Assalamu‘alaikum wr. wb.
Hello guys! Selain Coding, kita juga harus mengetahui yang namanya Aturan Praktik Terbaik (Best Practices), baik itu dalam Pemrograman ataupun Software Engineering. Kali ini kita akan membahas mengenai Prinsip-prinsip Pemrograman Umum dalam Software Engineering.
Sumber Artikel : Medium.com (@theody85), Coderower.com (Blogs), Hapy.co, Geeksforgeeks.org, dan Softjourn.com
Menulis sebuah Program itu sebenarnya tidak sulit, namun menciptakan kode yang rapi, kuat, dan berkualitas tinggi membutuhkan usaha lebih.
Kode yang buruk bisa terlihat dari berbagai ciri, seperti struktur yang tidak teratur, nama variabel yang membingungkan, aplikasi yang mudah rusak ketika ada sedikit perubahan, hingga penggunaan logika if-else yang berlebihan. Sebuah program mungkin tampak berjalan dengan baik pada awalnya, tetapi akan bermasalah jika tidak ditinjau dan diuji secara mendalam.
Untuk menjadi programmer yang handal, Anda tidak bisa mengandalkan cara instan. Biasakan menulis kode yang mudah dipelihara dan dikembangkan di masa depan. Kode tersebut tidak hanya harus mudah dipahami oleh Anda, tetapi juga oleh rekan satu tim yang mungkin akan melanjutkan pengembangannya.
Kunci menulis kode yang efektif terletak pada pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip pemrograman yang benar. Dengan mengikuti prinsip tersebut, kualitas kode akan meningkat dan proses penambahan fitur baru menjadi lebih sederhana dan efisien bagi seluruh tim.
A. Pengertian Proses Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering Development)
Sebelum membahas lebih jauh tentang prinsip-prinsip inti dalam perancangan perangkat lunak, penting untuk memahami proses rekayasa perangkat lunak—sebuah pendekatan terstruktur yang menjadi panduan dalam pengembangan, penerapan, dan pemeliharaan perangkat lunak. Proses ini memastikan bahwa produk akhir tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga andal, mudah dikembangkan, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Apa Itu Proses Rekayasa Perangkat Lunak?
Proses rekayasa perangkat lunak adalah serangkaian tahapan sistematis yang diikuti oleh para insinyur perangkat lunak untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi. Proses ini menggabungkan prinsip pengembangan, praktik rekayasa, alat bantu, serta metodologi untuk memastikan proyek berjalan secara efisien, meminimalkan kesalahan, dan menghasilkan produk secara konsisten.
Pendekatan terstruktur ini tidak hanya berfokus pada penulisan kode, tetapi juga mencakup perencanaan, perancangan, pengembangan, pengujian, serta pemeliharaan sistem dengan mempertimbangkan keberlanjutan jangka panjang. Proses ini menyediakan kerangka kerja yang dapat diikuti oleh setiap tim pengembang untuk tetap selaras, mengurangi risiko, dan menghasilkan produk yang memenuhi tujuan bisnis.
Apa Itu Prinsip Rekayasa Perangkat Lunak?
Prinsip rekayasa perangkat lunak adalah pedoman dasar yang membantu pengembang menulis kode yang efisien, mudah dipelihara, dan dapat diskalakan. Prinsip-prinsip ini bukan aturan kaku, melainkan praktik terbaik dan filosofi yang membentuk cara perangkat lunak dirancang, dikembangkan, diuji, dan dirawat sepanjang siklus hidupnya.
Pada dasarnya, prinsip ini memberikan pendekatan sistematis bagi insinyur perangkat lunak untuk memastikan kualitas kode, keandalan sistem, dan keberhasilan proyek dalam jangka panjang, terlepas dari teknologi atau metodologi pengembangan yang digunakan.
B. Alasan Pentingnya Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering Development)
Mengapa Prinsip Rekayasa Perangkat Lunak Penting?
Dalam praktik nyata, kode yang ditulis dengan buruk dapat menyebabkan bug, hambatan kinerja, biaya perbaikan yang tinggi, serta pengalaman pengguna yang mengecewakan. Di sinilah prinsip rekayasa perangkat lunak berperan penting. Prinsip-prinsip ini menjadi panduan dalam mengambil keputusan teknis yang tepat, mengurangi kompleksitas, dan membangun perangkat lunak yang dapat berkembang tanpa menimbulkan masalah baru.
