Assalamu‘alaikum wr. wb.
Halo guys! Jika sebelumnya sudah membahas mengenai Apa itu Revisi Skripsi, kali ini kita akan membahas mengenai Pengertian, Tujuan, Tips, hingga Contoh Pertanyaan Sidang Skripsi.
Sumber : Deepublishstore.com (Blog), Dosenik.com, id.Prosple.com, Blog.Unmaha.ac.id, dan Detik.com
Sidang Skripsi merupakan salah satu momen penting dan sangat dinantikan oleh mahasiswa tingkat akhir. Meski begitu, momen ini bisa berubah menjadi pengalaman yang menegangkan jika mahasiswa tidak mempersiapkan diri dengan baik. Banyak yang menganggap bahwa sidang skripsi adalah tantangan paling berat sebelum akhirnya berhasil meraih gelar sarjana dan resmi lulus dari perguruan tinggi.
Pada tahap ini, tak jarang mahasiswa diliputi rasa cemas dan gugup. Kekhawatiran biasanya muncul karena takut menghadapi dosen penguji yang terkenal kritis atau khawatir tidak mampu menjawab pertanyaan yang sulit. Bahkan, tidak sedikit yang mulai overthinking saat membayangkan kemungkinan terburuk selama sidang berlangsung.
Namun, perlu diingat bahwa Sidang Skripsi umumnya hanya terjadi sekali dalam perjalanan akademik seseorang. Oleh karena itu, penting bagi setiap mahasiswa untuk mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Mulai dari memahami isi Skripsi secara mendalam, menyiapkan presentasi yang baik, hingga melatih mental agar tetap tenang di hadapan penguji.
Agar sidang skripsi berjalan lancar dan tanpa hambatan, tidak ada salahnya jika kamu mulai mempersiapkan segala sesuatunya sejak jauh hari—baik dari segi materi, teknis, maupun mental. Persiapan yang matang akan menjadi kunci keberhasilanmu dalam menghadapi salah satu tahap akhir menuju kelulusan.
A. Pengertian Sidang Skripsi
Sidang skripsi merupakan ujian akhir yang harus dijalani oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana (S1). Proses ini bisa dianggap sebagai tahap penentu terakhir setelah mahasiswa menempuh perkuliahan selama beberapa tahun. Tak heran, banyak mahasiswa yang mengabadikan momen berharga ini dengan berfoto bersama dan saling memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi.
Sidang akhir skripsi memiliki perbedaan dengan seminar hasil (semhas). Seminar hasil biasanya hanya melibatkan dosen pembimbing dan berfokus pada pemaparan temuan penelitian. Sementara itu, sidang skripsi akhir dihadiri oleh dosen pembimbing dan dosen penguji, dengan cakupan pembahasan yang lebih luas mencakup seluruh isi dokumen skripsi.
Sebelum menjalani sidang akhir, mahasiswa wajib menyelesaikan berbagai syarat akademik. Salah satu persyaratan penting adalah mendapatkan persetujuan (acc) dari dosen pembimbing untuk mendaftar dan mengikuti sidang skripsi.
B. Tujuan Sidang Skripsi
Pelaksanaan sidang skripsi memiliki tujuan yang sangat penting dalam perjalanan akademik seorang mahasiswa. Secara umum, sidang akhir ini berfungsi sebagai penentu kelulusan mahasiswa dalam meraih gelar Sarjana (S1). Namun, selain sebagai syarat administratif kelulusan, sidang skripsi juga memiliki peran signifikan dalam mengasah berbagai aspek kemampuan mahasiswa.
Salah satu tujuan utama dari sidang skripsi adalah untuk menguji sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap topik yang diangkat dalam penelitiannya. Melalui forum akademik ini, mahasiswa dituntut untuk mampu mempresentasikan hasil penelitiannya secara sistematis dan meyakinkan, sekaligus mempertahankan argumen-argumen yang telah dibangun dalam karya ilmiahnya di hadapan dosen penguji. Dengan demikian, sidang skripsi tidak hanya menjadi momen penilaian, tetapi juga sebagai sarana untuk memperluas wawasan, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengembangkan keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa.
Namun, bagaimana jika mahasiswa tidak dinyatakan lulus dalam sidang skripsi? Walaupun sebagian besar peserta biasanya berhasil melalui tahapan ini, tetap ada kemungkinan seseorang dinyatakan belum lulus. Hal ini bisa terjadi apabila terdapat kekurangan mendasar dalam isi skripsi, penyampaian yang kurang maksimal, atau ketidaksiapan dalam menjawab pertanyaan dari penguji. Jika hal ini terjadi, mahasiswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki kekurangan tersebut dan mengulang sidang di periode berikutnya.
