar Form HTML - PHP </h2>
   <form action="proses.php" method="get">
      Nama: <input type="text" name="nama" />
      <br />
      E-Mail: <input type="text" name="email" />
      <br />
      <input type="submit" value="Proses Data" >
   </form>
</body>
</html>

Hasil :

Halaman form.html diatas persis sama dengan yang kita gunakan pada tutorial sebelumnya, namun untuk halaman proses.php, kita akan modifikasi dengan menggunakan variabel $_REQUEST :

<?php
   echo $_REQUEST['nama'];
   echo "<br />";
   echo $_REQUEST['email'];
?>

Jika Anda menjalankan form.html dan mengklik tombol "Proses Data," hasil dari formulir akan ditampilkan dengan benar. Anda juga memiliki opsi untuk mengubah method formulir menjadi "post," dan variabel $_REQUEST akan tetap menampilkan hasil formulir.

Jadi, pertanyaannya adalah, variabel mana yang harus digunakan: $_GET, $_POST, atau $_REQUEST? Jawabannya tergantung pada perancangan kode program yang sedang Anda kerjakan. Jika Anda yakin bahwa formulir akan selalu dikirimkan dengan metode "get," maka gunakan variabel $_GET. Jika formulir Anda menggunakan metode "post," maka gunakan variabel $_POST. Namun, jika Anda tidak dapat memastikan metode yang akan digunakan, variabel superglobal $_REQUEST dapat menjadi solusi yang fleksibel.

C. Pengertian Variabel SuperGlobals $_GET, $_POST dan $_REQUEST

Sumber : Duniailkom.com

Variabel $_GET, $_POST, dan $_REQUEST dalam PHP termasuk dalam kategori variabel yang dikenal sebagai "Variabel SuperGlobals."

Variabel SuperGlobal adalah jenis variabel khusus dalam PHP yang dapat diakses dari mana saja dalam halaman PHP tanpa perlu mendefinisikannya terlebih dahulu. Selain itu, untuk mengakses variabel ini, kita tidak perlu menggunakan kata kunci "global" seperti yang biasa dilakukan pada variabel global pada umumnya.

Selain dari $_GET, $_POST, dan $_REQUEST, PHP juga menyediakan beberapa variabel superglobal lainnya, seperti $_COOKIE, $_SESSION, dan $SERVER. Ciri khas dari variabel global dalam PHP adalah mereka dimulai dengan tanda $. Namun, dalam panduan ini, kami akan fokus pada pemahaman tentang variabel $_GET, $_POST, dan $_REQUEST.

Ketiga variabel ini, yaitu $_GET, $_POST, dan $_REQUEST, memiliki jenis data array, yang berarti kita mengakses nilai-nilainya dengan cara yang sama seperti saat mengakses elemen dalam sebuah array, menggunakan tanda kurung siku. Sebagai contoh, kita dapat mengakses nilai dari $_GET['nama'], di mana "nama" adalah nilai dari atribut "name" pada objek formulir yang ingin diakses.


CONTOH PROGRAM DENGAN PHP DAN HTML INPUT TYPE

Sumber lainnya : W3resource.com

Dan berikut, inilah Contoh Program Sederhana hingga Kompleks dengan Bahasa PHP dengan menggunakan HTML untuk melakukan Input Nilai :

Luas Segitiga

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Luas Segitiga</title>
</head>
<body>
    <h2>Menghitung Luas Segitiga</h2>

    <form method="post">
        <label for="alas">Masukkan Alas:</label>
        <input type="text" name="alas" required>
        <br/>
        <label for="tinggi">Masukkan Tinggi:</label>
        <input type="text" name="tinggi" required>
        <br/>
        <input type="submit" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $a = $_POST["alas"];
        $t = $_POST["tinggi"];

        $luas = 0.5 * $a * $t;

        echo "<br><br>Luas Segitiga = " . number_format($luas, 2);
    }
    ?>
</body>
</html>

Luas dan Keliling Persegi

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Luas dan Keliling Persegi</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Menghitung Luas & Keliling Persegi</h2>

    <form method="post">
        <label for="sisi">Masukkan Sisi:</label>
        <input type="text" name="sisi" required>
        <br/>
        <input type="submit" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        if (isset($_POST["sisi"])) {
            $sisi = $_POST["sisi"];

            $keliling = 4 * $sisi;
            $luas = $sisi * $sisi;

            echo "<br><br>Keliling Persegi : " . $keliling;
            echo "<br>Luas Persegi : " . $luas;
        } else {
            echo "<br><br>Masukkan nilai sisi terlebih dahulu.";
        }
    }
    ?>
</body>
</html>

Luas dan Keliling Persegi Panjang

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Luas dan Keliling Persegi Panjang</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Menghitung Luas & Keliling Persegi Panjang</h2>

