Assalamu‘alaikum wr. wb.
Halo semuanya! Kali ini kita akan membahas tentang Perbedaan Istilah dalam Penelitian seperti Research Gap, Novelty, State of the Art, dan Contribution to Knowledge yang sering ditemui jika ingin mengerjakan Penelitian seperti Skripsi dan Tesis.
Sumber Artikel : Mariyudi.id
Jika Anda seorang peneliti muda atau sedang menyelesaikan studi, Anda mungkin mengalami kesulitan membedakan makna dari tiga istilah ini, terutama jika lingkungan akademik Anda terfokus pada topik penelitian tertentu atau terpengaruh oleh minat supervisor dan kolega.
Banyak peneliti dan mahasiswa dari berbagai jenjang (S1, S2, dan S3) sering kebingungan dalam menyelesaikan proposal penelitian mereka dan bahkan ada yang mengabaikan agenda penting ini. Dalam kasus mahasiswa yang sedang bimbingan skripsi atau tesis, mereka bahkan bisa "menghilang" tanpa jejak atau menghadapi tugas akhir yang mendapat kritik tajam dari dosen pembahas. Hal ini tentu dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka dalam jangka panjang.
1. Research Gap
Kesenjangan Penelitian (Research Gap) adalah pertanyaan atau masalah yang belum dijawab oleh penelitian yang ada dalam satu bidang tertentu. Kadang-kadang, kesenjangan penelitian muncul ketika ada konsep atau ide baru yang belum diteliti sama sekali. Peneliti akan menemukan celah penelitian ketika penelitian yang ada sudah ketinggalan zaman dan membutuhkan pembaruan.
Misalnya, studi tentang penggunaan Internet pada tahun 2001 mungkin sudah tidak relevan lagi sekarang, atau mungkin ada populasi tertentu yang belum banyak diteliti, seperti mungkin banyak studi tentang remaja dan video game, tetapi belum cukup studi tentang balita dan video game.
Lalu bagaimana cara menemukannya?
Proses ini tentu memerlukan waktu dan tenaga untuk membaca berbagai hasil penelitian yang ada. Peneliti harus sangat familiar dengan semua studi yang telah dilakukan dan memahami kontribusi studi tersebut terhadap pengetahuan yang lebih luas.
Buatlah daftar pertanyaan tentang topik yang ingin diteliti, kemudian lakukan riset untuk melihat apakah pertanyaan tersebut sudah terjawab dengan memuaskan. Jika belum, Anda mungkin telah menemukan celah penelitian!
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan waktu secara efektif :
- Salah satu trik yang berguna adalah melihat bagian "saran untuk penelitian masa depan" atau bagian kesimpulan dari studi yang ada tentang topik Anda. Seringkali, penulis akan mengidentifikasi area di mana mereka melihat adanya kesenjangan penelitian dan menyarankan studi apa yang perlu dilakukan di masa depan.
- Saat meneliti, kemungkinan besar Anda akan menemukan kutipan “seminal works” di bidang penelitian Anda. Ini adalah studi penelitian yang sering disebut dalam literatur. Selain menemukan dan membacanya, Anda dapat menggunakan database seperti Web of Science untuk melacak semua artikel lain yang mengutip studi tersebut. Telusuri FAQ: I found the perfect article for my paper. How do I find other articles and books that have cited it? Salah satu cara cepat untuk melacak “seminal works” adalah dengan menggunakan alat tinjauan literatur ilmu sosial seperti SAGE Navigator.
- Baca secara mendalam meta-analyses, literature reviews, dan systematic reviews tentang topik yang akan diteliti. Jenis makalah ini memberikan gambaran menyeluruh tentang literatur di bidang tertentu serta memeriksa tren dan perubahan selama periode waktu yang lama dan merangkum temuan penelitian sebelumnya. Penelusuran dapat dilakukan melalui database seperti PsycINFO, PsycARTICLES, CINAHL, dan Web of Science. Jika database tidak menawarkan cara untuk memfilter hasil berdasarkan jenis dokumen, jenis publikasi, atau metodologi dalam pencarian lanjutan, Anda dapat menyertakan frasa ini (“literature reviews,” meta-analyses, atau “systematic reviews”) dalam string pencarian. Misalnya, "video games" AND "literature reviews" dapat menjadi salah satu pencarian yang bisa dicoba.
2. Novelty
Kebaruan (novelty) dalam penelitian memiliki definisi yang sangat luas. Menurut Barak A Cohen (2017), "Kebaruan bisa berupa demonstrasi fenomena yang telah mapan dalam sistem baru atau pengujian hipotesis yang belum pernah ada dalam literatur." Secara sederhana, ini berarti sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan memiliki sifat unik.
Kebaruan penelitian sangat penting ketika mengajukan permohonan pendanaan. Banyak lembaga pendanaan sekarang meminta bagian khusus dalam aplikasi hibah untuk menyatakan kebaruan dari penelitian yang diusulkan. Oleh karena itu, kebaruan topik perlu ditetapkan sejak tahap konseptualisasi ide. Tidak ada lembaga pendanaan yang akan mendanai penelitian yang tidak baru.
Banyak jurnal bereputasi tinggi cenderung memprioritaskan penerbitan artikel baru. Dengan jumlah penelitian yang besar dan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat, menghasilkan penelitian yang inovatif dan relevan menjadi tantangan dan tekanan bagi para peneliti.
