Jenis-jenis Etika Terapan : Etika Bisnis, Komunikasi, Politik, dan IPTEK

Assalamu‘alaikum wr. wb.

Kembali lagi bersama Inzaghi's Blog. Jika sebelumnya sudah membahas tentang Pengertian Etika, sekarang kita akan membahas tentang Penerapan dalam Etika.


ETIKA BISNIS

Sumber Artikel Materi : Pintek.id (Blog)

Dalam setiap kegiatan, termasuk dalam dunia bisnis, terdapat peraturan yang harus diikuti. Hal ini dapat berupa peraturan tertulis maupun tidak tertulis. Dalam konteks bisnis, terdapat kode etik yang harus dipatuhi agar bisnis dapat berjalan dengan baik. Kode etik ini dikenal sebagai etika bisnis.

Etika bisnis memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan bisnis. Tanpa adanya etika, persaingan antar perusahaan dapat menjadi tidak sehat, konsumen dapat menderita, lingkungan dapat tercemar, dan munculnya praktik monopoli perdagangan. Etika bisnis berfungsi sebagai panduan untuk menentukan apakah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya sesuai atau tidak.

Etika bisnis membantu mengatur perilaku dan keputusan yang diambil dalam konteks bisnis. Hal ini melibatkan aspek moral, integritas, transparansi, keadilan, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan mematuhi etika bisnis, perusahaan dapat membangun kepercayaan dengan pemangku kepentingan seperti karyawan, konsumen, masyarakat, dan lingkungan.

Etika bisnis bukan hanya mengenai mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, tetapi juga mengenai mengadopsi nilai-nilai yang benar dan bertanggung jawab dalam segala aspek operasional perusahaan. Dengan menerapkan etika bisnis yang baik, perusahaan dapat menciptakan lingkungan bisnis yang sehat, berkelanjutan, dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.

A. Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis menjadi poin penting bagi setiap pelaku usaha dalam menjalankan bisnis. Oleh karena itu, pentingnya kamu mengetahui pengertian etika bisnis dari sejumlah ahli. Yaitu :

1. Bertens (2000)

Menurut Bertens, etika bisnis itu lebih luas dari pada ketentuan yang diatur oleh undang-undang. Bahkan etika bisnis merupakan standar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan standar minimum ketentuan hukum. Karena dalam kegiatan atau kegiatan bisnis kita sering kali menemukan grey area yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.

2. Hill dan Jones

Menurut Hill dan Jones, Pengertian Etika Bisnis merupakan ajaran dalam membedakan antara benar dan salah dalam memberikan bekal kepada setiap pimpinan perusahaan ketika mempertimbangkan pengambilan keputusan strategis terkait dengan masalah moral yang kompleks.

3. Sumarni (1998: 21)

Pengertian etika bisnis terkait dengan masalah menilai aktivitas dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran dalam berbisnis.

4. Sim

Hal ini terkait dengan kepemimpinan yang efektif dalam suatu organisasi.

5. Velasques

Menurut Velasques, Pengertian Etika Bisnis merupakan kajian yang bertumpu pada akhlak yang benar dan salah.

6. Business & Society-Ethics dan Stakeholder Management

Etika Bisnis adalah disiplin yang berkaitan dengan baik buruknya suatu tugas dan kewajiban moral dalam konteks bisnis.

7. Steade et al

Menurut Steade dkk, Etika Bisnis adalah standar etika yang terkait dengan tujuan dan cara pengambilan keputusan bisnis.

B. Tujuan dan Prinsip Etika Bisnis

1. Tujuan Etika Bisnis

Tujuan etika bisnis adalah untuk mendorong kesadaran moral dan memberikan batasan bagi para pengusaha atau pebisnis dalam menjalankan bisnis secara jujur ​​dan adil, serta menghindari tindakan penipuan yang merugikan banyak pihak yang terlibat. Selain itu, tujuan etika bisnis adalah agar bisnis dapat dijalankan dengan adil dan sesuai dengan peraturan yang telah disepakati.

2. Prinsip Etika Bisnis

Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan hal yang penting agar dapat mencapai kesuksesan jangka panjang. Jika seorang pengusaha tidak jujur ​​dan curang, kemungkinan besar tidak akan ada pihak lain yang bersedia bekerja sama dengannya.

Kejujuran ini seringkali terkait dengan harga produk yang ditawarkan. Dalam bisnis modern, kepercayaan konsumen sangatlah penting. Oleh karena itu, para pelaku bisnis didorong untuk memberikan informasi yang jujur dan akurat kepada konsumen.

