Assalamu‘alaikum wr. wb.
Halo guys! Saat ini, Perkembangan Teknologi semakin pesat dan maju. Untuk di dunia Industri juga banyak sekali perubahan-perubahan. Jika saat Revolusi Industri 1.0, masih menggunakan Tenaga Hewan, di Revolusi Industri 2.0 sudah menggunakan Tenaga Uap. Revolusi Industri 3.0, sudah menggunakan Mesin yang lebih canggih, apalagi saat ini sudah sampai ke Revolusi Industri 4.0 yang sudah menggunakan Teknologi yang lebih cerdas lagi seperti IoT dan AI. Lalu, apa saja Perkembangan dari Revolusi Industri? Mari kita bahas pada Artikel ini!
Sumber Artikel : Investopedia.com, Desouttertools.com, dan Sasanadigital.com
A. Pengertian Revolusi Industri
Sebelum masuk ke dalam sejarah revolusi industri beserta dengan seluk-beluknya, kita bahas terlebih dulu apa pengertian revolusi industri dalam konteks yang lebih umum.
Revolusi Industri, yang juga dikenal sebagai Industrial Revolution, adalah perubahan besar yang terjadi dalam sektor industri sebagai akibat dari kemajuan teknologi dalam pengelolaan sumber daya. Perkembangan teknologi ini telah menghasilkan proses-produksinya menjadi lebih efisien dan efektif dibandingkan sebelumnya.
Sebagai informasi, kata "Revolusi" dalam konteks ini mengacu pada perubahan yang cepat dan mendasar dalam cara industri beroperasi. Sedangkan kata "Industri" merujuk pada kegiatan ekonomi yang mengubah bahan baku dari bentuk mentah menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah dan kualitas tinggi.
Kombinasi kedua kata ini telah menjadi topik menarik sejak pertama kali munculnya di Era Revolusi Industri 1.0 hingga zaman sekarang yang kita kenal sebagai Era Revolusi Industri 4.0.
Penting untuk dicatat bahwa istilah Revolusi Industri 1.0 hingga 4.0 menunjukkan bahwa perubahan besar dalam industri telah terjadi empat kali, masing-masing menciptakan era yang berbeda. Tujuan utama dari Revolusi Industri adalah untuk meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek proses dalam dunia industri modern. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan transformasi ekonomi dalam suatu negara dan mencapai hasil yang lebih maksimal. Dengan pemahaman ini, mari kita lanjutkan untuk memahami latar belakang sejarah Revolusi Industri dari Era 1.0 hingga 4.0.
B. Kelebihan dan Kekurangan dari Revolusi Industri
Revolusi industri telah mengubah dunia secara mendalam, membawa berbagai kelebihan dan kekurangan. Ini adalah beberapa di antaranya :
1. Kelebihan Revolusi Industri
- Peningkatan Efisiensi Produksi : Salah satu kelebihan utama revolusi industri adalah peningkatan efisiensi produksi. Mesin-mesin yang digunakan dalam produksi massal dapat menghasilkan barang dengan cepat dan dalam jumlah besar, yang mengarah pada penurunan biaya produksi.
- Peningkatan Produktivitas : Otomasi dan teknologi yang terus berkembang telah meningkatkan produktivitas pekerjaan manusia. Ini memungkinkan pekerja untuk fokus pada tugas yang lebih kreatif dan berpikir, sementara tugas-tugas repetitif diotomatisasi.
- Kualitas Produk yang Lebih Baik : Otomasi dan kontrol proses yang canggih memungkinkan untuk memproduksi barang dengan kualitas yang lebih konsisten dan tinggi. Ini berarti produk-produk lebih andal dan lebih sedikit cacat.
- Kemajuan Teknologi : Revolusi industri telah memacu perkembangan teknologi yang pesat. Ini menciptakan peluang baru dalam berbagai industri dan mendorong inovasi dalam berbagai bidang, seperti komunikasi, kedokteran, dan transportasi.
