Apa itu Version Control System? Inilah Pengertian hingga Jenis-jenis dari VCS!

Assalamu‘alaikum wr. wb.

Halo gais! Bagi Programmer, Developer, dan Software Engineer tentunya sudah tidak asing lagi sama yang namanya Version Control System (VCS). VCS yang paling banyak dikenal tidak hanya Git dan SVN saja, lantas apa saja Jenis-jenis dari VCS? Mari kita bahas pada Artikel ini sampai tuntas.


Sumber Artikel Materi : Glints.com dan Codepolitan.com (Blog)

A. Pengertian Version Control System (VCS)

Version Control System (VCS) adalah sebuah infrastruktur yang mendukung pengembangan software secara kolaboratif. Dalam tim pengembangan software, setiap anggota dapat menulis kode programnya sendiri dan menggabungkannya ke server yang menggunakan VCS.

Software dalam sistem ini dapat melacak setiap modifikasi kode di dalam database perusahaan. Jika terjadi kesalahan, engineer dapat membandingkan kode dengan versi sebelumnya dan memperbaiki kesalahan tersebut.  Dengan pelacakan yang akurat, VCS dapat mengurangi gangguan dan kesalahan dalam kinerja tim engineering.

Dalam proyek perangkat lunak, source code dianggap sebagai aset berharga yang harus dilindungi oleh tim engineering. Source code mengandung pengetahuan tentang domain masalah yang dikumpulkan dan disempurnakan oleh para developer. VCS melindungi kode sumber dari kerusakan, kesalahan manusia, dan konsekuensi lain yang tidak diinginkan.

Selain itu, VCS melacak semua perubahan kode yang dilakukan oleh para engineer dan membantu mencegah konflik. Perubahan pada satu bagian software dapat tidak kompatibel dengan perubahan yang dilakukan oleh developer lain. Konflik semacam itu harus ditemukan dan diselesaikan dengan baik tanpa menghambat pekerjaan tim engineering dan pengembangan lainnya.

VCS yang baik mendukung alur kerja para engineer tanpa memaksa satu cara kerja tertentu. Idealnya, sistem ini juga dapat berfungsi pada berbagai platform, menggantikan sistem operasi dan alat-alat yang biasanya digunakan oleh para engineer dan developer.

B. Jenis Tipe (Golongan) dari Version Control System (VCS)

Terdapat beberapa jenis VCS yang umum digunakan oleh engineer dengan fungsi yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan mereka.

Berikut adalah beberapa jenis VCS yang perlu diketahui :

1. Local Version Control Systems (LCS)

Local version control systems (LCS) merupakan jenis VCS yang paling sederhana. Sistem ini memiliki database yang menyimpan semua perubahan pada file. LCS juga merupakan alat VCS yang umum digunakan.

Sistem ini dapat membuat patch, yaitu perbedaan antara file dalam format khusus, dan menyimpannya pada disk. Dengan menggabungkan semua patch, LCS dapat membangun versi asli dari semua file ketika dibutuhkan oleh seorang engineer atau developer.

2. Centralized Version Control Systems (CVCS)

Centralized version control systems (CVCS) sering digunakan sebagai alat kolaborasi antara engineer dan developer. CVCS memberikan informasi tentang aktivitas yang dilakukan oleh para engineer dan developer dalam sebuah proyek.

Hal ini memungkinkan administrator basis data untuk mengendalikan pekerjaan yang harus dilakukan oleh semua pihak dalam proyek tanpa terjadi konflik atau kesalahpahaman.

3. Distributed Version Control Systems (DVCS)

Distributed version control systems (DVCS) terdiri dari banyak repositori. Sistem ini mendukung pendekatan di mana setiap pengguna memiliki repositori dan salinan pekerjaan mereka sendiri.

Ketika seorang pengguna melakukan perubahan, DVCS tidak memberikan akses ke perubahan tersebut kepada orang lain. Perubahan tersebut akan tercermin dalam repositori masing-masing pengguna, dan mereka perlu mengirimkannya agar terlihat dalam repositori pusat.

