Assalamu‘alaikum wr. wb.
Halo semuanya! Berjumpa lagi bersama Teknoblog dari Inzaghi's Blog! Bagi Mahasiswa yang sudah atau sedang mengerjakan Skripsi, tentunya Bab 4 ini adalah bagian yang sangat penting, karena di bagian ini merupakan bagian/inti dari Penelitian Tugas Akhir / Skripsi. Kali ini kita akan membahas mengenai Cara Menulis Bab 4 (Hasil Pembahasan) dalam Skripsi.
Sumber Artikel Materi : Klikwisuda.com, YPI.ac.id, Deepublishstore.com (Blog), Magnastatistika.com, dan Abdulrahmann.com
Setelah melewati proses penyusunan proposal skripsi dan menghadapi dosen penguji di ruang sidang, tahapan berikutnya yang harus dijalani adalah melakukan penelitian serta mulai menyusun bagian hasil dan pembahasan.
Bagian pembahasan kerap menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Hal ini disebabkan karena pada bagian inilah mahasiswa dituntut untuk mengembangkan pemahamannya dalam menjelaskan serta menganalisis hasil penelitian yang telah diperoleh.
Bab 4 dalam Skripsi merupakan bagian yang sangat krusial karena memuat hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Di bagian ini, penulis diharapkan dapat menyajikan data empiris yang mendukung hipotesis atau rumusan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Meski demikian, banyak mahasiswa mengalami kesulitan dalam menyusun Bab 4 karena masih belum memahami dengan baik struktur dan konten yang seharusnya dimasukkan. Oleh karena itu, panduan ini disusun untuk memudahkan mahasiswa dalam menulis Bab 4 skripsi secara lebih efisien dan tepat sasaran.
A. Pengertian Bab 4 Hasil Pembahasan
Bab 4 merupakan salah satu bagian inti dari penulisan skripsi yang memiliki peran penting dalam menunjukkan capaian dari proses penelitian yang telah dilakukan. Di bab ini, penulis diharapkan mampu memaparkan hasil temuan secara sistematis dan menyajikan bukti-bukti empiris yang relevan guna mendukung hipotesis, menjawab rumusan masalah, atau membuktikan asumsi-asumsi yang telah disampaikan di bab sebelumnya.
Secara umum, struktur Bab 4 skripsi terbagi menjadi dua komponen utama, yaitu: (1) Penyajian Hasil Penelitian, dan (2) Analisis atau Pembahasan Data. Pada bagian pertama, penulis menyampaikan data atau hasil observasi yang diperoleh di lapangan maupun melalui eksperimen, yang dapat berupa data kuantitatif (angka, statistik, grafik) atau kualitatif (narasi, kutipan, temuan tematik). Data ini harus disusun dengan rapi, akurat, dan objektif agar pembaca memahami konteks penelitian secara menyeluruh.
Sedangkan pada bagian kedua, yaitu analisis data, penulis harus mampu mengolah dan menginterpretasikan hasil penelitian dengan pendekatan yang sesuai dengan metode yang digunakan. Di sini, kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan karena penulis tidak hanya memaparkan data, tetapi juga menjelaskan makna di balik data tersebut, mengaitkannya dengan teori, serta membandingkan dengan hasil penelitian terdahulu.
Bab 4 menjadi tolak ukur keberhasilan penelitian yang dilakukan. Oleh sebab itu, penyusunan bab ini harus dilakukan secara cermat, runtut, dan argumentatif agar mampu menjelaskan kontribusi ilmiah dari penelitian yang telah dilakukan.
B. Memahami Struktur Bab 4 Skripsi
Bab 4 Skripsi, yang sering disebut sebagai Bab Hasil dan Pembahasan, merupakan komponen krusial dalam penulisan laporan penelitian karena berfungsi untuk menyampaikan serta menganalisis data yang telah diperoleh.
Secara umum, Bab 4 mencakup dua bagian utama :
1. Hasil Penelitian
Bab empat dalam penulisan skripsi berfungsi sebagai wadah untuk memaparkan hasil-hasil yang diperoleh selama proses penelitian. Data atau temuan yang dikumpulkan di lapangan harus disampaikan secara objektif dan lengkap, sesuai dengan realitas yang ditemukan oleh peneliti. Dalam bagian ini, penulis dituntut untuk menyajikan data dengan jelas, rinci, dan mudah dipahami, baik dalam bentuk tabel, grafik, maupun narasi, secara jelas dan sistematis
Untuk menyampaikan data tersebut, terdapat 3 metode penyajian utama :
a. Penyajian Tekstual
Informasi disampaikan dalam bentuk uraian naratif. Peneliti menggambarkan hasil penelitian secara runtut, singkat, namun tetap memuat detail yang diperlukan agar pembaca memahami konteks dan maknanya.
b. Penyajian Tabular (Tabel)
Data yang bersifat kuantitatif atau terstruktur lebih baik disajikan dalam bentuk tabel. Hal ini memudahkan pembaca dalam membandingkan dan menganalisis informasi yang disampaikan.
c. Penyajian Grafik
Grafik digunakan untuk memperjelas tren atau pola tertentu dari data yang diperoleh. Visualisasi ini sangat membantu dalam memahami dinamika hasil penelitian secara cepat.