    <form method="post">
        <label for="panjang">Masukkan Panjang:</label>
        <input type="text" name="panjang" required>
        <br/>
        <label for="lebar">Masukkan Lebar:</label>
        <input type="text" name="lebar" required>
        <br/>
        <input type="submit" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        // Check if "panjang" and "lebar" keys are set in the $_POST array
        if (isset($_POST["panjang"]) && isset($_POST["lebar"])) {
            $panjang = $_POST["panjang"];
            $lebar = $_POST["lebar"];

            $luas = $panjang * $lebar;
            $keliling = 2 * ($panjang + $lebar);

            echo "<br><br>Keliling Persegi Panjang : " . $keliling;
            echo "<br>Luas Persegi Panjang : " . $luas;
        } else {
            echo "<br><br>Masukkan nilai panjang dan lebar terlebih dahulu.";
        }
    }
    ?>
</body>
</html>

Luas dan Keliling Lingkaran

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Luas dan Keliling Lingkaran</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Menghitung Keliling & Luas Lingkaran</h2>

    <form method="post">
        <label for="jari-jari">Masukkan Jari-jari:</label>
        <input type="text" name="jari_jari" required>
        <br/>
        <input type="submit" name="hitung" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if (isset($_POST["hitung"])) {
        $r = $_POST["jari_jari"];
        $pi = 3.1416;

        $keliling = 2 * $pi * $r;
        $luas = $pi * $r * $r;

        echo "<br><br>Keliling Lingkaran adalah : " . $keliling;
        echo "<br>Luas Lingkaran adalah : " . $luas;
    }
    ?>
</body>
</html>

Volume dan Luas Permukaan Kubus

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Volume dan Luas Permukaan Kubus</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Menghitung Volume & Luas Permukaan Kubus</h2>

    <form method="post">
        <label for="sisi">Masukkan Sisi:</label>
        <input type="text" name="sisi" required>
        <br/>
        <input type="submit" name="hitung" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if (isset($_POST["hitung"])) {
        $sisi = $_POST["sisi"];

        $luas_permukaan = 6 * $sisi * $sisi;
        $volume = $sisi * $sisi * $sisi;

        echo "<br><br>Luas Permukaan Kubus : " . $luas_permukaan;
        echo "<br>Volume Kubus : " . $volume;
    }
    ?>
</body>
</html>

Volume dan Luas Permukaan Balok

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Volume dan Luas Permukaan Balok</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Menghitung Volume & Luas Permukaan Balok</h2>

    <form method="post">
        <label for="panjang">Masukkan Panjang:</label>
        <input type="text" name="panjang" required>
        <br/>
        <label for="lebar">Masukkan Lebar:</label>
        <input type="text" name="lebar" required>
        <br/>
        <label for="tinggi">Masukkan Tinggi:</label>
        <input type="text" name="tinggi" required>
        <br/>
        <br/>
        <input type="submit" name="hitung" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST" && isset($_POST["hitung"])) {
        $panjang = isset($_POST["panjang"]) ? $_POST["panjang"] : 0;
        $lebar = isset($_POST["lebar"]) ? $_POST["lebar"] : 0;
        $tinggi = isset($_POST["tinggi"]) ? $_POST["tinggi"] : 0;

        $luas_permukaan = 2 * ($panjang * $lebar + $panjang * $tinggi + $lebar * $tinggi);
        $volume = $panjang * $lebar * $tinggi;

        echo "<br>Luas Permukaan Balok : " . $luas_permukaan;
        echo "<br>Volume Balok : " . $volume;
    }
    ?>
</body>
</html>

Volume dan Luas Permukaan Tabung

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Volume dan Luas Permukaan Tabung</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Menghitung Luas & Volume Tabung</h2>

    <form method="post">
        <label for="jari_jari">Masukkan Jari-jari Lingkaran:</label>
        <input type="text" name="jari_jari" required>
        <br/>
        <label for="tinggi">Masukkan Tinggi Tabung:</label>
        <input type="text" name="tinggi" required>
        <br/>
        <input type="submit" name="hitung" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if (isset($_POST["hitung"])) {
        $r = isset($_POST["jari_jari"]) ? $_POST["jari_jari"] : 0;
        $t = isset($_POST["tinggi"]) ? $_POST["tinggi"] : 0;

        $pi = 3.1416;
        $luas_permukaan = 2 * ($pi * $r * $r) + (2 * $pi * $r * $t);
        $volume = $pi * $r * $r * $t;

        echo "<br><br>Luas Tabung : " . $luas_permukaan;
        echo "<br>Volume Tabung : " . $volume;
    }
    ?>
</body>
</html>