Pendekatan ini mendorong budaya tanggung jawab di mana setiap engineer dan developer bertanggung jawab atas perubahan yang mereka lakukan.

Secara keseluruhan, DVCS mendorong kemandirian dalam pengelolaan perubahan yang dilakukan oleh setiap engineer dan developer.

C. Alasan dan Manfaat menggunakan Version Control System (VCS)

Proses pembuatan versi sangat berharga, terutama ketika perusahaan memiliki banyak developer yang bekerja pada satu perangkat lunak.

Menurut Segue Tech, version control membantu engineer dan developer dalam mengelola perubahan dan konfigurasi perangkat lunak. Hal ini terjadi karena VCS memungkinkan mereka untuk berbagi file dengan mudah.

Tanpa adanya version control, engineer dan developer akan mengalami konflik dan tumpang tindih ketika saling mengambil dan menimpa perubahan kode yang mungkin sudah dilakukan oleh orang lain.

Ada beberapa alasan yang kuat untuk menggunakan Sistem Kontrol Versi (Version Control System atau VCS) dalam pengembangan perangkat lunak dan proyek kolaboratif. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya :

1. Melacak dan Mengelola Perubahan

VCS memungkinkan Anda melacak dan mengelola perubahan yang dilakukan pada file dan direktori dari waktu ke waktu. VCS menyimpan riwayat detail modifikasi, termasuk siapa yang melakukan perubahan, kapan perubahan dilakukan, dan perubahan apa yang dilakukan. Ini membantu dalam memahami perkembangan proyek, meninjau modifikasi sebelumnya, dan mengidentifikasi sumber masalah atau bug.

2. Kolaborasi dan Kerjasama Tim

VCS memfasilitasi kolaborasi di antara anggota tim. Beberapa pengembang dapat bekerja pada proyek yang sama secara bersamaan, melakukan perubahan secara independen, dan menggabungkannya dengan lancar. VCS menyediakan mekanisme untuk branching dan merging, memungkinkan pengembangan paralel dan memudahkan pengelolaan kontribusi dari anggota tim yang berbeda.

3. Pemberian Versi dan Pemulihan

VCS memungkinkan Anda membuat versi atau cabang yang berbeda dari sebuah proyek. Hal ini memberikan kemampuan untuk bereksperimen dengan fitur baru, bekerja pada perbaikan bug atau peningkatan secara terpisah, dan mengembalikan keadaan sebelumnya jika diperlukan. Pemberian versi memungkinkan Anda menyimpan catatan tentang milestone, rilis, dan versi stabil dari proyek Anda.

4. Penyelesaian Konflik

Ketika beberapa anggota tim melakukan perubahan pada file yang sama secara bersamaan, konflik dapat terjadi. VCS membantu mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik ini dengan menyediakan alat untuk membandingkan dan menggabungkan versi yang berbeda dari file. Hal ini memastikan perubahan terintegrasi dengan benar dan meminimalkan risiko kehilangan data atau ketidaksesuaian.

5. Pencadangan dan pemulihan Setelah Bencana

VCS berfungsi sebagai sistem pencadangan yang andal untuk proyek Anda. VCS menyimpan riwayat lengkap file dan direktori, bahkan di berbagai lokasi atau repositori. Jika terjadi kehilangan data, kegagalan perangkat keras, atau bencana lainnya, Anda dapat dengan mudah memulihkan proyek Anda ke keadaan sebelumnya menggunakan VCS.

6. Ulasan Kode dan Audit

VCS memfasilitasi ulasan kode dengan menyediakan platform untuk meninjau dan memberikan komentar pada perubahan yang dilakukan oleh anggota tim. Hal ini membantu meningkatkan kualitas kode, mengidentifikasi masalah atau bug potensial, dan berbagi pengetahuan di antara tim. Selain itu, log VCS memberikan jejak audit dari semua modifikasi yang dilakukan pada proyek, yang dapat berguna untuk kepatuhan, akuntabilitas, dan tujuan regulasi.