2. Analisis dan Pembahasan
Di bagian ini, data yang telah disajikan dianalisis secara mendalam, kemudian dihubungkan dengan teori-teori atau studi sebelumnya yang relevan. Peneliti juga mengungkapkan makna dari temuan tersebut serta menggambarkan kontribusi dan dampak hasil penelitian terhadap bidang keilmuan terkait.
Dalam penyusunannya, pembahasan bisa difokuskan pada dua pendekatan :
a. Pendekatan Teoritis
Penulis berusaha menegaskan posisi hasil penelitian dalam konteks teori yang telah ada. Hal ini bisa dilakukan dengan membandingkan hipotesis awal dengan temuan aktual, kemudian menyimpulkan apakah data mendukung atau bertentangan dengan teori yang digunakan.
b. Pendekatan Metodologis atau Kontekstual
Bila penulis tidak ingin menekankan aspek teoritis, pembahasan bisa diarahkan pada penjelasan fenomena berdasarkan pendekatan metodologis atau melalui asumsi-asumsi ilmiah yang masuk akal. Penjelasan tetap harus berpijak pada logika ilmiah agar dapat dipertanggungjawabkan.
C. Langkah-langkah Menyusun Bab 4 Skripsi
Bab 4 Skripsi, dikenal sebagai Bab Hasil dan Pembahasan, adalah bagian krusial dari laporan penelitian Anda.
Langkah 1: Menyusun Bagian Penyajian Hasil Penelitian
a. Pengelolaan dan Organisasi Data
- Klasifikasi Data : Susun data yang telah diperoleh sesuai dengan kategori atau tema yang berkaitan erat dengan rumusan masalah atau pertanyaan penelitian. Jika Anda menggunakan lebih dari satu jenis data—misalnya, data kuantitatif dan kualitatif—sebaiknya disajikan dalam sub-bab yang berbeda untuk menjaga kejelasan struktur.
- Visualisasi Data dengan Tabel dan Grafik : Untuk mempermudah pemahaman, tampilkan data menggunakan alat bantu visual seperti tabel, grafik, atau diagram. Penyajian ini harus disertai dengan penjelasan atau narasi yang cukup agar pembaca memahami makna dari data tersebut. Pastikan setiap elemen visual diberi judul, sumber (jika relevan), serta keterangan yang menggambarkan konteks data.
- Penyusunan Berdasarkan Waktu atau Tema : Urutan penyajian dapat dilakukan secara kronologis (mengikuti urutan waktu kejadian) atau berdasarkan tema tertentu (mengelompokkan data sesuai topik atau variabel). Pilih pendekatan yang paling sesuai dengan jenis dan tujuan penelitian Anda.
b. Penyajian Data Kuantitatif
- Deskripsi Statistik Dasar : Paparkan ringkasan statistik seperti rata-rata (mean), median, modus (mode), dan standar deviasi. Statistik deskriptif ini membantu memberikan gambaran umum tentang sebaran dan karakteristik data yang diperoleh dari responden atau objek penelitian.
- Analisis Statistik Inferensial : Jika dalam penelitian digunakan metode statistik inferensial, sajikan hasil analisis seperti uji-t, ANOVA, regresi linier, atau analisis korelasi. Uraikan pula bagaimana hasil analisis tersebut menjawab pertanyaan utama penelitian atau menguji hipotesis.
- Interpretasi Hasil : Sertakan penafsiran singkat terhadap hasil statistik yang telah diperoleh. Jelaskan secara ringkas makna angka-angka tersebut dalam konteks penelitian, serta hubungannya dengan variabel yang diteliti.
c. Penyajian Data Kualitatif
- Proses Pengkodean dan Kategorisasi : Dalam penelitian kualitatif, data dianalisis melalui proses pengkodean—yakni mengelompokkan informasi ke dalam kategori atau tema tertentu. Proses ini bertujuan untuk menemukan pola, makna, atau tema utama dari hasil wawancara, observasi, atau dokumen lain.