Volume dan Luas Permukaan Kerucut

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Volume dan Luas Permukaan Kerucut</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Menghitung Luas & Volume Kerucut</h2>

    <form method="post">
        <label for="jari_jari">Masukkan Jari-jari:</label>
        <input type="text" name="jari_jari" required>
        <br/>
        <label for="tinggi">Masukkan Tinggi:</label>
        <input type="text" name="tinggi" required>
        <br/>
        <label for="garis_pelukis">Masukkan Garis Pelukis:</label>
        <input type="text" name="garis_pelukis" required>
        <br/>
        <input type="submit" name="hitung" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if (isset($_POST["hitung"])) {
        $r = isset($_POST["jari_jari"]) ? $_POST["jari_jari"] : 0;
        $tinggi = isset($_POST["tinggi"]) ? $_POST["tinggi"] : 0;
        $s = isset($_POST["garis_pelukis"]) ? $_POST["garis_pelukis"] : 0;

        $pi = 3.1416;
        $luas_permukaan = $pi * $r * ($r + $s);
        $volume = 1/3 * $pi * $r * $r * $tinggi;

        echo "<br><br>Volume Kerucut : " . $volume;
        echo "<br>Luas Permukaan Kerucut : " . $luas_permukaan;
    }
    ?>
</body>
</html>

Volume dan Luas Permukaan Bola

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Volume dan Luas Permukaan Bola</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Menghitung Luas & Volume Bola</h2>

    <form method="post">
        <label for="rusuk">Masukkan Rusuk:</label>
        <input type="text" name="rusuk" required>
        <br/>
        <input type="submit" name="hitung" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if (isset($_POST["hitung"])) {
        $rusuk = isset($_POST["rusuk"]) ? $_POST["rusuk"] : 0;

        $pi = 3.1416;
        $luas_permukaan = 4 * $pi * $rusuk * $rusuk;
        $volume = 4/3 * $pi * $rusuk * $rusuk * $rusuk;

        echo "<br><br>Luas Bola : " . $luas_permukaan;
        echo "<br>Volume Bola : " . $volume;
    }
    ?>
</body>
</html>

Operasi Hitung Aritmatika

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Calculator</title>
</head>
<body>
    <h2>Operasi Hitung Aritmatika</h2>

    <form method="post">
        <label>Masukkan Angka Pertama: </label>
        <input type="text" name="angka1" required>
        <br>
        <label>Masukkan Angka Kedua: </label>
        <input type="text" name="angka2" required>
        <br>
        <input type="submit" name="hitung" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $angka1 = floatval($_POST["angka1"]);
        $angka2 = floatval($_POST["angka2"]);

        $hasil = $angka1 + $angka2;
        echo "Penjumlahan = $hasil <br>";

        $hasil = $angka1 - $angka2;
        echo "Pengurangan = $hasil <br>";

        $hasil = $angka1 * $angka2;
        echo "Perkalian = $hasil <br>";

        $hasil = $angka1 / $angka2;
        echo "Pembagian = $hasil <br>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Operasi Hitung Perbandingan

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Comparison</title>
</head>
<body>
    <h2>Operasi Hitung Perbandingan</h2>

    <form method="post">
        <label>Masukkan Angka Pertama: </label>
        <input type="text" name="angka1" required>
        <br>
        <label>Masukkan Angka Kedua: </label>
        <input type="text" name="angka2" required>
        <br>
        <input type="submit" name="banding" value="Bandung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $angka1 = floatval($_POST["angka1"]);
        $angka2 = floatval($_POST["angka2"]);

        $hasil = $angka1 == $angka2;
        echo "a = b : " . ($hasil ? "true" : "false") . "<br>";

        $hasil = $angka1 != $angka2;
        echo "a != b : " . ($hasil ? "true" : "false") . "<br>";

        $hasil = $angka1 > $angka2;
        echo "a > b : " . ($hasil ? "true" : "false") . "<br>";

        $hasil = $angka1 < $angka2;
        echo "a < b : " . ($hasil ? "true" : "false") . "<br>";

        $hasil = $angka1 >= $angka2;
        echo "a >= b : " . ($hasil ? "true" : "false") . "<br>";

        $hasil = $angka1 <= $angka2;
        echo "a <= b : " . ($hasil ? "true" : "false") . "<br>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Operator Logika

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Logical Operator</title>
</head>
<body>
    <h2>Operator Logika</h2>

    <form method="post">
        <label>Masukkan Angka Pertama: </label>
        <input type="text" name="angka1" required>
        <br>
        <label>Masukkan Angka Kedua: </label>
        <input type="text" name="angka2" required>
        <br>
        <input type="submit" name="logika" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $angka1 = intval($_POST["angka1"]);
        $angka2 = intval($_POST["angka2"]);