- Penciptaan Pekerjaan Baru : Meskipun otomasi telah menggantikan beberapa pekerjaan manusia, revolusi industri telah menciptakan pekerjaan baru dalam teknologi, rekayasa, pemrograman, dan sektor-sektor terkait.
- Kemudahan Akses ke Produk dan Layanan : Revolusi industri telah menghasilkan produksi massal yang memungkinkan produk dan layanan menjadi lebih terjangkau dan tersedia untuk masyarakat luas.
- Peningkatan Standar Hidup : Dengan meningkatnya produksi dan efisiensi, banyak orang telah melihat peningkatan standar hidup. Akses ke barang-barang konsumen dan layanan kesehatan yang baik telah meningkat secara signifikan.
2. Kekurangan Revolusi Industri
- Pengangguran Struktural : Revolusi industri telah menyebabkan pengangguran struktural di beberapa sektor. Pekerja yang kehilangan pekerjaan karena otomasi mungkin tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan yang baru muncul dalam ekonomi yang berubah.
- Kesenjangan Pendapatan : Meskipun meningkatnya produktivitas, kesenjangan pendapatan telah menjadi masalah di banyak negara. Teknologi dan otomasi telah menciptakan keuntungan besar bagi pemilik modal, sementara pekerja mungkin melihat kenaikan upah yang lebih kecil.
- Pengaruh Lingkungan : Revolusi industri juga memiliki dampak besar pada lingkungan. Peningkatan produksi dan konsumsi telah mengakibatkan masalah seperti polusi udara, pencemaran air, dan perubahan iklim.
- Masalah Keamanan dan Privasi : Dengan perkembangan teknologi, ada risiko keamanan dan privasi yang berkaitan dengan penggunaan data pribadi, jaringan komputer yang rentan, dan potensi serangan siber.
- Ketergantungan pada Teknologi : Bergantung terlalu banyak pada teknologi dapat memiliki dampak negatif jika terjadi gangguan dalam sistem atau jika teknologi menjadi tidak tersedia atau tidak berfungsi.
- Kehilangan Keterampilan Tradisional : Kemajuan teknologi dapat mengakibatkan kehilangan keterampilan tradisional dan pengetahuan yang tidak lagi diperlukan dalam ekonomi modern.
- Isolasi Sosial : Beberapa orang merasa bahwa revolusi industri dan teknologi telah mengakibatkan isolasi sosial, dengan lebih banyak orang yang terlibat dalam komunikasi online daripada interaksi manusia langsung.
- Revolusi industri memiliki dampak yang sangat luas dan kompleks di berbagai aspek masyarakat dan ekonomi. Penting untuk terus mengelola dan mengatasi tantangan yang muncul sambil memanfaatkan kelebihan teknologi dan otomasi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara keseluruhan.
C. Faktor Pemicu Revolusi Industri
Setidaknya, terdapat 4 faktor utama pemicu munculnya era-era revolusi industri, yaitu:
1. Faktor Teknologi
Di bidang teknologi, penggunaan sumber energi baru termasuk bahan bakar dan tenaga penggerak, seperti mesin uap dan listrik, ataupun dalam tranportasi dan komunikasi seperti penemuan lokomotif uap, kapal uap, pesawat, telegram dan radio.
Adanya perubahan teknologi tersebut memungkinkan penggunaan sumber daya alam yang meningkat, diiringi produksi massal barang-barang manufaktur.
2. Faktor Ekonomi
Pada bidang ekonomi, terjadi peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur. Sehingga revolusi industri menghasilkan distribusi kekayaan yang lebih luas.
Revolusi industri menumbuhkan peningkatan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran yang menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk secara besar besaran dari desa ke kota yang menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.
3. Faktor Sosial Budaya
Revolusi industri juga berdampak pada kegiatan sosial budaya yang diterapkan disuatu daerah dan digunakan oleh masyarakat setempat.
Dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, revolusi industri membawa transformasi budaya khususnya budaya di negara Inggris.