3. Prinsip Otonomi dalam Etika Bisnis

Prinsip otonomi dalam etika bisnis mengacu pada kemampuan dan sikap seseorang untuk mengambil tindakan dan keputusan berdasarkan kesadaran diri tentang apa yang dianggap baik.

Apabila seseorang memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya dalam menjalankan bisnis, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki prinsip otonomi dalam etika bisnis. Contohnya, dia memahami bidang pekerjaannya dengan situasi dan tuntutan yang akan dihadapinya, serta memahami aturan yang berlaku dalam bidang tersebut.

Selain itu, seseorang yang memiliki prinsip otonomi akan menyadari risiko dan konsekuensi yang mungkin timbul bagi dirinya sendiri dan pihak lain yang terlibat dalam bisnis. Secara umum, individu dengan prinsip otonomi lebih cenderung ingin diberikan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan apa yang menurutnya baik.

4. Prinsip Etika Bisnis yang Saling Menguntungkan

Pelaku bisnis harus menjalankan usahanya dengan sebaik-baiknya agar semua pihak yang terlibat dapat memperoleh manfaat. Prinsip keadilan dan prinsip memberi manfaat bertujuan untuk mencegah agar hanya satu pihak yang mendapatkan keuntungan.

Contohnya, seorang pengusaha harus memberikan harga barang yang sesuai kepada konsumen dan memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, prinsip saling menguntungkan harus ditegakkan.

5. Prinsip Kewajaran dalam Etika Bisnis

Selain itu, ada prinsip kewajaran dalam Etika Bisnis yang terbagi menjadi 2 (Dua) Definisi :

a. Prinsip Kewajaran Etika Bisnis

Prinsip ini menuntut seseorang yang menjalankan bisnis untuk memperlakukan hubungan internal dan eksternal secara adil dan memberikan hak-hak yang setara kepada setiap pihak terkait. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerugian bagi salah satu pihak yang terlibat dalam bisnis.

b. Prinsip Integritas Moral dalam Etika Bisnis

Dalam menjalankan tugasnya, para pelaku bisnis harus menjaga reputasi perusahaan mereka. Pelaku bisnis harus mengelola dan menjalankan usahanya dengan sebaik-baiknya agar kepercayaan konsumen dan pihak lain terhadap perusahaan tetap terjaga. Dengan kata lain, seseorang atau pebisnis harus memotivasi dirinya sendiri untuk menjalankan bisnis dengan rasa bangga dan integritas yang tinggi.

C. Contoh Etika Bisnis

Berikut ini beberapa etika bisnis yang harus dilaksanakan dan dilakukan oleh para profesional, di antaranya adalah :

  • Sebutkan nama lengkap
  • Berdirilah ketika memperkenalkan diri
  • Ucapkan terima kasih secukupnya
  • Jangan duduk sambil menyilang kaki
  • Tuan rumah yang harus membayar

Untuk setiap bisnis, ada prinsip yang memandu etika. Prinsip etika berfungsi sebagai pedoman dan pedoman bagi para pemimpin dan sejumlah karyawan. Berikut beberapa prinsip etika bisnis.

1. Integritas

Ketika berada di bawah tekanan untuk memilih antara yang benar dan yang salah, prinsip etika bisnis akan menjadi panduan. Pemimpin dan karyawan perlu menunjukkan keberanian dan integritas pribadi untuk melakukan apa yang benar.

Oleh karena itu, etika bisnis harus ditegakkan dan dihormati. Hal ini akan tercermin dalam keputusan untuk menentukan apa yang dianggap benar atau salah. Dengan demikian, integritas dalam bekerja dan menjalankan profesinya dapat terwujud.

2. Loyalitas

Untuk memperoleh kepercayaan, loyalitas sangat penting. Loyalitas dapat diperoleh melalui hubungan persahabatan yang terjalin. Hubungan persahabatan menjadi sangat berarti dalam situasi-situasi sulit. Loyalitas diperoleh melalui dukungan dan dedikasi terhadap tugas yang ada.

3. Kejujuran

Setiap individu dalam perusahaan harus menjaga sikap jujurnya ketika menghadapi tugas sehari-hari. Mereka harus bersikap jujur dan tidak memanipulasi atau menyembunyikan informasi kepada orang lain.

4. Menghormati dan Peduli

Ini adalah dua bentuk perilaku yang berbeda dalam konteks organisasi. Namun, keduanya dapat berjalan beriringan, itulah sebabnya mereka ditempatkan di bawah satu prinsip. Ketika seorang eksekutif memiliki etika yang baik, dia menunjukkan rasa empati, kebaikan hati, dan perhatian. Pemimpin perlu menghormati martabat, privasi, otonomi, dan hak-hak karyawan.