        $hasil = $angka1 & $angka2;
        echo "a & b : $hasil <br>";

        $hasil = $angka1 and $angka2;
        echo "a and b : $hasil <br>";

        $hasil = $angka1 | $angka2;
        echo "a | b : $hasil <br>";

        $hasil = $angka1 or $angka2;
        echo "a or b : $hasil <br>";

        $hasil = $angka1 ^ $angka2;
        echo "a ^ b : $hasil <br>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Akar Persamaan Kuadrat

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Akar Persamaan Kuadrat</title>
</head>
<body>
    <h1>Akar Persamaan Kuadrat</h1>
   
    <form action="" method="post">
        <label for="a">Masukkan nilai a: </label>
        <input type="text" name="a" id="a" required><br>
        <br>
        <label for="b">Masukkan nilai b: </label>
        <input type="text" name="b" id="b" required><br>
        <br>
        <label for="c">Masukkan nilai c: </label>
        <input type="text" name="c" id="c" required><br>
        <br>
        <input type="submit" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $a = $_POST["a"];
        $b = $_POST["b"];
        $c = $_POST["c"];

        echo "<h2>Hasil:</h2>";

        echo "<p>Bentuk Persamaan : {$a}x^2 + {$b}x + {$c} = 0</p>";

        echo "<p>Akar-Akar Persamaan Kuadratnya adalah :</p>";

        $D = ($b * $b) - (4 * $a * $c);

        if ($D > 0) {
            $x1 = (-$b + sqrt($D)) / (2 * $a);
            $x2 = (-$b - sqrt($D)) / (2 * $a);
            echo "<p>X1 = $x1</p>";
            echo "<p>X2 = $x2</p>";
        } elseif ($D == 0) {
            $x1 = (-$b + sqrt($D)) / (2 * $a);
            $x2 = $x1;
            echo "<p>X1 = $x1</p>";
            echo "<p>X2 = $x2</p>";
        } else {
            echo "<p>Akar Imajiner</p>";
        }
    }
    ?>
</body>
</html>

Program Besaran Vektor dalam Fisika

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Program Besaran Vektor</title>
</head>
<body>
    <h2>Resultan Dua Vektor Sejajar</h2>
    <form method="post">
        <label for="nilaiA">Masukkan nilai A:</label>
        <input type="number" name="nilaiA" required>
        <br>
        <label for="nilaiB">Masukkan nilai B:</label>
        <input type="number" name="nilaiB" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Hitung Resultan">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $a = $_POST["nilaiA"];
        $b = $_POST["nilaiB"];

        echo "<h3>Resultan Dua Vektor Sejajar</h3>";
        $R = abs($a + $b);
        echo "R = |$a + $b| = $R";

        echo "<h3>Resultan Dua Vektor yang Saling Tegak Lurus</h3>";
        $R = sqrt($a**2 + $b**2);
        $theta = rad2deg(atan($b / $a));
        echo "R = sqrt($a^2 + $b^2) = $R<br>";
        echo "tan(θ) = $b / $a, θ = tan^-1($b / $a) = $theta"."°";
    }
    ?>
</body>
</html>

Program Rumus Kecepatan (Fisika)

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Program Rumus Kecepatan</title>
</head>
<body>
    <h2>PROGRAM RUMUS KECEPATAN DALAM FISIKA</h2>
    <p>Keterangan:</p>
    <ul>
        <li>v = Kecepatan (m/s)</li>
        <li>t = Waktu (s)</li>
        <li>s = Jarak (m)</li>
    </ul>
    <hr>

    <form method="post">
        <label for="option">Pilih Rumus:</label>
        <select name="option" id="option" required>
            <option value="velocity">Kecepatan (v = s/t)</option>
            <option value="time">Waktu (t = s/v)</option>
            <option value="distance">Jarak (s = v*t)</option>
        </select>
        <br>
        <label for="input1">Input 1:</label>
        <input type="number" name="input1" required>
        <br>
        <label for="input2">Input 2:</label>
        <input type="number" name="input2" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $option = $_POST["option"];
        $input1 = $_POST["input1"];
        $input2 = $_POST["input2"];

        if ($option == "velocity") {
            $velocity = $input1 / $input2;
            echo "<p>Kecepatan (v) = $velocity m/s</p>";
        } elseif ($option == "time") {
            $time = $input1 / $input2;
            echo "<p>Waktu (t) = $time s</p>";
        } elseif ($option == "distance") {
            $distance = $input1 * $input2;
            echo "<p>Jarak (s) = $distance m</p>";
        } else {
            echo "<p>Invalid</p>";
        }
    }
    ?>
</body>
</html>