- Deskripsi Berdasarkan Tema : Sajikan hasil analisis dalam bentuk uraian tematik. Gunakan kutipan langsung dari narasumber sebagai bukti atau pendukung terhadap tema yang diidentifikasi. Hal ini menambah validitas data dan memperkuat analisis.
- Analisis Tematik : Ulas bagaimana tema atau pola tersebut berkaitan dengan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, serta teori atau literatur yang relevan. Pembahasan ini berfungsi untuk menjembatani antara data lapangan dan dasar teori yang digunakan dalam studi.
Langkah 2: Menyusun Bagian Pembahasan dalam Skripsi
Setelah memaparkan hasil penelitian secara sistematis, tahap selanjutnya adalah menyusun bagian pembahasan. Bagian ini merupakan ruang penting untuk menafsirkan temuan, mengaitkannya dengan teori yang relevan, serta menjelaskan kontribusi dan keterbatasan penelitian.
a. Mengaitkan Temuan Penelitian dengan Literatur Terkait
- Perbandingan dengan Studi Sebelumnya : Temuan yang diperoleh sebaiknya dianalisis dengan membandingkannya terhadap hasil penelitian terdahulu. Identifikasi persamaan dan perbedaan yang muncul, serta jelaskan apakah hasil penelitian Anda memperkuat, menyanggah, atau memberikan perspektif baru terhadap penelitian sebelumnya.
- Relevansi dengan Teori atau Model : Hubungkan hasil penelitian Anda dengan teori-teori yang telah dibahas pada bagian tinjauan pustaka. Jelaskan secara kritis apakah temuan Anda mendukung, menolak, atau bahkan memperluas teori yang telah ada. Pendekatan ini menunjukkan kemampuan analitis penulis dalam menempatkan hasil penelitian ke dalam konteks akademik yang lebih luas.
b. Menyimpulkan Implikasi dari Temuan Penelitian
- Implikasi Praktis : Bahas bagaimana temuan penelitian dapat diterapkan dalam dunia nyata. Apakah hasil penelitian Anda bermanfaat bagi pengambilan kebijakan, praktik profesional, pengembangan produk, atau solusi bagi masalah di lapangan? Penjelasan ini memperlihatkan nilai guna dari penelitian Anda.
- Implikasi Teoretis : Jelaskan kontribusi penelitian Anda terhadap pengembangan pengetahuan atau teori dalam bidang yang Anda teliti. Anda bisa membahas kemungkinan perluasan konsep, penguatan landasan teori, atau bahkan revisi terhadap teori yang sudah ada jika temuan Anda menunjukkan perbedaan yang signifikan.
c. Menyampaikan Keterbatasan dan Arah Penelitian Selanjutnya
- Keterbatasan Penelitian : Akui dan uraikan berbagai keterbatasan yang mungkin memengaruhi validitas atau generalisasi dari hasil penelitian. Contohnya bisa meliputi keterbatasan dalam desain metodologis, jumlah sampel yang terbatas, keterbatasan waktu, atau variabel yang belum sempat dianalisis.
- Rekomendasi untuk Penelitian Masa Depan : Berdasarkan keterbatasan yang telah dijelaskan, berikan saran yang bersifat membangun bagi peneliti selanjutnya. Anda bisa menunjukkan ruang-ruang yang masih belum tergali, pendekatan metodologis yang lebih tepat, atau topik-topik yang layak dieksplorasi lebih dalam.
d. Merumuskan Kesimpulan dari Pembahasan
- Rangkuman Temuan Utama : Sajikan ringkasan inti dari hasil-hasil penting yang ditemukan selama penelitian. Tujuannya adalah untuk memberikan pembaca gambaran umum mengenai apa yang berhasil dicapai oleh penelitian Anda.
- Kesesuaian dengan Tujuan Penelitian : Pastikan bahwa semua temuan yang dibahas memiliki keterkaitan langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Dengan begitu, bagian pembahasan menjadi alat yang memperjelas bahwa seluruh proses penelitian memang menjawab pertanyaan yang diajukan sejak awal.
VIDEO
Untuk selengkapnya mengenai Cara Menulis Bab 4 (Hasil Pembahasan) dalam Skripsi, silakan lihat pada Video YouTube ini.
Untuk melihat Postingan Artikel sebelumnya tentang menulis Bab 3 Metode Penelitian, silakan lihat di sini.
Itulah Pembahasan mengenai Penulisan Bab 3 Metodologi Penelitian. Semoga Bermanfaat bagi Mahasiswa yang sedang berjuang untuk Skripsi atau Tugas Akhir apapun!
Terima Kasih 😄😘👌👍 :)
Wassalamu‘alaikum wr. wb.