5. Keadilan

Kepemimpinan perusahaan tidak harus adil dalam segala hal. Meskipun demikian, pemimpin tidak boleh menyalahgunakan kekuasaannya. Dalam konteks ini, etika bisnis mencegah pemimpin untuk melakukan tindakan yang tidak etis demi keuntungan pribadi.

Selain itu, pemimpin tidak boleh memanfaatkan kesalahan atau kelemahan orang lain. Mereka harus bersikap toleran, terbuka, dan mau mengakui kesalahan mereka sendiri. Pemimpin juga harus mampu mengubah keyakinan dan posisi mereka berdasarkan situasi yang ada.


ETIKA KOMUNIKASI

Sumber Artikel Materi : Kompas.com (Skola)

Etika komunikasi digunakan untuk mengevaluasi kualitas cara berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Etika ini mencakup berbagai aspek komunikasi, baik verbal maupun nonverbal.

Dalam konteks komunikasi verbal, etika komunikasi mengacu pada penggunaan bahasa, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Etika ini melibatkan penggunaan kata-kata yang sopan, jelas, dan menghormati lawan bicara. Komunikasi yang etis memperhatikan pemilihan kata yang tepat, menghindari penggunaan bahasa yang kasar atau menghina, serta mengutamakan kejelasan dalam menyampaikan pesan.

Selain itu, etika komunikasi juga melibatkan komunikasi nonverbal, yang mencakup berbagai aspek seperti cara berpakaian dan perilaku. Etika komunikasi nonverbal berfokus pada cara kita berperilaku, berinteraksi, dan menyampaikan pesan melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerakan, serta sikap dan tindakan kita. Etika ini mengajarkan pentingnya memperhatikan cara kita berpakaian dengan pantas dan sopan, menjaga sikap yang sopan dan menghormati orang lain, serta menggunakan bahasa tubuh yang mendukung pesan yang ingin disampaikan.

Dengan menerapkan etika komunikasi yang baik, kita dapat membangun hubungan yang sehat, saling menghormati, dan menghindari kesalahpahaman dalam interaksi komunikasi kita. Etika komunikasi membantu menciptakan lingkungan komunikasi yang positif, terbuka, dan berhubungan dengan baik dengan orang-orang di sekitar kita.

A. Pengertian Etika Komunikasi

Menurut Abdul Samad Arief, dkk dalam buku Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis (2021), Etika adalah prinsip untuk mengatur perilaku dalam masyarakat.

Sedangkan komunikasi adalah hubungan interaksi antarmanusia, berupa pengiriman dan penerimaan pesan.

Jadi etika komunikasi bisa diartikan sebagai prinsip yang mengatur hubungan interaksi antar manusia. Etika komunikasi juga dapat diartikan sebagai norma, nilai, dan tingkah laku dalam menjalin komunikasi.

Melansir dari situs Encyclopedia, etika komunikasi (communication ethics) adalah tanggung jawab etis dalam berkomunikasi, baik secara langsung maupun melalui teknologi komunikasi seperti perangkat elektronik dan media sosial.

Sejarah etika komunikasi berasal dari etika jurnalisme. Karena berkembangnya media komunikasi pada paruh kedua abad ke-20, istilah "etika media" sering digunakan secara sinonim dengan etika komunikasi.

Penerapan etika dalam komunikasi bertujuan untuk menyampaikan informasi dengan akurat, membangun hubungan yang baik, sebagai bentuk kesopanan, serta sebagai ekspresi penghormatan dan penghargaan terhadap orang lain.

B. Fungsi Etika Komunikasi

Dengan memahami dan menerapkan etika komunikasi, kita dapat membangun interaksi yang lebih bermoral, saling menghormati, dan meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi. Etika komunikasi membantu menciptakan lingkungan komunikasi yang positif, membangun hubungan yang baik antara individu, dan menjaga kualitas komunikasi yang sehat.

Menurut Rahmanita Ginting dan rekannya dalam bukunya yang berjudul Etika Komunikasi dalam Media Sosial: Saring Sebelum Sharing (2021), terdapat beberapa fungsi penting dari etika komunikasi, antara lain :

1. Sebagai dasar moral

Etika komunikasi berperan dalam membangun dasar moral antara individu. Hal ini mencakup penggunaan bahasa yang baik, sopan, dan menghormati orang lain saat berkomunikasi.