Memeriksa Tahun Kabisat

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Cek Tahun Kabisat</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Cek Tahun Kabisat (Masehi/Gregorian)</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputTahun">Input Tahun :</label>
        <input type="number" name="inputTahun" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Cek">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $year = isset($_POST["inputTahun"]) ? $_POST["inputTahun"] : 0;
       
        echo "<h3>Hasil Cek Tahun Kabisat</h3>";

        if ($year % 400 == 0 || ($year % 100 != 0 && $year % 4 == 0)) {
            $day = 366;
            echo "$year adalah Tahun Kabisat<br>";
            echo "Jumlah Hari: $day";
        } else {
            $day = 365;
            echo "$year bukan Tahun Kabisat<br>";
            echo "Jumlah Hari: $day";
        }
    }
    ?>
</body>
</html>

Faktorial Iteratif

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Faktorial Iteratif</title>
</head>
<body>
    <h2>Faktorial Iteratif</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputAngka">Masukkan Angka :</label>
        <input type="number" name="inputAngka" required>         <br>
        <input type="submit" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $angka = $_POST["inputAngka"];
        $hasil = 1;

        if ($angka > 0) {
            for ($i = 1; $i <= $angka; $i++) {
                $hasil *= $i;
            }
        }

        echo "<p>$angka! = $hasil</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Faktorial Rekursif

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Faktorial Rekursif</title>
</head>
<body>
    <h2>Faktorial Rekursif</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputBil">Masukkan Bilangan :</label>
        <input type="number" name="inputBil" required>         <br>
        <input type="submit" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $bil = $_POST["inputBil"];

        function faktorial($a) {
            if ($a == 0) {
                return 1;
            } else {
                return $a * faktorial($a - 1);
            }
        }

        echo "<p>$bil! = " . faktorial($bil) . "</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Perpangkatan Iteratif (Iterative Exponentiation)

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Perpangkatan Iteratif</title>
</head>
<body>
    <h2>Perpangkatan Iteratif</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputAngka">Angka :</label>
        <input type="number" name="inputAngka" required>         <br>
        <label for="inputPangkat">Pangkat :</label>
        <input type="number" name="inputPangkat" required>         <br>
        <input type="submit" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $angka = $_POST["inputAngka"];
        $pangkat = $_POST["inputPangkat"];
        $hasil = 1;

        for ($i = 1; $i <= $pangkat; $i++) {
            $hasil *= $angka;
        }

        echo "<p>Hasil : $hasil</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Perpangkatan Rekursif (Recursive Exponentiation)

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Perpangkatan Rekursif</title>
</head>
<body>
    <h2>Perpangkatan Rekursif</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputAngka">Angka :</label>
        <input type="number" name="inputAngka" required>         <br>
        <label for="inputPangkat">Pangkat :</label>
        <input type="number" name="inputPangkat" required>         <br>
        <input type="submit" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $angka = $_POST["inputAngka"];
        $pangkat = $_POST["inputPangkat"];

        function pangkatRekursif($a, $p) {
            if ($p == 0) {
                return 1;
            } else {
                return $a * pangkatRekursif($a, $p - 1);
            }
        }

        $hasil = pangkatRekursif($angka, $pangkat);
        echo "<p>Hasil : $hasil</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Tetrasi (Tetration)

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Tetrasi</title>
</head>
<body>
    <h2>Tetrasi</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputAngka">Angka :</label>
        <input type="number" name="inputAngka" required>         <br>
        <label for="inputTetrasi">Tetrasi :</label>
        <input type="number" name="inputTetrasi" required>         <br>
        <input type="submit" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $angka = $_POST["inputAngka"];
        $tetrasi = $_POST["inputTetrasi"];

        function tetrasi($a, $t) {
            if ($t == 0) {
                return 1;
            } else {
                return $a ** tetrasi($a, $t - 1);
            }
        }

        $hasil = tetrasi($angka, $tetrasi);
        echo "<p>Hasil : $hasil</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Fungsi Ackermann (Ackermann Function)

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Fungsi Ackermann</title>
</head>
<body>
    <h2>Fungsi Ackermann</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputX">Insert value of x :</label>
        <input type="number" name="inputX" required>
        <br>
        <label for="inputY">Insert value of y :</label>
        <input type="number" name="inputY" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Hitung">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $x = $_POST["inputX"];
        $y = $_POST["inputY"];

        function ack($m, $n) {
            if ($m == 0) {
                return $n + 1;
            } elseif ($m > 0 && $n == 0) {
                return ack($m - 1, 1);
            } elseif ($m > 0 && $n > 0) {
                return ack($m - 1, ack($m, $n - 1));
            } else {
                return ack($m, $n);
            }
        }

        $A = ack($x, $y);
        echo "<p>A($x, $y) = $A</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Deret Bilangan Ganjil