Baik Anda seorang pengembang pemula maupun pemimpin tim, penerapan prinsip-prinsip ini akan menghasilkan :
- Kode yang lebih bersih, modular, dan dapat digunakan kembali
- Kolaborasi tim yang lebih mudah
- Proses debugging dan pengujian yang lebih efektif
- Proses adaptasi pengembang baru yang lebih cepat
- Sistem yang siap berkembang di masa depan
Perangkat lunak bukan hanya tentang membuat kode yang berjalan hari ini, tetapi juga tentang membangun sistem yang tetap berfungsi dan mudah dipahami di masa mendatang. Oleh karena itu, mematuhi prinsip rekayasa perangkat lunak sangatlah penting karena memberikan :
- Kualitas kode yang lebih baik
- Kerja sama tim yang lebih solid
- Proses debugging dan pengujian yang lebih mudah
- Pengurangan utang teknis
- Adaptasi pengembang baru yang lebih cepat
Singkatnya, penerapan praktik rekayasa perangkat lunak yang tepat menentukan apakah sebuah produk dapat dikembangkan secara berkelanjutan atau justru terjebak dalam pemeliharaan tanpa akhir.
Bagaimana Prinsip-Prinsip Ini Diterapkan dalam Proses Rekayasa Perangkat Lunak?
Prinsip-prinsip ini memengaruhi setiap tahapan dalam proses rekayasa perangkat lunak—mulai dari perancangan sistem dan arsitektur, penulisan kode, pengujian, hingga pemeliharaan. Contohnya :
- Pada tahap desain, prinsip membantu menentukan interaksi antar komponen dan aliran data dalam sistem.
- Pada tahap pengembangan, prinsip memandu penyusunan fungsi, modul, dan kelas.
- Pada tahap pemeliharaan, prinsip mempermudah pembaruan sistem, penambahan fitur, dan perbaikan bug.
Pada akhirnya, prinsip rekayasa perangkat lunak menyelaraskan strategi pengembangan dengan tujuan bisnis jangka panjang, meningkatkan kualitas, serta mengurangi risiko dan biaya.
C. Prinsip-prinsip Pemrograman Umum dalam Rekayasa Perangkat Lunak (Core Software Development Principles)
Dalam bidang pengembangan perangkat lunak yang terus berubah dengan cepat, kepatuhan terhadap prinsip rekayasa perangkat lunak yang matang merupakan kunci untuk menciptakan aplikasi yang stabil, mudah dikembangkan, dan berkelanjutan. Mulai dari aplikasi mobile sederhana hingga sistem perusahaan berskala besar, prinsip-prinsip ini berperan sebagai dasar dalam menghasilkan kode yang rapi, optimal, dan dapat diandalkan.
Dengan memahami dan menerapkannya secara konsisten, pengembang dan organisasi dapat mengelola tantangan dalam desain serta arsitektur sistem secara lebih efektif. Hal ini mendukung pengambilan keputusan teknis yang lebih tepat dan meningkatkan peluang keberhasilan proyek secara keseluruhan.
Berikut adalah Beberapa Prinsip Dasar dalam Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) yang harus diterapkan oleh setiap Pengembang, Arsitektur, dan Pemimpin Tim dalam pendekatan Rekayasa Perangkat Lunak mereka.
1. Don't Repeat Yourself (DRY)
Prinsip DRY mengajarkan agar pengembang menghindari duplikasi kode sebanyak mungkin. Pengulangan kode dapat menyebabkan kesalahan dan perbedaan perilaku, karena satu perubahan harus diperbaiki di banyak tempat sekaligus.
Alih-alih menyalin logika yang sama ke berbagai bagian aplikasi, pendekatan yang lebih baik adalah dengan menyatukannya ke dalam satu fungsi atau modul terpusat. Dengan begitu, kode menjadi lebih mudah dirawat dan proses pengembangan di masa depan menjadi lebih efisien.
Sebagai prinsip fundamental dalam rekayasa perangkat lunak, DRY berperan penting dalam menciptakan sistem yang rapi, mudah dikembangkan, dan mampu beradaptasi terhadap skala yang lebih besar.
2. Keep It Short And Simple (KISS)
Prinsip ini mungkin terdengar tegas, namun sangat penting dalam dunia pemrograman. Terkadang, prinsip ini juga disebut sebagai "Keep It Simple, Stupid". Intinya, Anda harus menulis kode dengan penuh kesadaran dan menjaga agar tetap ringkas serta tepat sasaran. Tidak perlu berlebihan dalam menunjukkan kemampuan teknis. Jika solusi bisa dibuat secara sederhana, lakukanlah.
Gunakan penamaan yang jelas, manfaatkan library yang sudah ada, dan pastikan kode Anda mudah dipahami serta dirawat dalam jangka panjang. Kesederhanaan akan sangat membantu, terutama ketika kode tersebut perlu dikembangkan atau diperbaiki di kemudian hari.