2. Memfasilitasi proses penyampaian pesan

Dengan menerapkan etika komunikasi, proses penyampaian dan penerimaan pesan menjadi lebih mudah. Penggunaan bahasa yang jelas dan dimengerti oleh kedua belah pihak mempermudah aliran komunikasi.

3. Sebagai panduan dalam berkomunikasi

Etika komunikasi juga berfungsi sebagai panduan bagi manusia dalam menjalin komunikasi. Panduan ini meliputi penggunaan bahasa yang tepat, baik dalam komunikasi lisan maupun tertulis, serta cara berperilaku yang dianggap etis.

C. Contoh Etika Komunikasi

Etika komunikasi adalah prinsip-prinsip moral dan pedoman yang mengatur perilaku komunikasi antara individu atau kelompok. Etika komunikasi berfokus pada aspek moral dalam menyampaikan informasi, berinteraksi dengan orang lain, dan menggunakan media komunikasi. Berikut adalah beberapa contoh etika komunikasi :

1. Kehormatan dan Menghargai Orang Lain

Etika komunikasi menekankan pentingnya menghormati dan menghargai orang lain. Ini mencakup mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan kesempatan berbicara kepada orang lain, dan tidak mengganggu atau memotong pembicaraan.

2. Kejujuran

Etika komunikasi mendorong kejujuran dalam menyampaikan informasi. Penting untuk menghindari menyebarkan informasi yang tidak benar atau menyesatkan. Menyampaikan fakta dengan jujur dan transparan adalah prinsip utama dalam etika komunikasi.

3. Kerahasiaan

Etika komunikasi menghargai privasi dan kerahasiaan orang lain. Menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi pribadi, termasuk data pribadi dan percakapan rahasia, adalah aspek penting dalam etika komunikasi.

4. Kesantunan

Etika komunikasi mendorong kesantunan dan sopan santun dalam interaksi verbal dan nonverbal. Menggunakan bahasa yang sesuai, menghindari kata-kata kasar atau menyakitkan, dan memperlakukan orang lain dengan rasa hormat adalah contoh dari etika komunikasi yang baik.

5. Kejelasan (Klaritas) dan Keterbukaan

Etika komunikasi menekankan pentingnya menyampaikan informasi secara jelas, terbuka, dan mudah dipahami. Menghindari penggunaan bahasa ambigu atau tidak jelas, serta memberikan penjelasan yang memadai saat diminta, adalah bagian dari etika komunikasi yang efektif.

6. Empati

Etika komunikasi mencakup memahami dan menghargai perasaan, pandangan, dan pengalaman orang lain. Menunjukkan empati dalam komunikasi, mendengarkan dengan empati, dan menghargai perspektif orang lain adalah prinsip yang penting dalam etika komunikasi.

7. Menghindari Pelecehan dan Diskriminasi

Etika komunikasi menentang segala bentuk pelecehan, diskriminasi, atau pengecualian dalam komunikasi. Menghormati keberagaman, menghindari komentar atau tindakan yang merendahkan atau merugikan orang lain berdasarkan ras, gender, agama, atau karakteristik lainnya, adalah bagian dari etika komunikasi yang inklusif.

8. Mengelola Konflik dengan Baik

Etika komunikasi mencakup kemampuan untuk mengelola konflik dengan cara yang konstruktif dan membangun. Menghindari serangan pribadi, mendengarkan pendapat orang lain, dan mencari solusi yang saling menguntungkan adalah aspek penting dalam etika komunikasi saat berurusan dengan konflik.


ETIKA POLITIK

Sumber Artikel Materi : Duniapendidikan.co.id

Etika merupakan suatu pemikiran kritis yang mendasar  tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral terentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987).

Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi etika khusus yaitu etika yang membahas prinsip dalam berbagai aspek kehidupan manusia sedangkan etika umum yaitu mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia (Suseno, 1987).

A. Pengertian Etika Politik

Secara esensial, pengertian etika politik tidak bisa dipisahkan dari peran manusia sebagai subjek etika. Oleh karena itu, etika politik memiliki keterkaitan erat dengan isu moral. Ini disebabkan oleh fakta bahwa pengertian "moral" selalu mengacu pada manusia sebagai subjek etika. Oleh karena itu, kewajiban moral dibedakan dari kewajiban-kewajiban lainnya, karena yang dimaksud adalah kewajiban yang melekat pada manusia sebagai manusia. Meskipun berkaitan dengan masyarakat, bangsa, atau negara, etika politik tetap menempatkan manusia sebagai dasar yang fundamental.