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Deret Bilangan Ganjil</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Deret Bilangan Ganjil</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputBatas">Masukkan Batas:</label>
        <input type="number" name="inputBatas" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Tampilkan">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $batas = $_POST["inputBatas"];

        function deret_bilangan_ganjil($batas) {
            for ($i = 1; $i <= $batas; $i++) {
                if ($i % 2 != 0) {
                    echo $i, " ";
                }
            }
        }

        echo "<p>Deret Bilangan Ganjil: ";
        deret_bilangan_ganjil($batas);
        echo "</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Deret Bilangan Genap

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Deret Bilangan Genap</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Deret Bilangan Genap</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputBatas">Masukkan Batas:</label>
        <input type="number" name="inputBatas" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Tampilkan">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $batas = $_POST["inputBatas"];

        function deret_bilangan_genap($batas) {
            for ($i = 1; $i <= $batas; $i++) {
                if ($i % 2 == 0) {
                    echo $i, " ";
                }
            }
        }

        echo "<p>Deret Bilangan Genap: ";
        deret_bilangan_genap($batas);
        echo "</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Deret Bilangan Ganjil-Genap

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Deret Bilangan Ganjil-Genap</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Deret Bilangan Ganjil Genap</h2>
    <hr>
   
    <form method="post">
        <label for="option">Pilih Jenis Deret:</label>
        <select name="option" id="option" required>
            <option value="odd">Ganjil</option>
            <option value="even">Genap</option>
        </select>
        <br>
        <label for="limit">Masukkan Batas:</label>
        <input type="number" name="limit" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Tampilkan Deret">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $option = $_POST["option"];
        $limit = $_POST["limit"];

        echo "<p>Deret Bilangan $option:</p>";
        for ($x = 1; $x < $limit; $x++) {
            if (($option == "odd" && $x % 2 == 1) || ($option == "even" && $x % 2 == 0)) {
                echo "$x ";
            }
        }
    }
    ?>
</body>
</html>

Deret Bilangan Prima

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Deret Bilangan Prima</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Deret Bilangan Prima</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputAwal">Mulai dari:</label>
        <input type="number" name="inputAwal" required>
        <br>
        <label for="inputAkhir">Sampai:</label>
        <input type="number" name="inputAkhir" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Tampilkan">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $awal = $_POST["inputAwal"];
        $akhir = $_POST["inputAkhir"];

        echo "<p>Deret Bilangan Prima: ";
        for ($i = $awal; $i < $akhir; $i++) {
            $bil = 1;
            for ($j = 2; $j < $i; $j++) {
                if ($i % $j == 0) {
                    $bil++;
                }
            }
            if ($bil == 1) {
                echo $i, " ";
            }
        }
        echo "</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Menentukan Deret Bilangan Prima

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Menentukan Bilangan Prima</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Menentukan Bilangan Prima</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputBil">Masukkan Angka:</label>
        <input type="number" name="inputBil" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Cek">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $bil = $_POST["inputBil"];

        function is_prime_number($bil) {
            if ($bil < 2) {
                return false;
            }

            for ($i = 2; $i <= sqrt($bil); $i++) {
                if ($bil % $i == 0) {
                    return false;
                }
            }

            return true;
        }

        echo "<p>";
        if (is_prime_number($bil)) {
            echo "Bilangan Prima";
        } else {
            echo "Bukan Bilangan Prima";
        }
        echo "</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Deret Fibonacci

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Deret Fibonacci</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Deret Bilangan Fibonacci</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputN">Masukkan Batas Deret Bilangan Fibonacci:</label>
        <input type="number" name="inputN" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Tampilkan">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $n = $_POST["inputN"];

        echo "<p>Deret Fibonacci: ";
        $f1 = 0;
        $f2 = 1;
        $next = 0;

        for ($i = 1; $i <= $n; $i++) {
            if ($i == 1) {
                echo $f1, " ";
                continue;
            }
            if ($i == 2) {
                echo $f2, " ";
                continue;
            }

            $next = $f1 + $f2;
            $f1 = $f2;
            $f2 = $next;
            echo $next, " ";
        }
        echo "</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Deret Lucas

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Deret Lucas</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Deret Bilangan Lucas</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputN">Masukkan Batas Deret Bilangan Lucas:</label>
        <input type="number" name="inputN" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Tampilkan">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $n = $_POST["inputN"];

        function lucas_series($n) {
            $l1 = 1;
            $l2 = 3;
            $lucas_list = [$l1, $l2];

            for ($i = 2; $i < $n; $i++) {
                $next_lucas = $l1 + $l2;
                $lucas_list[] = $next_lucas;
                $l1 = $l2;
                $l2 = $next_lucas;
            }

            return $lucas_list;
        }

        echo "<p>Deret Lucas: ";
        $lucas_list = lucas_series($n);
        echo implode(" ", $lucas_list);
        echo "</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Barisan dan Deret Bilangan Aritmatika