Maka dari itu, persiapan yang matang sangat diperlukan agar mahasiswa tidak hanya sekadar lulus, tetapi juga mendapatkan pengalaman akademik yang berharga dari proses ini. Sidang skripsi seharusnya tidak dilihat sebagai momok yang menakutkan, melainkan sebagai ajang pembuktian atas kerja keras dan dedikasi selama menjalani masa perkuliahan.
C. Pakaian Peserta Sidang Skripsi
Sidang skripsi bukan hanya tentang kemampuan akademik dan penguasaan materi, tetapi juga mencerminkan sikap profesional mahasiswa, termasuk dalam hal berbusana. Penampilan yang rapi dan sopan selama sidang menunjukkan bahwa mahasiswa menghargai proses akademik yang dijalani. Oleh karena itu, ada ketentuan berpakaian yang harus dipatuhi saat menghadiri sidang skripsi. Tentu saja, standar berpakaian untuk mahasiswa laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan, namun keduanya tetap menekankan pada kesopanan dan kerapian.
1. Laki-Laki
Bagi mahasiswa laki-laki, busana formal adalah suatu keharusan. Pakaian yang disarankan meliputi :
- Kemeja lengan panjang yang berwarna netral atau cerah.
- Dasi sebagai pelengkap penampilan profesional.
- Celana panjang berbahan kain (bukan jeans).
- Sepatu tertutup seperti pantofel. Pemakaian sandal, sepatu sandal, atau sepatu olahraga tidak diperkenankan.
Menggunakan kaos, jaket, atau kemeja pendek dianggap tidak sesuai dan bisa menyebabkan mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti sidang. Ketentuan ini bukan tanpa alasan, karena sidang skripsi adalah forum akademik resmi yang harus dihormati sebagaimana layaknya presentasi profesional. Maka dari itu, pastikan penampilan Anda mencerminkan kesiapan dan keseriusan.
2. Perempuan
Sementara itu, mahasiswa perempuan juga diwajibkan tampil rapi dan sopan. Ketentuan busana bagi perempuan antara lain :
- Blus atau kemeja lengan panjang, dipadukan dengan rok atau celana panjang berbahan kain yang formal.
- Sepatu tertutup, seperti flat shoes atau heels rendah.
- Hijab, bagi yang berhijab, sebaiknya disesuaikan warnanya dengan pakaian yang dikenakan agar terlihat serasi dan profesional.
- Bagi yang tidak berhijab, pastikan rambut tersisir rapi dan tidak berantakan.
Hindari menggunakan pakaian yang terlalu mencolok, ketat, atau tidak sesuai dengan suasana formal. Penampilan yang sederhana namun rapi dan pantas akan lebih dihargai dalam konteks akademik seperti ini.
D. Yang Harus Dilakukan Saat Sidang Skripsi
Sidang skripsi merupakan salah satu momen paling penting dan tak terlupakan dalam perjalanan akademik seorang mahasiswa. Tak bisa dipungkiri, tahap ini menjadi gerbang awal yang membuka jalan menuju dunia profesional. Maka dari itu, penting bagi setiap mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin agar sidang berjalan lancar dan sukses. Lalu, apa saja hal penting yang harus diperhatikan saat menghadapi sidang skripsi? Berikut beberapa poin yang perlu kamu persiapkan :
1. Menguasai Inti Skripsi
Menguasai inti dari skripsi yang telah kalian susun merupakan syarat mutlak. Meskipun ada godaan untuk menggunakan jasa pembuatan skripsi instan, langkah tersebut sangat tidak dianjurkan. Selain melanggar etika akademik, kamu akan kesulitan menjawab pertanyaan dari dosen penguji jika tidak memahami isi penelitianmu sendiri. Sebaliknya, jika kamu menulisnya sendiri, pemahaman terhadap latar belakang, metode, hasil, dan kesimpulan skripsimu akan lebih matang. Dengan begitu, kamu bisa lebih percaya diri saat menghadapi berbagai pertanyaan saat sidang.
2. Konsultasi Dengan Dosen Pembimbing
Salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan diri adalah dengan aktif berdiskusi bersama dosen pembimbing. Konsultasi ini sangat berguna untuk memastikan bahwa isi skripsimu sudah sesuai dengan standar akademik. Selain itu, dosen pembimbing biasanya memberikan banyak masukan berharga, termasuk mengenai kesiapan mentalmu dalam menghadapi sidang. Jangan ragu untuk menyampaikan kekhawatiran atau pertanyaan—karena pembimbing ada untuk membantumu.