Dalam suatu masyarakat negara seperti ini, seseorang yang baik secara moral dari perspektif kemanusiaan mungkin tidak dianggap baik oleh negara atau masyarakat otoriter, karena mereka tidak dapat hidup sesuai dengan aturan yang buruk dalam suatu masyarakat negara. Oleh karena itu, aktualisasi etika harus selalu didasarkan pada penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai manusia (Suseno, 1987:15). Sejak abad ke-17 filsafat mengembangkan pokok-pokok etika politik seperti :

  • Pemisahan antara kekuasaan gereja dan kekuasaan negara
  • Kebebasan berfikir dan beragama
  • Pembagian kekuasaan
  • Kedaulatan rakyat
  • Negara hukum demokratis/repulikan
  • Hak-hak asasi manusia
  • Keadilan sosial

B. Prinsip-prinsip Dasar pada Etika Politik

Berikut inilah merupakan Prinsip-prinsip Dasar pada Etika Politik, yaitu :

1. Pluralisme

Dengan pluralisme dimaksud kesediaan untuk menerima pluralitas, artinya untuk hidup dengan positif, damai, toleran, dan biasa/normal bersama warga masyarakat yang berbeda pandangan hidup, agama, budaya dan adat. Mengimplikasikan pengakuan terhadap kebabasan beragama, berfikir, mencari informasi dan toleransi Memerlukan kematangan kepribadian seseorang dan kelompok orang Terungkap dalam Ketuhanan Yang Maha Esa yang menyatakan bahwa di Indonesia tidak ada orang yang boleh didiskriminasikan karna keyakinan religiusnya.

2. HAM

HAM menyatakan bagaimana manusia wajib diperlakukan dan wajib tidak diperlakuakan agar sesuai dengan martabatnya sebagai manusia Kontekstual karena baru mempunyai fungsi dimana manusia tidak lagi dilindungi oleh adat/tradisi dan sebaliknya diancam oleh Negara modern Mutlak karena manusia memilikinya bukan karena pemberian Negara, masyarakat, meliankan karena ia manusia, jadi dari tangan pencipta Kemanusiaan yang adil dan beradab juga menolak kekerasan dan eklusivisme suku dan ras

3. Solidaritas Bangsa

Solidaritas mengatakan bahwa kita tidak hanya hidup untuk diri sendiri melaikan juga demi orang lain Solidaritas dilanggar kasar oleh korupsi. Korupsi bak kanker yang mengerogoti kejujuran, tanggung jawab, sikap obyektif, dan kompetensi orang/kelompok orang yang korup

4. Demokrasi

Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bahwa tidak ada manusia atau sebuah elit, untuk menentukan dan memaksakan bagaimana orang lain harus atau boleh hidup

Demokrasi berdasarkan kesadaran bahwa mereka yang dipimpin berhak menentukan siapa yang memimpin mereka dan kemana tujuan mereka dipimpin Demokrasi adalah kedaulatan rakyat dan keterwakilan. Jadi demokrasi memerlukan sebuah sistem penerjemah kehendak rakyat kedalam tindakan politik Dasar-dasar demokrasi Kekuasaan dijalankan atas dasar ketaatan terhadap hukum Pengakuan dan jaminan terhadap HAM.

5. Keadilan Sosial

Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan masyarakat,

Keadilan sosial mencegah dari perpecahan Tuntutan keadilan sosial tidak boleh dipahami secara ideolodis, sebagai pelaksana ide-ide,  agama-agama tertentu. Keadilan adalah yang terlaksana Keadilan sosial diusahakan dengan membongkar ketidak adilan dalam masyarakat

C. Contoh Etika Politik

Etika Politik adalah studi mengenai prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku politik dan pelaku politik dalam konteks sistem politik dan pemilihan. Berikut ini adalah beberapa contoh etika politik yang sering dibahas, termasuk dalam konteks demokrasi dan pemilihan :

1. Kebebasan dan Hak Asasi Manusia

Etika politik menekankan pentingnya menghormati kebebasan individu dan hak asasi manusia dalam sistem politik. Ini meliputi hak-hak seperti kebebasan berbicara, berkumpul, berserikat, dan beragama. Prinsip ini menuntut agar kekuasaan politik tidak menindas atau melanggar hak-hak individu.

2. Keadilan

Etika politik menekankan pentingnya keadilan dalam sistem politik. Ini mencakup prinsip-prinsip seperti kesetaraan hak, perlakuan yang adil, dan distribusi sumber daya yang merata. Prinsip keadilan memastikan bahwa kebijakan politik dan keputusan yang diambil memperhatikan kepentingan semua warga negara.