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Barisan dan Deret Aritmatika</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Barisan Deret Aritmatika</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputSukuAwal">Masukkan Suku Awal:</label>
        <input type="number" name="inputSukuAwal" required>         <br>
        <label for="inputBanyakSuku">Masukkan Banyak Suku:</label>
        <input type="number" name="inputBanyakSuku" required>         <br>
        <label for="inputBeda">Masukkan Beda:</label>
        <input type="number" name="inputBeda" required>         <br>
        <input type="submit" value="Tampilkan">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $a = $_POST["inputSukuAwal"];
        $n = $_POST["inputBanyakSuku"];
        $b = $_POST["inputBeda"];

        echo "<p>Barisan Aritmatika: ";
        for ($i = 0; $i < $n; $i++) {
            echo ($a + ($i * $b)), " ";
        }
       
        $deret_aritmatika = (2 * $a + ($n - 1) * $b) * $n / 2;
        echo "</p><p>Deret Aritmatika: $deret_aritmatika</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Menghitung Nilai Rata-rata dengan Array

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Menghitung Nilai Rata-rata dengan Array</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Menghitung Nilai Rata-rata dengan Array</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputBanyakData">Banyaknya Data:</label>
        <input type="number" name="inputBanyakData" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Input Data">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        if (isset($_POST["inputBanyakData"])) {
            $n = $_POST["inputBanyakData"];
            $data = [];

            echo "<form method='post'>";
            for ($i = 0; $i < $n; $i++) {
                echo "<label for='inputData_$i'>Data ke-" . ($i + 1) . ":</label>";
                echo "<input type='number' name='inputData_$i' required><br>";
            }
            echo "<input type='submit' value='Hitung Rata-rata'>";
            echo "</form>";

            if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST" && isset($_POST["inputData_0"])) {
                for ($i = 0; $i < $n; $i++) {
                    if (isset($_POST["inputData_$i"])) {
                        $data[$i] = $_POST["inputData_$i"];
                    } else {
                        $data[$i] = 0;
                    }
                }

                $jum = array_sum($data);

                if ($n != 0) {
                    $rata = $jum / $n;
                    echo "<p>Nilai Total: $jum</p>";
                    echo "<p>Nilai Rata-rata: $rata</p>";
                } else {
                    echo "<p>Tidak dapat melakukan pembagian dengan nol</p>";
                }
            }
        }
    }
    ?>
</body>
</html>

Konversi Suhu (Dari Celsius)

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Konversi Suhu Celsius</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Konversi Suhu Celsius</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputCelsius">Input Suhu Celsius :</label>
        <input type="number" step="any" name="inputCelsius" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Konversi">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $cels = $_POST["inputCelsius"];
        $fahr = (9/5 * $cels) + 32;
        $ream = $cels * (4/5);
        $rnke = ($cels + 273.15) * 9/5;
        $kelv = $cels + 273.15;

        echo "<p>$cels Derajat Celsius = $fahr Derajat Fahrenheit</p>";
        echo "<p>$cels Derajat Celsius = $ream Derajat Reamur</p>";
        echo "<p>$cels Derajat Celsius = $rnke Derajat Rankine</p>";
        echo "<p>$cels Derajat Celsius = $kelv Kelvin</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Konversi Suhu (Dari Fahrenheit)

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Konversi Suhu Fahrenheit</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Konversi Suhu Fahrenheit</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputFahrenheit">Input Suhu Fahrenheit :</label>
        <input type="number" step="any" name="inputFahrenheit" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Konversi">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $fahr = $_POST["inputFahrenheit"];
        $cels = ($fahr - 32) * 5/9;
        $ream = 4/9 * ($fahr - 32);
        $rnke = $fahr + 459.67;
        $kelv = ($fahr + 459.67) * 5/9;

        echo "<p>$fahr Derajat Fahrenheit = $cels Derajat Celsius</p>";
        echo "<p>$fahr Derajat Fahrenheit = $ream Derajat Reamur</p>";
        echo "<p>$fahr Derajat Fahrenheit = $rnke Derajat Rankine</p>";
        echo "<p>$fahr Derajat Fahrenheit = $kelv Kelvin</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Konversi Suhu (Dari Reamur)

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Konversi Suhu Reamur</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Konversi Suhu Reamur</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputReamur">Input Suhu Reamur :</label>
        <input type="number" step="any" name="inputReamur" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Konversi">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $ream = $_POST["inputReamur"];
        $cels = $ream / 0.8;
        $fahr = ($ream * 2.25) + 32;
        $rnke = ($ream * 2.25) + 491.67;
        $kelv = ($ream / 0.8) + 273.15;

        echo "<p>$ream Derajat Reamur = $cels Derajat Celsius</p>";
        echo "<p>$ream Derajat Reamur = $fahr Derajat Fahrenheit</p>";
        echo "<p>$ream Derajat Reamur = $rnke Derajat Rankine</p>";
        echo "<p>$ream Derajat Reamur = $kelv Kelvin</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Konversi Suhu (Dari Rankine)