7. Jejak dan Dokumentasi

VCS meningkatkan jejak dengan mengaitkan perubahan dengan isu-isu tertentu, tugas, atau persyaratan. Hal ini membantu dalam mendokumentasikan dan memahami alasan di balik setiap modifikasi. Dengan menghubungkan komit dengan sistem pelacakan isu atau alat manajemen proyek, Anda dapat dengan mudah melacak kembali perubahan ke konteksnya masing-masing.

8. Memfasilitasi Integrasi Berkelanjutan dan Penyebaran

VCS memainkan peran penting dalam alur kerja integrasi berkelanjutan dan penyebaran. Dengan mengintegrasikan VCS dengan sistem pembangunan (build system) dan alur kerja penyebaran (deployment pipeline), Anda dapat mengotomatiskan proses membangun, menguji, dan mendeploy perangkat lunak Anda, memastikan bahwa semua perubahan diverifikasi dan didistribusikan ke lingkungan target.

Manfaat menggunakan Version Control System antara lain :

  • Kolaborasi: VCS memungkinkan beberapa orang untuk bekerja pada proyek yang sama secara bersamaan, memfasilitasi kolaborasi, dan penggabungan perubahan yang dilakukan oleh anggota tim yang berbeda.
  • Pelacakan Perubahan: VCS menyimpan riwayat detail dari semua perubahan yang dilakukan pada file, termasuk siapa yang melakukan perubahan, kapan perubahan dilakukan, dan perubahan apa yang dilakukan. Hal ini membantu dalam akuntabilitas, pemecahan masalah, dan pemahaman terhadap perkembangan proyek dari waktu ke waktu.
  • Pemberian Versi dan Pemulihan: VCS memungkinkan pembuatan versi atau cabang-cabang yang berbeda dari sebuah proyek, memudahkan eksperimen, implementasi fitur baru, dan pengembalian ke keadaan sebelumnya jika diperlukan.
  • Penyelesaian Konflik: Ketika beberapa pengguna melakukan perubahan pada file yang sama secara bersamaan, VCS membantu mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik, memastikan perubahan terintegrasi dengan benar.
  • Pencadangan dan Pemulihan: VCS menyediakan pencadangan yang andal terhadap file proyek dan riwayatnya. Jika terjadi kehilangan data, VCS memungkinkan pemulihan dan pengembalian dengan mudah.

D. Jenis-jenis Version Control System (VCS)

Berikut inilah Daftar Jenis VCS yang perlu dikenal oleh programmer seperti Anda :

1. Git

Git adalah VCS yang dikembangkan oleh Linux Torvald saat mengembangkan Linux (kernel). Git merupakan sistem kontrol versi terdesentralisasi yang memiliki berbagai keunggulan, seperti sinkronisasi repositori, bekerja secara offline, branching lokal yang murah, area staging yang nyaman, kemampuan menangani proyek besar dengan efisien, mendukung pengembangan non-linear, dan berbagai aliran kerja. Git digunakan secara luas di layanan VCS seperti Github, Bitbucket, Assembla, dan Gitorious.

Contoh Penggunaan Git :

git init
git add *.c
git add README
git commit -m 'initial project version'
git push origin master

2. Subversion (SVN)

SVN adalah VCS gratis yang dirancang mirip dengan CVS dan lebih sederhana. SVN mendukung commit atomik dari file dan melakukan versioning terhadap direktori, symbolic link, dan metadata. SVN adalah bagian dari Apache Software Foundation dan populer digunakan oleh komunitas dan perusahaan. SVN tersedia untuk berbagai sistem operasi, termasuk Linux, OS X, FreeBSD, dan Windows.