3. Akuntabilitas

Etika politik mendorong akuntabilitas dalam sistem politik. Para pemimpin dan pelaku politik diharapkan bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka. Prinsip ini mencakup transparansi, integritas, dan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan politik.

4. Demokrasi

Etika politik sangat terkait dengan prinsip-prinsip demokrasi. Ini melibatkan partisipasi warga negara dalam proses pengambilan keputusan politik, melalui pemilihan yang adil dan bebas, debat publik yang terbuka, dan perlindungan hak-hak minoritas. Etika politik menekankan pentingnya menghormati prinsip demokrasi dalam semua tahapan politik. Apalagi dengan semakin dekatnya Pemilu 2024 nanti, yang mana Demokrasi sudah semakin penting.

5. Integritas Pemilihan

Etika politik menyoroti pentingnya integritas dalam proses pemilihan. Ini meliputi aspek-aspek seperti transparansi pemilihan, penghindaran kecurangan pemilihan, pendanaan politik yang jujur dan terbuka, dan pengawasan yang efektif terhadap pemilihan. Etika politik mendorong pemilihan yang adil, bebas, dan berintegritas.

6. Tanggung Jawab Publik

Etika politik menekankan tanggung jawab publik para pemimpin dan pelaku politik. Mereka diharapkan melayani kepentingan publik dan menjalankan tugas mereka dengan penuh dedikasi dan integritas. Tanggung jawab publik juga melibatkan transparansi dalam penggunaan kekuasaan dan keputusan politik yang bertanggung jawab.

7. Dialog dan Konsensus

Etika politik mendorong dialog, debat, dan pencarian konsensus dalam sistem politik. Ini melibatkan mendengarkan pandangan yang berbeda, menghormati perbedaan, dan mencari solusi yang memadai melalui proses diskusi dan negosiasi yang baik.

D. Memaknai Nilai-nilai Pancasila dalam Etika Politik

Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan Negara yang merupakan satu kesatuan nilai yang tidak dapat dipisah-pisahkan dengan masing-masing sila-silanya. Karena jika dilihat satu persatu dari masing-masing sila itu dapat saja ditemukan dalam kehidupan berbangsa yang lainnya. Namun, makna Pancasila terletak pada nilai-nilai dari masing-masing sila sebagai satu kesatuan yang tidak  bisa ditukar balikan letak dan susunannya. Untuk memahami dan mendalami nilai-nilai Pancasila dalam etika berpolitik itu semua terkandung dalam kelima sila Pancasila.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, sang pencipta seluruh alam. Yang Maha Esa berarti Maha Tunggal, tidak ada sekutu dalam zat-Nya, sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Atas keyakinan demikianlah, maka Negara Indonesia berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa, dan Negara memberikan jaminan sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya untuk beribadat dan beragama.

2. Hubungan Agama dan Negara

Dalam paham teokrasi, hubungan agama dan negara digambarkan sebagai dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Negara menyatu dengan agama, karena pemerintahan  dijalankan berdasarkan firman-firman Tuhan, segala tata kehidupan dalam masyarakat, bangsa, dan negara dilakukan atas titah Tuhan. Dengan demikian, urusan kenegaraan atau politik, dalam paham teokrasi juga diyakini sebagai manifestasi firman Tuhan.

3. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu makhluk yang berbudayadan memiliki potensi pikir, rasa, karsa, dan cipta. Dengan akal nuraninya manusia menyadari nilai-nilai dan norma-norma. Adil berarti wajar, yaitu sepadan dan sesuai dengan hak dan kewajiban seseorang. Beradab kata pokoknya adalah adab,sinonim dengan sopan, berbudi luhur dan susila. Beradab artinya berbudi luhur, berkesopanan, dan bersusila. Hakikatnya terkandung dalam pembukaan UUD1945 alinea pertama: ³Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan.

4. Negara Mengakui Hak Asasi Manusia

Negara mengakui hak asasi manusia dengan membentuk Komnas HAM Komisi Nasional (Komnas) HAM pada awalnya dibentuk dengan Keppres Nomor 50 Tahun 1993. Pembentukan komisi ini merupakan jawaban terhadap tuntutan masyarakat maupun tekanan dunia internasional tentang perlunya penegakan hak asasi manusia di Indonesia. Kemudian dengan lahirnya UURI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang didalamnya mengatur tentang Komnas HAM ( Bab VIII, pasal 75 s/d. 99) maka Komnas HAM yang terbentuk dengan Kepres tersebut harus menyesuaikan dengan UURI Nomor 39 Tahun 1999.