Kebaruan harus menjadi inti dari setiap penelitian. Penelitian yang tidak memiliki faktor kebaruan tidak layak dilakukan. Mengingat berbagai kemajuan teknologi di setiap bidang penelitian, menemukan topik baru seringkali menjadi tantangan. Tidak mungkin setiap topik penelitian 100% baru. Selalu ada beberapa tumpang tindih dengan penelitian sebelumnya, tetapi tidak semuanya dapat dilaporkan.
Misalnya, metode yang berbeda dapat digunakan untuk mensintesis produk yang sudah memiliki metodologi yang ada. Di sini, kebaruan terletak pada metodologinya. Kadang-kadang, kebaruan juga bisa terletak pada kontradiksi dengan sesuatu yang dilaporkan penelitian sebelumnya. Variasi dalam metodologi yang dilaporkan sebelumnya yang menghasilkan hasil yang berbeda juga dapat dianggap sebagai hal baru.
Menganalisis kebaruan sebuah ide tidaklah mudah, tetapi dengan ketersediaan internet dan berbagai mesin pencari, sekarang sangat memungkinkan untuk memverifikasi setiap detail sebuah penelitian. Survei literatur menyeluruh, termasuk analisis artikel penelitian dan paten, perlu dilakukan pada topik yang menarik untuk memastikan bahwa ada kebaruan yang terkait dengannya.
Kebaruan penelitian dan dampak penelitian dapat menjadi cara strategis untuk menarik perhatian pembaca dalam sebuah artikel penelitian. Esensi kebaruan dari hasil penelitian perlu dihubungkan dengan kepentingannya bagi ilmu pengetahuan serta kepentingan praktis.
Untuk menemukan kebaruan di bidang penelitian, peneliti perlu melakukan tinjauan pustaka menyeluruh untuk mengetahui apa yang sudah dipelajari dan apa kesenjangan (gap) yang perlu diklarifikasi. Tinjauan literatur ini tergantung pada pengetahuan mendalam terhadap kondisi lapangan. Peneliti harus membandingkan dan menghubungkan pekerjaan mereka dengan penelitian sebelumnya. Tinjauan literatur menyeluruh diperlukan untuk menghasilkan ide yang baik untuk penelitian. Banyak membaca makalah penelitian, buku, jurnal, dan bahan lain yang memiliki literatur yang relevan. Dan tanyakan pada diri Anda topik apa yang terbaik untuk membantu Anda melakukan penelitian baru dan unik.
Jika tidak menemukan sesuatu yang unik tentang penelitian Anda, Anda harus mengubah topik Anda. Jika tidak, Anda dapat memikirkan cara lain untuk melakukan penelitian tentang topik yang sama.
3. State of the Art
Menulis bagian "State of the Art" atau tinjauan literatur sebagai bab pengantar adalah sesuatu yang diharapkan dari setiap peneliti. Namun, apa sebenarnya "State of the Art"?
Pada tahap ini, peneliti mungkin telah membaca banyak artikel penelitian dalam bahasa Inggris. Beberapa di antaranya dimulai dengan beberapa halaman yang menjelaskan bidang penelitian dan berisi banyak kutipan. Berbagai perspektif biasanya dicantumkan dan dijelaskan satu per satu. Bagian ini sering mempersempit fokus dan akhirnya memperbesar topik artikel dengan mengecualikan topik atau pertanyaan lainnya. Meskipun bisa menjadi bacaan yang berat bagi sebagian orang, ini penting untuk mendefinisikan "State of the Art" dari pertanyaan yang dibahas dalam artikel tersebut.
State of the Art (SOTA) atau Tinjauan Literatur memberikan ulasan tentang kontribusi yang relevan dari literatur yang ada. Tinjauan pustaka harus mengidentifikasi landasan teoretis suatu penelitian, mengidentifikasi tingkat kebaruan dan relevansi penelitian, dan membantu memperjelas serta menyempurnakan fokus, pertanyaan penelitian, dan hipotesis yang akan dibahas. Tinjauan pustaka juga harus memberikan pembenaran untuk fokus penelitian (Blessing & Chakrabarti, 2009).
Berdasarkan definisi tersebut, dalam menyusun "State of the Art" Anda harus:
- Mengidentifikasi landasan teoretis untuk diskusi,
- Menentukan relevansi pertanyaan yang akan dianalisis,
- Memperjelas dan mendefinisikan fokus, masalah, dan/atau hipotesis, serta
- Menjustifikasi relevansi atau pentingnya masalah yang telah dipilih untuk menjadi fokus.
Peneliti harus dapat menunjukkan kepada pembaca bahwa mereka mengetahui penelitian yang relevan (dan terbaru) dalam bidangnya. Idealnya, tinjauan umum penelitian harus menyoroti adanya bagian yang hilang di area yang tepat di mana rumusan masalah diusulkan untuk diselidiki lebih lanjut.
Untuk mempermudah penyusunan "State of the Art", peneliti dapat mencari artikel yang berjudul "Review", karena artikel tersebut biasanya terdiri dari studi literatur berdasarkan pencarian yang sistematis.
4. Contribution to Knowledge
Itulah Perbedaan mengenai Research Gap, Novelty, State of the Art, dan Contribution to Knowledge dalam Penelitian. Semoga Bermanfaat bagi semua Mahasiswa yang sedang menulis Makalah, Jurnal, hingga Skripsi, serta menjadi Sumber Referensi yang bermanfaat bagi para Pelajar di Indonesia.
Terima Kasih 😄😘👌👍 :)
Wassalamu‘alaikum wr. wb.