Prinsip KISS menegaskan bahwa kerumitan justru merusak kualitas desain perangkat lunak. Kode yang rumit menyulitkan proses pemahaman, pengujian, dan pemeliharaan. Oleh karena itu, solusi yang sederhana, mudah dibaca, dan terstruktur dengan baik akan lebih andal, mendukung kolaborasi tim, serta meminimalkan kesalahan—menjadikannya dasar penting dalam praktik rekayasa perangkat lunak.
3. Document Your Code
Setiap pengembang yang memiliki pengalaman lebih akan memahami betapa pentingnya mendokumentasikan kode beserta komentarnya. Fitur ini tersedia di semua bahasa pemrograman, dan sangat disarankan untuk selalu menuliskannya. Tambahkan komentar terpisah untuk menjelaskan objek tertentu, memperjelas definisi variabel, serta membantu memahami fitur-fitur khusus dengan lebih mudah.
Meskipun hal ini memerlukan usaha dan waktu tambahan saat menulis kode, dan meskipun Anda yakin kode yang ditulis bebas dari kesalahan, komentar tetaplah penting.
Bayangkan Anda menulis sebuah program, meninggalkannya dalam waktu lama, lalu kembali lagi untuk melakukan perbaikan. Anda pasti akan berterima kasih pada diri sendiri karena telah mendokumentasikan kode tersebut, daripada harus mengingat kembali setiap bagian dan fungsi dari awal. Jika Anda bekerja dalam tim, kode tanpa dokumentasi justru akan membingungkan rekan pengembang lain karena mereka harus menebak-nebak logika yang Anda gunakan.
4. You Aren’t Gonna Need It (YAGNI)
Prinsip ini menyatakan bahwa Anda sebaiknya tidak menulis kode hanya demi performa atau fitur yang mungkin berguna di masa depan. Jangan mencoba menyelesaikan masalah yang sebenarnya belum ada.
Dalam upaya menerapkan prinsip DRY, pengembang sering kali melanggar aturan ini. Banyak pengembang yang masih kurang berpengalaman mencoba menulis kode yang terlalu umum dan teoritis. Terlalu banyak perencanaan justru menghasilkan kode yang membengkak dan sulit dipelihara.
Gunakan prinsip DRY hanya ketika benar-benar diperlukan. Jika Anda melihat bagian kode yang ditulis berulang, barulah lakukan refaktor. Hindari berpikir terlalu jauh ke depan hingga mengorbankan kualitas kode yang sedang Anda kerjakan.
Ada dua alasan utama untuk menerapkan prinsip ini :
- Anda menghemat waktu karena tidak menulis kode yang kemungkinan besar tidak akan digunakan.
- Kode menjadi lebih efektif karena Anda tidak menambahkan terlalu banyak asumsi yang belum tentu benar, dan tetap fokus pada kebutuhan saat ini.
5. Separation of Concerns (SoC)
Aturan ini merupakan bentuk teori dari aturan sebelumnya. Prinsip ini menyatakan bahwa sebuah program seharusnya dirancang dengan pembagian komponen yang jelas, dan setiap komponen tersebut tidak saling bergantung secara langsung.
Contoh ideal dari prinsip ini adalah pola desain MVC (Model–View–Controller). MVC memisahkan sebuah aplikasi ke dalam tiga bagian utama, yaitu data (Model), logika (Controller), dan tampilan (View). Variasi penerapan MVC sangat umum ditemukan pada berbagai framework web populer saat ini.
Sebagai contoh, bagian kode yang menangani basis data tidak perlu mengetahui bagaimana data tersebut akan ditampilkan di aplikasi. Kode tampilan menerima input dari pengguna, sementara kode logika bertanggung jawab memproses alur dan aturan aplikasi. Setiap bagian kode berdiri sendiri dan bekerja secara independen.
Hasilnya adalah kode yang jauh lebih mudah diperbaiki dan dipelihara. Jika suatu saat Anda perlu mengubah bagian tampilan, Anda dapat melakukannya tanpa harus khawatir tentang cara data disimpan atau bagaimana logika aplikasi diproses.
6. Clean Code At All Costs
7. Creation Over Legacy
8. Avoid Premature Optimization
9. Law of Demeter (LoD)
10. Law of Least Astonishment(LoLA)
XX. SOLID Principles
https://www.blogger.com/blog/post/edit/2490536221435885189/8100544145586699808
https://www.blogger.com/blog/post/edit/2490536221435885189/4471377957033486077
Itulah Prinsip-prinsip Pemrograman Umum dalam Software Engineering yang perlu kalian ketahui. Mohon maaf apabila ada Kesalahan sedikit pun.
Terima Kasih 😄😘👌👍 :)
Wassalamu‘alaikum wr. wb.
%20Principles.png)