Contoh Penggunaan SVN :

$ svn checkout http://svn.example.com/svn/repo/trunk
A    trunk/README
A    trunk/INSTALL
A    trunk/src/main.c
A    trunk/src/header.h
…
Checked out revision 8810.
$

3. Bazaar

Bazaar adalah perangkat lunak gratis yang merupakan bagian dari GNU Project dan disponsori oleh Canonical. Bazaar digunakan di berbagai platform dan digunakan dalam pengembangan dan pemantauan aplikasi Ubuntu di Layar. Bazaar menawarkan berbagai fitur, seperti dukungan GUI, kemampuan bekerja offline, berbagai aliran kerja, pelacakan perubahan nama dan penggabungan cerdas, serta kecepatan dan efisiensi penyimpanan yang tinggi.

Contoh Penggunaan Bazaar :

bzr init-repo sample
Shared repository with trees (format: 2a)
Location:
  shared repository: sample
bzr init sample/trunk
cd sample/trunk
Created a repository tree (format: 2a)
Using shared repository: /home/john/sample/

4. GNU Arch

GNU Arch adalah salah satu VCS terdesentralisasi paling awal. Meskipun saat ini pengembangannya kurang aktif, GNU Arch tetap merupakan pilihan yang murah dan mudah dikelola. GNU Arch mendukung branching dan merging untuk memudahkan pengembangan perangkat lunak gratis.

Contoh Penggunaan GNU Arch :

cd your_work_directory
tla register-archive http://www.atai.org/archarchives/lord@emf.net--2005-MIRROR/
tla register-archive http://www.atai.org/archarchives/atai@atai.org--public/
tla get tla--atai-dists--1.3.4 tlasrc
cd tlasrc
tla build-config config

5. GNU CSSC

GNU CSSC adalah proyek GNU yang menggantikan SCCS, VCS berlisensi yang tersedia untuk Unix komersial. GNU CSSC dikembangkan sebagai versi gratis untuk Unix. Dengan menggunakan CSSC, proyek dapat dikontrol menggunakan sistem lain seperti Git atau SVN.

Contoh Penggunaan GNU CSSC :

prs s.myfile.c
prs SCCS
prs -e -d:P: s.main.c | sort -u
prs -l -c`date +%y%m%d --date "last week"` SCCS

6. Mercurial

Mercurial (Hg) adalah VCS gratis dengan konsep distributed source control management. Mercurial efisien dalam menangani proyek dengan berbagai ukuran dan jenis, mendukung berbagai aliran kerja, dan menyediakan salinan riwayat proyek lengkap saat melakukan kloning.

Mercurial dapat digunakan di Windows, OS X, Linux, dan varian Unix lainnya. Mercurial memiliki guide yang dapat mempermudah pengguna baru untuk langsung produktif dengan menggunakan Mercurial. Saat ini Mercurial berada di versi 3.1-rc.

Contoh Penggunaan Mercurial :

hg clone http://selenic.com/repo/hello
cd hello
(edit files)
hg add (new files)
hg commit -m 'My changes'
hg push

7. CVS

CVS adalah VCS gratis yang banyak digunakan dalam proyek perangkat lunak gratis. CVS mendukung pengembangan konkuren oleh banyak pengembang secara lokal atau melalui jaringan. CVS memiliki dukungan terbatas untuk commit atomik dan perubahan nama/file.

Dengan menggunakan VS Anda dapat merekam riwayat dari file dan dokumen. CVS mendukung unreserved checkouts yaitu lebih dari satu pengembang dapat mengerjakan file yang sama secara bersamaan. CVS Server dapat berjalan di berbagai varian Unix dan CVS Client dapat berjalan di Windows dan varian Unix. Terkadang CVS dapat melakukan server mode di sisi client. Saat ini CVS berada di versi 1.11.23.

Contoh Penggunaan CVS :

mkdir -p foo/bar
cp ~/myfile foo/bar/myfile
cvs add foo foo/bar
cvs add foo/bar/myfile

8. RCS

RCS adalah sistem kontrol revisi yang mengelola revisi dari banyak file. RCS berguna untuk teks yang sering direvisi, seperti source code, dokumentasi, dan jurnal. RCS dikembangkan sebagai penyempurnaan dari pendahulunya, SCCS, dan memiliki antarmuka yang lebih mudah digunakan.