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Konversi Suhu Rankine</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Konversi Suhu Rankine</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputRankine">Input Suhu Rankine :</label>
        <input type="number" step="any" name="inputRankine" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Konversi">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $rnke = $_POST["inputRankine"];
        $cels = ($rnke - 491.67) * 5/9;
        $fahr = $rnke - 459.67;
        $ream = ($rnke / 1.8 + 273.15) * 0.8;
        $kelv = $rnke * 5/9;

        echo "<p>$rnke Derajat Rankine = $cels Derajat Celsius</p>";
        echo "<p>$rnke Derajat Rankine = $fahr Derajat Fahrenheit</p>";
        echo "<p>$rnke Derajat Rankine = $ream Derajat Reamur</p>";
        echo "<p>$rnke Derajat Rankine = $kelv Kelvin</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Konversi Suhu (Dari Kelvin)

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Konversi Suhu Kelvin</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Konversi Suhu Kelvin</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputKelvin">Input Suhu Kelvin :</label>
        <input type="number" step="any" name="inputKelvin" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Konversi">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $kelv = $_POST["inputKelvin"];
        $cels = $kelv - 273.15;
        $fahr = ($kelv * 9/5) - 459.67;
        $ream = 4/5 * ($kelv - 273);
        $rnke = $kelv * 9/5;

        echo "<p>$kelv Kelvin = $cels Derajat Celsius</p>";
        echo "<p>$kelv Kelvin = $fahr Derajat Fahrenheit</p>";
        echo "<p>$kelv Kelvin = $ream Derajat Reamur</p>";
        echo "<p>$kelv Kelvin = $rnke Derajat Rankine</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Konversi Bilangan Desimal ke Biner

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Konversi Desimal ke Biner</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Konversi Desimal ke Biner</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputDesimal">Input Bilangan Desimal:</label>
        <input type="number" name="inputDesimal" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Konversi">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $n = $_POST["inputDesimal"];
        $binary = decbin($n);
        echo "<p>Bilangan Biner adalah: $binary</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Konversi Bilangan Desimal ke Kuartener

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Konversi Desimal ke Kuartener</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Konversi Desimal ke Kuartener</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputDesimal">Input Bilangan Desimal:</label>
        <input type="number" name="inputDesimal" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Konversi">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $n = $_POST["inputDesimal"];
        $quartary = "";

        while ($n > 0) {
            $quartary = $n % 4 . $quartary;
            $n = (int)($n / 4);
        }

        echo "<p>Bilangan Kuartener adalah: $quartary</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Konversi Bilangan Desimal ke Oktal

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Konversi Desimal ke Oktal</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Konversi Desimal ke Oktal</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputDesimal">Input Bilangan Desimal:</label>
        <input type="number" name="inputDesimal" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Konversi">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        $n = $_POST["inputDesimal"];
        $octal = decoct($n);
        echo "<p>Bilangan Oktal adalah: $octal</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>

Konversi Bilangan Desimal ke Heksadesimal

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>Konversi Desimal ke Heksadesimal</title>
</head>
<body>
    <h2>Program Konversi Desimal ke Heksadesimal</h2>
    <form method="post">
        <label for="inputDesimal">Masukkan Angka Decimal:</label>
        <input type="number" name="inputDesimal" required>
        <br>
        <input type="submit" value="Konversi">
    </form>

    <?php
    if ($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST") {
        function decToHex($n) {
            $hexaDeciNum = "";
            while ($n != 0) {
                $temp = $n % 16;
                if ($temp < 10) {
                    $hexaDeciNum = $temp . $hexaDeciNum;
                } else {
                    $hexaDeciNum = chr($temp + 55) . $hexaDeciNum;
                }
                $n = (int)($n / 16);
            }
            return $hexaDeciNum;
        }

        $n = $_POST["inputDesimal"];
        $hexadecimal = decToHex($n);

        echo "<p>Dalam Bilangan Heksadesimal: $hexadecimal</p>";
    }
    ?>
</body>
</html>


Untuk menggunakan PHP Online Compiler dengan HTML, silakan lihat di sini (Paiza.io).

Semoga saja Artikel ini sangat bermanfaat bagi para IT Pemula dan juga mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan Kode. Terima Kasih 😄😘👌👍 :)

Wassalamu‘alaikum wr. wb.

Post a Comment

Previous Post Next Post