4. Faktor Politik
Faktor terakhir yang turut menjadi penyebab terjadinya revolusi industri adalah faktor perpolitikan suatu negara. Faktor politik ini dapat dilihat dari berbagai hal, seperti:
Ambisi suatu pemerintahan untuk menjadikan negaranya lebih makmur atau menuju kemakmuran
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah khususnya dalam penataan kegiatan perindustrian
Bahkan, keinginan suatu negara yang tidak ingin kalah saing oleh negara tetangga atau negara lawannya.
Dan sebagainya.
D. Sejarah Revolusi Industri
Periode awal dari era industri, dikenal sebagai revolusi industri 1.0, mengakibatkan perubahan yang signifikan. Pekerjaan yang dulunya dilakukan secara manual oleh tenaga manusia mulai digantikan oleh mesin yang menggunakan teknologi uap, dikenal sebagai mesin uap.
Kemudian, revolusi industri 1.0 berakhir dengan penemuan tenaga listrik pada sekitar tahun 1870-an, yang memulai era revolusi industri 2.0. Era ini ditandai dengan kehadiran tokoh besar seperti Thomas Alva Edison, Nikola Tesla, dan lainnya yang memainkan peran penting dalam perkembangan industri. Industri manufaktur mampu merakit produk-produk seperti lampu modern, mobil, pesawat, telegraf, dan banyak lagi pada era ini.
Setelah masa revolusi industri 2.0 berakhir, era revolusi industri 3.0 dimulai. Era ini menandai peningkatan efisiensi dalam berbagai industri melalui otomatisasi. Periode ini menyaksikan perkembangan teknologi seperti komputer, internet, perangkat lunak, dan lainnya.
Kemudian, di abad ke-21, kita memasuki era revolusi industri 4.0. Beberapa sumber mencatat dimulainya revolusi industri 4.0 sekitar tahun 2011, ketika berbagai proyek berbasis teknologi tinggi mulai dikembangkan. Era ini telah melahirkan berbagai inovasi yang signifikan dalam sejarah perkembangan teknologi, dan diperkirakan akan terus berkembang dalam beberapa tahun mendatang sebagai langkah menuju masa depan industri yang lebih maju.
Jika kita rangkum, berikut poin-poin penting tiap era revolusi industri dalam bentuk tabel :
Era Revolusi Industri
|
Waktu
|
Inovasi Teknologi
|
Revolusi Industri 1.0
|
Abad ke-18, Tahun 1760-an
|
Teknologi Bertenaga Uap (Mesin Uap)
|
Revolusi Industri 2.0
|
Abad ke-19, Tahun 1870-an
|
Teknologi Bertenaga Listrik
|
Revolusi Industri 3.0
|
Abad ke-20, Tahun 1970-an
|
Teknologi Otomatisasi
|
Revolusi Industri 4.0
|
Abad ke-21, Tahun 2011
|
Teknologi Tingkat Lanjut (Manusia –
Data – Mesin)
|
Untuk membahas lebih dalam perkembangan di masing-masing era revolusi industri, mari simak penjelasan setiap masa revolusi industri era 1.0 sampai 4.0 pada poin pembahasan berikutnya.
1. Revolusi Industri 1.0
a. Perkembangan Revolusi Industri 1.0
Revolusi Industri 1.0 merujuk pada periode yang terjadi pada abad ke-18 (1760–1840). Era ini dimulai dengan penemuan mesin uap oleh James Watt di Inggris, yang membawa perubahan yang signifikan di berbagai sektor.
Mesin uap, yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama, digunakan secara luas untuk menggerakkan mesin dan pada awalnya digunakan terutama dalam industri tekstil di Inggris.
Seiring berjalannya waktu, mesin uap menjadi lebih umum digunakan dalam berbagai industri, termasuk pertanian, pertambangan, transportasi, dan manufaktur, menggantikan pekerjaan manual.
Era ini juga menjadi awal dari produksi dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat.
Revolusi Industri 1.0 terjadi di Inggris karena beberapa faktor, termasuk stabilitas politik dan ekonomi, kekayaan sumber daya alam, kemajuan teknologi, dukungan pemerintah dalam bentuk paten, perkembangan urbanisasi, perdagangan yang kuat, munculnya pandangan ekonomi liberal, dan perubahan signifikan dalam sektor pertanian.