3. Membuat Presentasi
Presentasi adalah bagian penting dari sidang skripsi, di mana kamu harus memaparkan hasil penelitian secara jelas dan sistematis. Buatlah slide presentasi yang ringkas, padat, dan mudah dipahami. Hindari penjelasan yang terlalu panjang dan rumit. Pastikan poin-poin utama seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metodologi, hasil, dan kesimpulan tersampaikan dengan baik. Jangan lupa untuk meluangkan waktu latihan presentasi agar penyampaiannya lancar dan tidak gugup saat hari pelaksanaan.
4. Jaga Kesehatan dan Stamina
Persiapan fisik juga tak kalah penting. Pastikan kamu cukup tidur pada malam sebelum sidang agar tubuh segar dan pikiran jernih. Hindari kebiasaan begadang yang justru akan membuatmu kelelahan saat presentasi. Usahakan untuk datang ke lokasi sidang lebih awal agar bisa menenangkan diri dan menghindari kepanikan karena keterlambatan.
5. Menerima Masukan
Hal yang sulit bagi beberapa orang, yang memiliki tipe ingin menang sendiri. Yaitu sulit menerima masukan dari pihak lain. Maka dari itu, penting dan tidak ada salahnya untuk menerima segala masukan yang dilontarkan kepadamu dari dosen penguji. JIka ada pertanyaan, kamu bisa menjawab dengan rendah hati, dan bisa menjawab pertanyaan sebisa yang kamu ketahui.
Saat dosen penguji mengajukan sebuah pertanyaan, kamu bisa mencatat dan simak betul-betul. Tujuannya agar selama proses revisi, kamu bisa lebih mudah mudah dalam melengkapi data sesuai masukan para dosen penguji.
E. Contoh Pertanyaan Sidang Skripsi yang Sering Ditanyakan oleh Dosen Penguji
Berikut ini adalah beberapa Pertanyaan Sidang Skripsi yang sering ditanyakan oleh Dosen dengan Judul "Perbandingan Kinerja CRNN dan MobileNetV2 dalam Optical Character Recognition (OCR) pada Teks Kemasan Produk" :
1. Tentang Apa Skripsi Anda Ini?
Pertanyaan ini mungkin sederhana tapi perlu dijawab dengan baik. Untuk menjawabnya, kamu bisa menjelaskan inti atau ringkasan penelitian dalam beberapa kalimat yang diambil dari abstrak.
Jawab :
Terima kasih atas pertanyaannya. Skripsi saya ini, Bapak/Ibu, adalah sebuah studi perbandingan eksperimental. Secara spesifik, saya membandingkan kinerja dari dua model deep learning yang berbeda, yaitu CRNN (Convolutional Recurrent Neural Network) dan MobileNetV2, dalam tugas mengenali teks pada gambar kemasan produk.
Penelitian ini memiliki dua tujuan utama, yaitu :
- Klasifikasi Gambar : Menentukan model mana yang lebih akurat dalam mengklasifikasikan kategori produk (misalnya, Makanan, Kosmetik, Obat-obatan).
- Ekstraksi Informasi : Mengevaluasi seberapa efektif pipeline OCR menggunakan Tesseract yang dikombinasikan dengan aturan Regex untuk menarik informasi spesifik seperti nama produk dan tanggal kadaluarsa.
Pada dasarnya, saya ingin mencari tahu pendekatan mana yang paling efektif, akurat, dan praktis untuk membangun sistem yang dapat 'membaca' dan 'memahami' informasi pada kemasan produk.
2. Mengapa Anda Memilih Penelitian Ini?
Kalian perlu menjawab pertanyaan ini dengan motivasi apa yang mendorongmu untuk melakukan penelitian tersebut. Jawabannya bisa berkaitan dengan minatmu yang besar terhadap topik penelitian itu.
Jawab :
"Motivasi utama saya berasal dari masalah di dunia nyata. Informasi pada kemasan produk sangat penting, namun seringkali sulit diakses, terutama bagi 2,2 miliar orang di dunia yang memiliki gangguan penglihatan, seperti yang dilaporkan oleh WHO. Font yang kecil, desain yang ramai, dan permukaan yang melengkung menjadi penghalang besar.
