Minimal Viable Product (MVP) vs Minimum Lovable Product (MLP), Inilah Perbedaanya!

Assalamu‘alaikum wr. wb.

Hello guys, Kembali lagi bersama Teknoblog dari Inzaghi's Blog! MVP merupakan Singkatan dari Minimal Viable Product, sedangkan MLP merupakan Singkatan dari Minimum Lovable Product. Namun, apa Perbedaannya? Mari kita bahas!

Minimal Viable Product (MVP) vs Minimum Lovable Product (MLP)

Sumber Artikel : Rubygarage.org (Blog), Eleken.co (Blog)Medium.com, Aha.ioAha.io (Blog), dan Bplans.com

Banyak dari kita familiar dengan konsep Minimum Viable Product (MVP) dan manfaatnya bagi startup. MVP membantu Anda menghadirkan ide Anda kepada early adopters dan mengumpulkan umpan balik untuk melakukan perbaikan. Tetapi tahukah Anda bahwa Anda dapat membuat produk yang mudah dijual dengan membangun Minimal Marketable Product (MMP) atau Minimum Loveable Product (MLP)?

Tentu, MVP sempurna untuk menyampaikan fitur dasar dan nilai produk kepada pelanggan dan investor. Namun, ini tidak menampilkan semua potensi produk Anda. MVP merupakan dasar yang dapat Anda kembangkan menjadi MMP atau MLP, tergantung pada tujuan dan sumber daya Anda.

Mari kita ketahui lebih lanjut tentang kedua konsep ini dan manfaat apa yang mereka tawarkan untuk Bisnis Anda.


PENGERTIAN

A. Minimal Viable Product (MVP)

MVP adalah versi disederhanakan dari suatu produk yang hanya memiliki fitur-fitur esensial yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah pelanggan dan menguji kelayakan di pasar. Tujuan utama dari MVP adalah untuk memvalidasi ide produk dan mengumpulkan umpan balik dari calon pelanggan, yang kemudian dapat digunakan untuk memberi informasi pada pengembangan produk dan upaya pemasaran di masa depan.

Keuntungan terbesar dari MVP adalah bahwa hal itu memungkinkan pengembang produk memvalidasi ide-ide mereka dengan cepat dan efisien, tanpa harus menginvestasikan banyak waktu dan sumber daya. Pendekatan ini mengurangi risiko mengembangkan produk yang mungkin tidak diterima dengan baik oleh pasar. Selain itu, MVP membantu pengembang produk untuk memahami preferensi pelanggan dan menggunakan informasi ini untuk meningkatkan dan menyempurnakan produk.

Dropbox adalah contoh klasik dari MVP. Perusahaan ini memulai dengan konsep sederhana — memungkinkan pengguna menyimpan file mereka di awan dan mengaksesnya dari setiap perangkat. MVP-nya adalah situs web minimalis yang menawarkan hanya beberapa fitur inti, namun dengan cepat mendapatkan banyak pengikut dan membantu perusahaan memvalidasi konsep produknya.

B. Minimum Lovable Product (MLP)

MLP mirip dengan MVP, namun dengan fokus yang berbeda. Sementara MVP dirancang untuk memvalidasi ide produk, MLP dibuat untuk membuat pelanggan jatuh cinta dengan produk. Ini berarti MLP menyelesaikan masalah pelanggan, tetapi juga menawarkan pengalaman yang menyenangkan dan menyenangkan.

Keuntungan utama dari MLP adalah bahwa itu menciptakan pengalaman yang berkesan dan positif bagi pelanggan, yang menghasilkan peningkatan retensi pelanggan dan loyalitas. Selain itu, MLP seringkali menciptakan sensasi dan kegembiraan, yang dapat mengakibatkan peningkatan penjualan dan pertumbuhan.

Airbnb adalah contoh bagus dari MLP. MVP awal perusahaan adalah situs web sederhana yang memungkinkan pengguna menyewakan kamar kosong mereka kepada pelancong. Namun, seiring waktu, Airbnb menambahkan fitur-fitur baru, seperti rekomendasi personal dan ulasan pengguna, untuk membuat pengalaman pelanggan lebih menyenangkan dan berkesan. Ini membantu perusahaan membangun basis pelanggan yang setia dan menjadi salah satu platform perjalanan online terbesar di dunia.