Apabila dilihat dari latar belakangnya, revolusi industri 1.0 ini terjadi di negara Inggris karena disebabkan oleh beberapa hal :
- Situasi politik dan ekonomi yang stabil di negara Inggris
- Inggris kaya akan sumber daya alam
- Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi
- Dukungan pemerintah terhadap penemuan di bidang teknologi (Hak Paten)
- Arus urbanisasi dan perdagangan yang baik
- Munculnya paham ekonomi liberal
- Terjadinya revolusi agraria
b. Dampak Revolusi Industri 1.0 Beserta Contohnya
Perubahan besar tersebut ditandai dengan cara manusia dalam mengelola sumber daya serta memproduksi produk khususnya di beberapa bidang seperti, pertanian, manufaktur, transformasi, pertambangan dan teknologi di seluruh dunia.
Dengan adanya revolusi industri 1.0 tersebut akan menjadikan proses produksi yang ada menjadi lebih cepat, efisien, dan mudah.
Beberapa Contoh penemuan di Era Revolusi Industri 1.0 di antaranya :
- Mesin Uap
- Kereta Uap
- Sistem Produksi Skala Besar
2. Revolusi Industri 2.0
a. Perkembangan Revolusi Industri 2.0
Revolusi Industri 2.0 adalah periode revolusi yang terjadi sekitar awal abad ke-19, sekitar tahun 1870-an. Fokus utamanya adalah pada peningkatan efisiensi dalam proses produksi melalui penggunaan tenaga listrik dan konsep lini perakitan (Assembly Line).
Pertanyaan mendasar adalah mengapa tenaga listrik dipilih sebagai penggerak utama dalam revolusi ini. Jawabannya adalah bahwa pada saat itu, tenaga listrik dianggap sebagai alternatif yang lebih efektif untuk menggantikan tenaga manusia dan lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan tenaga uap. Meskipun perusahaan perlu mempertimbangkan penggantian mesin-mesin yang sudah ada sebelumnya. Ini sesuai dengan laporan yang diterbitkan oleh BBC dalam salah satu artikelnya.
Era ini juga menyaksikan perkembangan produksi mobil secara besar-besaran, yang memerlukan perakitan mobil dari awal hingga akhir, yang pada awalnya memakan waktu lama dan sulit.
Namun, tahun 1913, perubahan mendasar dalam mekanisme produksi menyebabkan transformasi besar-besaran dalam proses produksi secara keseluruhan. Pendekatan ini menghilangkan kebutuhan untuk merakit mobil dari awal hingga akhir dan mengadopsi konsep Lini Perakitan (Assembly Line) dengan penggunaan Conveyor Belt.
Dampaknya adalah bahwa proses perakitan mobil dapat dilakukan dengan lebih efisien oleh pekerja yang berbeda di lokasi yang berbeda. Prinsip ini kemudian berkembang menjadi spesialisasi, di mana satu pekerja hanya bertanggung jawab atas satu tahap dalam perakitan.
b. Dampak Revolusi Industri 2.0 Beserta Contohnya
Dampak Revolusi Industri 2.0 lain yang paling terlihat adalah di saat Perang Dunia II, di mana kala itu produksi kendaraan perang seperti tank, pesawat, dan senjata tempur lainnya diproduksi secara besar-besaran.
Beberapa Contoh penemuan di Era Revolusi Industri 1.0 di antaranya :
- Penemuan Arus Listrik AC & DC
- Alat Telekomunikasi
- Proses Produksi Massal
3. Revolusi Industri 3.0
a. Perkembangan Revolusi Industri 3.0
Revolusi Industri 3.0 adalah periode yang terjadi sekitar awal abad ke-20, sekitar tahun 1970-an. Era ini dipicu oleh perkembangan mesin pintar berbasis teknologi otomatisasi, seperti komputer dan perangkat lunak, yang secara perlahan mulai menggantikan peran manusia di berbagai sektor industri. Era ini ditandai dengan dimulainya proses digitalisasi, terutama di dunia industri.