RCS pertama kali dikembangkan oleh Walter F. Tichy di Purdue University pada awal 1980. RCS didesain dengan lebih unggul dibandingkan pendahulunya yaitu Source Code Control System (SCCS). Peningkatan RCS dibandingkan SCCS diantaranya adalah antar muka yang lebih mudah dan pengambilan yang lebih cepat dari penyimpanan. RCS menggunakan GNU Diffutils untuk melihat perbedaan diantara dua versi yang berbeda. Saat ini RCS berada di versi 5.9.2.

Contoh Penggunaan RCS :

whoami
ttn

co -l -f z
RCS/z,v  -->  z
revision 1.1 (locked)
done

co -S -l -f z
RCS/z,v  -->  z
co: RCS/z,v: Revision 1.1 is already locked by ttn.

9. Perforce

VCS yang satu ini bersifat proprietary dan berbayar jika Anda ingin menggunakannya untuk lebih dari 20 pengembang. Jika menggunakannya untuk 20 pengembang Anda akan mendapatkan Perforce secara free.

Perforce adalah VCS berbayar yang mengadopsi sistem Continuous Delivery, memungkinkan perangkat lunak dirilis secara fleksibel. Perforce digunakan oleh perusahaan besar seperti Netflix, Samsung, Salesforce, dan New York Stock Exchange. Perforce memiliki fitur skalabilitas yang besar, dukungan versi hibrida, coding sosial, pengelolaan file biner besar, dan keamanan terpadu.

Contoh Penggunaan Perforce :

p4 sync //depot/Misc/manuals/...#head
    //depot/Misc/manuals/recommended_configuration.doc  added  c:\p4clients\bruno-1492\Misc\manuals\recommended_configuration.doc
    //depot/Misc/manuals/triggers.doc  added  c:\p4clients\bruno-1492\Misc\manuals\triggers.doc
    //depot/Misc/manuals/vendor_branches.doc  added  c:\p4clients\bruno-1492\Misc\manuals\vendor_branches.doc
    Sync copied 3 files to workspace (including 3 that were added)
    Sync removed no files from workspace
Sync completed with no warnings or errors.

p4 edit //bruno-1492/Misc/manuals/recommended_configuration.doc
    //depot/Misc/manuals/recommended_configuration.doc#1 - opened for edit
Opened 1 files for edit

p4 revert //depot/Misc/manuals/recommended_configuration.doc
revert complete. 1 file affected.

10. ClearCase

ClearCase adalah VCS berbayar yang mendukung kontrol versi, pengelolaan workspace, pengembangan paralel, dan audit. ClearCase dapat diintegrasikan dengan produk IBM lainnya, seperti WebSphere, dan memiliki fitur keamanan IP yang efektif untuk melindungi source code dari akses yang tidak diizinkan.

Contoh Penggunaan ClearCase :

cleartool checkout –nc file1.txt
cleartool: Error: Unable to perform operation "checkout" in replica
"lexington" of VOB "/vobs/dev".
cleartool: Error: Master replica of branch "/main" is "london".
cleartool: Error: Unable to check out "file1.txt".

cmd-context: deliver –complete
Resume deliver
FROM: stream "chris_webo_dev"
TO: stream "integration"
Using integration view: "webo_integ".
Do you wish to continue with this deliver operation? [no] yes
Are you sure you want to complete this deliver operation? [no] yes
Deliver has completed
FROM: stream "chris_webo_dev"
TO: stream "integration"
Using integration view: "webo_integ".


Itulah Tutorial Cara menggunakan Version Control System (VCS). Mohon maaf apabila ada kesalahan sedikitpun.

Terima Kasih 😄😘👌👍 :)

Wassalammu‘alaikum wr. wb.

Post a Comment

Previous Post Next Post