PERBEDAANNYA

Pemikiran MLP membangun konsep MVP, yang bertujuan menciptakan versi paling dasar dari produk dengan fitur yang cukup untuk dapat digunakan. Seperti yang disebutkan di atas, tujuan dari MLP adalah untuk memikirkan Pengalaman Produk Lengkap (CPE) dan berupaya mencapai kecintaan saat produk Anda berkembang. Tujuan dari MVP adalah untuk membawa penawaran ke pasar dengan cepat dan murah sehingga tim dapat membuktikan kelayakan bisnis, memahami pasar target, dan kemudian meningkatkan produk seiring waktu. Berikut adalah gambaran perbedaan antara MLP dan MVP :

Prinsip MLP
Prinsip MVP
Tujuannya adalah untuk mengganggu
Tujuannya adalah untuk meningkat
Masalah dapat dipahami
Masalah tidak dapat dipahami
Pasar dapat dianalisis
Pasar tidak dapat dianalisis
Pelanggan tahu apa yang mereka inginkan
Pelanggan tidak tahu apa yang mereka inginkan
Ada banyak alternatif produk
Hanya sedikit alternatif produk yang ada
Buat keputusan arsitektur karena teknologi cukup stabil
Hindari keputusan arsitektur karena teknologi tidak dapat diprediksi
Upaya yang berdedikasi untuk meraih peluang
Upaya ramping karena kesuksesan tidak mungkin terjadi
Fokus
Poros (Pivot)
Pelanggan menyukai produk Anda
Pelanggan mentolerir produk Anda

1. Tujuan

MVP: Tujuan utama Anda adalah validasi. Anda memberikan produk minimal agar dapat digunakan dan bermaksud untuk mengembangkannya lebih lanjut setelah memastikan kelayakan dan mengumpulkan umpan balik awal.

MLP: Tujuan utama Anda adalah memberikan nilai yang berbeda. Anda memberikan minimum untuk mendapatkan cinta pelanggan, dan Anda akan meningkatkannya seiring waktu berdasarkan visi dan umpan balik dari pelanggan.

2. Masalah

MVP: Anda tidak memerlukan waktu yang signifikan untuk memahami masalah yang dihadapi pelanggan Anda di awal. Sebaliknya, Anda merilis dengan cepat untuk menguji asumsi dan mengulang sebagai respons terhadap hasil.

MLP: Anda memahami dengan mendalam masalah pelanggan Anda. Sehingga Anda dapat fokus pada memberikan solusi nyata—mulai dari penggunaan pertama produk Anda.

3. Pasar (Market)

MVP: Anda belum tahu seperti apa pasar untuk produk Anda. Anda merilis fungsionalitas dasar untuk memantau dan lebih memahami siapa yang mungkin membutuhkan solusi Anda.

MLP: Anda membangun dan merilis berdasarkan pemahaman yang mapan tentang seperti apa pasar produk Anda. Anda fokus memenuhi kebutuhan kelompok inti pengguna terlebih dahulu dan akan mempertimbangkan memperluasnya seiring waktu jika ada kebutuhan tambahan yang dapat Anda penuhi dengan cara yang luar biasa.

4. Alternatif

MVP: Anda percaya bahwa hanya ada beberapa alternatif di luar sana. Anda memiliki wawasan yang Anda pikir akan membantu produk Anda berbeda—jadi Anda ingin bergerak cepat dan menguji seiring perjalanan.

MLP: Anda tahu pelanggan selalu memiliki opsi alternatif dan bahwa mereka akan memilih yang terbaik sesuai kebutuhan mereka. Anda bertujuan untuk menghasilkan loyalitas segera.

5. Arsitektur

MVP: Anda menghindari keputusan arsitektur karena Anda tidak terlalu berkomitmen pada solusi awal Anda. Anda bersedia mengimplementasikan fungsionalitas yang dapat segera digantikan jika diperlukan.

MLP: Anda dapat membuat keputusan arsitektur utama sebagai respons terhadap kebutuhan atau ide pelanggan karena Anda yakin bahwa Anda memahami secara mendalam tantangan pelanggan. Anda berkomitmen pada visi dan solusi Anda.

6. Upaya (Effort)

MVP: Anda menginvestasikan jumlah waktu, uang, dan sumber daya minimum ke dalam produk. Tim Anda sedang meresikokan dan mungkin bahkan menjalankan beberapa MVP sekaligus.

MLP: Anda mendedikasikan waktu, uang, dan anggota tim yang diperlukan agar produk Anda dapat melayani pelanggan sebaik mungkin sejak awal.

7. Kepuasan Pelanggan

MVP: Anda ingin pelanggan setidaknya bisa mentolerir produk Anda saat Anda mengulang. Tetapi Anda tidak terlalu khawatir tentang koneksi emosional mereka dengan apa yang Anda sediakan.

MLP: Anda ingin pelanggan mencintai produk Anda. Anda tahu bahwa kesuksesan Anda terkait dengan seberapa dalam perhatian mereka terhadap solusi yang Anda tawarkan.


Semoga bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi yang ingin mengembangkan Bisnis dan Usaha Anda.

Terima Kasih 😄😘👌👍 :)

Wassalamu‘alaikum wr. wb.

Post a Comment

Previous Post Next Post