Penggunaan komputer mulai menggantikan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Contohnya, pengiriman dokumen, perhitungan rumit, dan pembuatan catatan keuangan.
Revolusi Industri 3.0 sangat penting karena didasarkan pada penemuan mesin pintar. Hal ini membuatnya menjadi revolusi yang penting, terutama dalam industri manufaktur di mana tingkat ketepatan dan ketelitian yang tinggi sangat penting, dan seringkali sulit untuk dicapai oleh manusia.
Penggunaan teknologi menjadi solusi yang efektif, memungkinkan produksi dalam jumlah besar dilakukan secara otomatis, cepat, dan dengan kualitas yang tinggi.
b. Dampak Revolusi Industri 3.0 Beserta Contohnya
Dengan adanya revolusi industri 3.0, terjadinya perubahan pada pola relasi serta komunikasi yang terjadi pada masyarakat kontemporer.
Berbagai bisnis yang ada pun harus beradaptasi dan merubah cara kerjanya agar dapat menyesuaikan dengan keadaan yang ada dan tidak hilang tertelan karena adanya kemajuan pada zaman ini.
Selain itu, kemajuan teknologi komputer yang terjadi saat itu yang berkembang dengan sangat pesat setelah Perang Dunia II selesai.
Berbagai penemuan seperti semi konduktor, transistor, hingga kemunculan IC (Integrated Chip) yang membuat sebuah komputer dapat berukuran lebih kecil, menggunakan daya listrik yang sedikit pula, dan kemampuan menghitung dan menerima perintah yang semakin canggih.
Apa saja contoh penemuan di era revolusi industri 3.0? Berikut beberapa di antaranya :
- Teknologi Komputer
- Teknologi Internet
- Perangkat Elektronik
- Perangkat Lunak (Software)
4. Revolusi Industri 4.0
a. Perkembangan Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 adalah periode saat ini yang ditandai oleh kemajuan teknologi yang lebih lanjut, seperti Internet berkecepatan Tinggi, Komputasi, Mikrochip, Internet of Things (IoT), Kecerdasan Buatan (AI), Machine Learning, Deep Learning, Cloud Analytics, dan bahkan kendaraan otonom, yang mengubah setiap tahap dari produksi hingga distribusi dengan fokus pada keberlanjutan.
Teknologi ini menciptakan konektivitas yang kuat antara manusia, data, dan mesin. Era ini juga melahirkan teknologi baru yang belum pernah ada sebelumnya, seperti layanan ojek online, layanan penarikan uang melalui ponsel, dan bisnis digital.
Dalam konteks industri, Revolusi Industri 4.0 meningkatkan kemampuan perangkat lunak dan internet untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Sebagai contoh, data historis dari mesin-mesin dapat dikumpulkan oleh perangkat lunak yang digunakan untuk menjadwalkan pemeliharaan bulanan secara otomatis. Data ini kemudian dianalisis oleh algoritma untuk menghasilkan keputusan yang logis, mirip dengan kemampuan manusia.
b. Dampak Revolusi Industri 4.0 Beserta Contohnya
Sejak diperkenalkannya teknologi ini, perusahaan dapat mengotomatiskan seluruh proses produksi tanpa bantuan manusia. Contoh yang diketahui dari hal ini adalah robot, yang melakukan urutan terprogram tanpa campur tangan manusia.
Apa saja contoh penemuan di era revolusi industri 4.0? Berikut beberapa di antaranya :
- Big Data
- Internet of Things (IoT) dan Industrial Internet of Things (IIoT)
- Cloud Computing
- Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)
- Manufaktur Pintar atau Smart Manufacturing
- Augmented Reality (AR)
- Virtual Reality (VR)
- Cyber Security
Itulah Pengertian dan Perkembangan dari Revolusi Industri.
Terima Kasih 😄😊👌👍 :)
Wassalamu‘alaikum wr. wb.