5. Persatuan Indonesia

Persatuan berasal dari kata satu, artinya utuh tidak terpecah-pecah.Persatuan mengandung pengertian bersatunya bermacam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Sila Persatuan Indonesia ini mencakup persatuan dalam arti ideologis, politik, ekonomi, social budaya, dan hankam. Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang berbunyi, Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.


ETIKA IPTEK

Sumber Artikel Materi : Kompas.com (Skola)Kompasiana.com, dan sedikit menggunakan ChatGPT

A. Pengertian Etika IPTEK

Etika IPTEK, atau etika dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah studi mengenai prinsip-prinsip moral yang mengatur pengembangan, penggunaan, dan dampak dari penemuan dan inovasi di bidang sains dan teknologi. Etika IPTEK melibatkan pertimbangan tentang implikasi sosial, lingkungan, dan etika yang timbul dari perkembangan dan penerapan teknologi.

Etika dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Setelah membahas pengertian dari etika dan teknologi informasi dan komunikasi secara terpisah, maka dapat digabungkan menjadi satu. Penggabungan ini yang nantinya dapat memberikan jawaban apa pengertian dari etika dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Etika dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi adalah ilmu tentang tata cara menggunakan teknologi dalam mengolah data supaya dapat diterima oleh orang lain.

B. Fungsi dan Tujuan Etika IPTEK

Inilah beberapa Fungsi dan Tujuan Etika IPTEK :

1. Memberikan Panduan Moral

Etika IPTEK memberikan kerangka kerja dan panduan moral bagi para ilmuwan, insinyur, dan pengembang teknologi. Ini membantu mereka dalam membuat keputusan yang bertanggung jawab dan etis dalam pengembangan dan penerapan teknologi.

2. Melindungi Kepentingan Publik

Etika IPTEK bertujuan untuk melindungi kepentingan publik dalam pengembangan dan penggunaan teknologi. Ini melibatkan mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, dan etika dari teknologi yang dikembangkan untuk memastikan bahwa kepentingan publik tidak terabaikan atau dirugikan.

3. Menyuarakan Pertanyaan Etis

Etika IPTEK berfungsi sebagai wadah untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi. Ini memicu diskusi dan refleksi tentang implikasi moral dan nilai-nilai yang terkait dengan perkembangan dan penggunaan teknologi.

4. Menghasilkan Inovasi yang Berkelanjutan

Etika IPTEK juga bertujuan untuk menghasilkan inovasi yang berkelanjutan, yaitu inovasi yang tidak hanya memperhitungkan keuntungan jangka pendek, tetapi juga mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap masyarakat, lingkungan, dan keberlanjutan.

C. Prinsip-prinsip Dasar Etika IPTEK

Prinsip-prinsip ini memberikan landasan moral dan etis dalam mengembangkan dan menggunakan teknologi, dengan mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, dan etika dari penemuan dan inovasi di bidang IPTEK.

1. Prinsip Kemanusiaan

Menghormati martabat dan nilai-nilai kemanusiaan dalam pengembangan dan penggunaan teknologi. Memastikan bahwa teknologi tidak merusak atau mengabaikan hak asasi manusia.

2. Prinsip Keadilan

Menekankan distribusi yang adil dan akses yang setara terhadap manfaat dan dampak teknologi. Menghindari ketimpangan dan diskriminasi dalam penggunaan teknologi.

3. Prinsip Tanggung Jawab

Mengenali dan mempertanggungjawabkan konsekuensi sosial, lingkungan, dan etis dari teknologi yang dikembangkan. Memastikan adanya pertanggungjawaban atas penggunaan teknologi.

4. Prinsip Keberlanjutan

Mempertimbangkan dampak jangka panjang dan keberlanjutan dalam pengembangan dan penggunaan teknologi. Meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan sosial dan ekonomi.

5. Prinsip Transparansi

Mengedepankan transparansi dalam pengembangan dan penggunaan teknologi. Memastikan bahwa informasi yang relevan, termasuk mengenai keamanan dan privasi, dapat diakses dengan jelas dan terbuka.

6. Prinsip Keselamatan

Memperhatikan keselamatan dan kesehatan manusia dalam pengembangan dan penggunaan teknologi. Menghindari risiko dan bahaya yang tidak perlu dan melindungi pengguna dari efek yang merugikan.