Teknologi OCR adalah solusi yang menjanjikan, tetapi untuk konteks kemasan produk yang sangat bervariasi, diperlukan model yang benar-benar tangguh. Saya melihat adanya kesenjangan (gap) antara kebutuhan akan sistem OCR yang andal untuk kemasan dan solusi yang ada saat ini. Oleh karena itu, saya tertarik untuk meneliti dan membandingkan dua pendekatan deep learning yang kuat—CRNN yang dirancang untuk teks dan MobileNetV2 yang efisien—untuk menemukan mana yang paling cocok untuk mengatasi tantangan spesifik ini."
3. Mengapa Anda Memilih Judul Ini untuk Skripsi Anda?
Judul skripsi mencerminkan inti utama dari penelitianmu. Sebab itu, sangat penting untuk menentukan judul skripsi yang tepat. Dengan pertanyaan ini, dosen penguji ingin tahu alasan kalian memutuskan mengambil judul tersebut untuk skripsimu.
Jawab :
"Saya memilih judul 'Perbandingan Kinerja CRNN dan MobileNetV2 dalam Optical Character Recognition (OCR) pada Teks Kemasan Produk dengan Tesseract OCR' karena judul ini secara akurat, ringkas, dan spesifik mencerminkan seluruh ruang lingkup penelitian saya.
- "Perbandingan Kinerja": Ini adalah inti dari penelitian saya, yaitu membandingkan secara kuantitatif.
- "CRNN dan MobileNetV2": Ini menyebutkan dengan jelas dua subjek utama yang saya bandingkan.
- "dalam Optical Character Recognition (OCR)": Ini menempatkan penelitian dalam domain teknologi yang relevan.
- "pada Teks Kemasan Produk": Ini mendefinisikan dengan tegas objek dan konteks aplikasinya.
- "dengan Tesseract OCR": Ini mengklarifikasi bahwa Tesseract bukan hanya pembanding, tetapi juga merupakan bagian dari pipeline yang dievaluasi.
Jadi, judul ini dipilih untuk memberikan gambaran yang lengkap dan tidak ambigu mengenai apa yang saya lakukan."
4. Fenomena Apa yang Ingin Dipahami dalam Penelitian Ini?
Kalian bisa menjawabnya dengan menjelaskan permasalah utama yang menjadi fokus skripsimu itu.
Jawab :
Ada dua fenomena utama yang ingin saya pahami :
- Efektivitas Transfer Learning pada Dataset Terbatas : Fenomena utamanya adalah bagaimana pengetahuan yang ditransfer dari model yang dilatih pada dataset raksasa (ImageNet) dapat secara dramatis mengungguli model kompleks yang dilatih dari nol (from scratch) ketika dataset pelatihan spesifik (kemasan produk) tidak terlalu besar.
- Kerapuhan Sistem Berbasis Aturan (Rule-Based) : Fenomena kedua adalah untuk memahami seberapa rapuh dan tidak fleksibelnya metode ekstraksi informasi yang bergantung pada aturan kaku (seperti Regex) ketika dihadapkan pada data dunia nyata yang bervariasi dan tidak sempurna hasil dari OCR.
5. Mengapa Penelitian Anda Penting?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kalian dapat menguraikan dampak penelitian yang kamu lakukan itu. Dalam hal ini, informasi atau pengetahuan baru apa yang disumbangkan penelitian dan dampaknya bagi masyarakat.
Jawab :
Penelitian ini penting karena memberikan kontribusi di tiga area :
- Bagi Akademisi: Menyediakan studi kasus empiris dan data perbandingan langsung antara pendekatan from-scratch vs. transfer learning pada domain spesifik, yang dapat menjadi referensi untuk penelitian di masa depan.
- Bagi Pengembang Aplikasi: Memberikan bukti bahwa MobileNetV2 adalah arsitektur yang jauh lebih praktis dan efisien untuk dikembangkan menjadi aplikasi mobile, terutama untuk tujuan assistive technology.
- Bagi Industri: Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk otomatisasi di bidang ritel, seperti sistem manajemen inventaris otomatis atau analisis data produk di rak.
6. Teori Apa yang Digunakan dalam Skripsi Ini? Bagaimana Konsep Teori Tersebut?
Pertanyaan ini bisa dijawab perihal teori apa saja yang kamu gunakan untuk meneliti permasalahan dalam skripsimu.
Jawab :
"Tentu, Bapak/Ibu. Teori utama yang saya gunakan adalah :
- Deep Learning : Sebagai payung utama, ini adalah teknik yang menggunakan jaringan saraf tiruan berlapis untuk belajar dari data.