7. Prinsip Menghormati Privasi dan Kebebasan Individu

Memastikan penghormatan privasi dan kebebasan individu dalam pengembangan dan penggunaan teknologi. Melindungi data pribadi dan menghindari penggunaan yang tidak sah atau penyalahgunaan informasi pribadi.

D. Contoh Etika IPTEK

Etika dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah studi tentang prinsip-prinsip moral yang mengatur pengembangan, penggunaan, dan dampak dari penemuan dan inovasi di bidang sains dan teknologi.

Penting untuk diingat bahwa etika IPTEK terus berkembang seiring dengan perkembangan sains dan teknologi. Etika ini memberikan panduan moral bagi para ilmuwan, insinyur, dan pengembang teknologi dalam menjalankan kegiatan mereka, dengan mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, dan etis dari penemuan dan inovasi yang mereka lakukan.

Berikut ini adalah beberapa contoh etika IPTEK yang sering dibahas :

1. Tanggung Jawab Sosial

Etika IPTEK menekankan tanggung jawab sosial para ilmuwan, insinyur, dan pengembang teknologi. Mereka diharapkan untuk mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, dan etika dari penemuan dan inovasi mereka. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti keselamatan publik, keberlanjutan lingkungan, dan kesetaraan akses terhadap teknologi.

2. Kebebasan Penelitian dan Kebebasan Ilmiah

Etika IPTEK mendukung kebebasan penelitian dan kebebasan ilmiah. Ini melibatkan kebebasan untuk menjalankan penelitian yang tidak terhalang oleh kepentingan politik, ekonomi, atau ideologis. Etika ini juga mendorong pembagian pengetahuan secara terbuka dan kolaborasi antar ilmuwan.

3. Penggunaan Teknologi dengan Niat yang Baik

Etika IPTEK mendorong penggunaan teknologi dengan niat yang baik dan bertanggung jawab. Ini melibatkan mempertimbangkan konsekuensi sosial, lingkungan, dan etis dari penggunaan teknologi sebelum mengimplementasikannya. Etika ini mengingatkan kita untuk tidak menyalahgunakan atau menciptakan teknologi yang dapat merugikan manusia atau masyarakat.

4. Privasi dan Keamanan Data

Etika IPTEK menekankan perlindungan privasi dan keamanan data dalam pengembangan dan penerapan teknologi. Ini melibatkan mempertimbangkan perlindungan data pribadi dan menghindari penyalahgunaan informasi yang diperoleh melalui teknologi. Etika ini juga mengharuskan kepatuhan terhadap peraturan dan standar keamanan yang berlaku.

5. Dampak pada Tenaga Kerja

Etika IPTEK mempertimbangkan dampak teknologi terhadap tenaga kerja. Ini melibatkan pertimbangan terhadap implikasi sosial dan ekonomi dari otomatisasi dan Kecerdasan Buatan (AI) terhadap pekerjaan dan kehidupan manusia. Etika ini mendorong penemuan dan implementasi teknologi yang mendukung keberlanjutan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

6. Pengeksplorasian Eksplorasi dan Batasan Etis

Etika IPTEK mendorong penelitian dan eksplorasi di bidang baru dalam sains dan teknologi. Namun, etika ini juga menempatkan batasan etis pada penelitian dan pengembangan yang melibatkan risiko tinggi atau potensi konsekuensi yang merugikan. Etika ini menekankan pentingnya pertimbangan etika dan evaluasi risiko dalam inovasi teknologi.

7. Pengawasan dan Pertanggungjawaban

Etika IPTEK mencakupan pentingnya pengawasan dan pertanggungjawaban dalam pengembangan dan penggunaan teknologi. Ini mencakup perlunya pengawasan yang efektif untuk memastikan kepatuhan terhadap standar etika dan keamanan, serta mempertanggungjawabkan pelaku yang melanggar prinsip-prinsip etis dalam penggunaan teknologi.

8. Kesetaraan Akses dan Penghapusan Ketimpangan

Etika IPTEK menekankan pentingnya kesetaraan akses terhadap teknologi dan upaya untuk mengurangi ketimpangan digital. Etika ini mencakup memastikan bahwa teknologi dapat diakses secara adil oleh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil atau kurang mampu secara ekonomi.


Demikianlah Informasi yang telah dipaparkan di atas, semoga bermanfaat bagi kita semua. Juga kita harus meningkatkan Etika Moral dan Budi Pekerti agar menjadi orang yang baik.

Terima Kasih 😀😊😘👌👍 :)

Wassalamu‘alaikum wr. wb. 

Post a Comment

Previous Post Next Post