- Convolutional Neural Network (CNN) : Ini adalah teori inti di balik MobileNetV2 dan bagian visual dari CRNN. Konsepnya adalah menggunakan filter konvolusi untuk secara otomatis mendeteksi fitur visual dari gambar, seperti tepi, bentuk, dan tekstur.
- Recurrent Neural Network (RNN) & LSTM : Teori ini digunakan pada model CRNN. Konsepnya adalah memproses data sebagai sebuah urutan, di mana output pada satu langkah dipengaruhi oleh langkah sebelumnya. Ini ideal untuk memahami konteks dalam teks.
- Transfer Learning : Ini adalah konsep fundamental untuk pendekatan MobileNetV2. Teorinya adalah kita tidak perlu melatih model dari nol. Kita bisa mengambil model yang sudah dilatih pada dataset besar (ImageNet), lalu mengadaptasi atau 'menyempurnakan' (fine-tuning) pengetahuannya untuk tugas baru yang spesifik. Ini menghemat waktu dan secara dramatis meningkatkan kinerja saat data latih terbatas."
7. Mengapa Menggunakan Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Skripsi Anda?
Kalian dapat menjawab pertanyaan ini dengan alasan kuat yang membuat fokus skripsimu cocok menggunakan metode penelitian kuantitatif atau kualitatif.
Jawab :
Metodologi penelitian kuantitatif dipilih karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan membandingkan kinerja secara objektif. Kinerja model bukanlah sesuatu yang bersifat subjektif, melainkan dapat diukur dengan metrik-metrik numerik yang jelas seperti akurasi, presisi, recall, dan F1-score. Pendekatan eksperimental kuantitatif memungkinkan saya untuk mendapatkan data terukur yang dapat dianalisis secara statistik untuk menarik kesimpulan yang valid tentang model mana yang lebih unggul.
8. Kesulitan Apa yang Anda Temui Selama Proses Penelitian?
Untuk menjawab pertanyaan ini, dapat dijelaskan beberapa hal sulit tentang penelitian yang kamu alami selama penyusunan skripsi. Contoh jawabannya:
Jawab :
Kesulitan utama yang saya hadapi antara lain :
- Pelatihan Model CRNN : Sangat sulit untuk mendapatkan hasil yang baik dari model CRNN. Model ini membutuhkan waktu training yang lama dan terus menerus mengalami overfitting yang parah, yang menunjukkan bahwa dataset yang saya miliki tidak cukup besar untuk melatih model sekompleks itu dari awal.
- Implementasi Pipeline OCR : Proses ekstraksi teks dengan Tesseract dan Regex sangat menantang. Saya menghabiskan banyak waktu untuk membuat pola Regex yang ternyata sangat mudah gagal hanya karena kesalahan kecil pada hasil OCR atau sedikit variasi format pada kemasan produk.
- Pengumpulan dan Persiapan Data : Membuat dataset privat yang cukup bervariasi dari segi pencahayaan, sudut, dan jenis produk adalah proses yang memakan waktu.
9. Apa Sumbangsih Penelitian ini untuk Perkembangan Ilmu Pengetahuan?
Pertanyaan ini bisa kalian jawab dengan mengambil dari bagian manfaat penelitian secara teoritis.
Jawab :
Sumbangsih utama penelitian ini adalah :
- Bukti Empiris yang Kuat : Menyediakan bukti nyata dan terukur di domain klasifikasi kemasan produk bahwa pendekatan transfer learning secara signifikan lebih superior daripada membangun arsitektur kompleks dari awal, terutama saat data terbatas.
- Menyoroti Keterbatasan Metode Klasik : Secara jelas menunjukkan batasan dari pipeline ekstraksi informasi yang naif (Tesseract + Regex), dan mendorong perlunya adopsi teknik yang lebih canggih seperti Named Entity Recognition (NER) untuk tugas serupa di masa depan.
- Benchmark untuk Penelitian Lanjutan : Hasil akurasi 78.77% dari MobileNetV2 dapat menjadi benchmark atau tolok ukur bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan model yang lebih baik lagi untuk masalah ini.
A
VIDEO
Untuk selengkapnya mengenai Sidang Skripsi, silakan lihat pada Video YouTube ini.
Itulah Pembahasan mengenai Pengertian, Tujuan, Tips, hingga Contoh Pertanyaan Sidang Skripsi. Semoga Bermanfaat bagi Mahasiswa yang sedang berjuang untuk Skripsi atau Tugas Akhir apapun.
Terima Kasih 😄😘👌👍 :)
Wassalamu‘alaikum wr. wb.