Inilah Tren Teknologi yang Berkembang Saat dan Pasca-Pandemi COVID-19

Assalamu‘alaikum wr. wb.

Halo semuanya! Meskipun saat ini Pandemi COVID-19 sudah berakhir, ada juga beberapa Tren Teknologi yang sangat berkembang baik itu saat Pandemi maupun Setelah Pandemi COVID-19. Lantas, apa sajakah Tren Teknologi Pasca-Pandemi COVID-19? Berikut ini penjelasannya.

Sumber Artikel : Savvycomsoftware.com, dan juga menggunakan ChatGPT

Selama Pandemi COVID-19, terjadi percepatan dan peningkatan penggunaan teknologi di berbagai sektor untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Beberapa tren teknologi yang paling berkembang selama pandemi COVID-19.

1. Telemedicine dan Kesehatan Digital

Telemedicine dan Aplikasi Kesehatan Digital mengalami pertumbuhan pesat selama Pandemi. Layanan konsultasi medis jarak jauh memungkinkan pasien untuk berkomunikasi dengan dokter melalui video konferensi, mengurangi risiko penyebaran virus. Selain itu, aplikasi kesehatan digunakan untuk pelacakan kontak dan pemberitahuan kemungkinan paparan COVID-19.

Kalau di Indonesia, Contoh Platform Telemedicine adalah Halodoc, Hello Sehat, Good Doctor, AloDokter, KlikDokter, dan SehatQ.

2. E-Commerce dan Pengiriman Online

Pandemi COVID-19 memicu peningkatan pesat dalam Belanja Online dan pengiriman produk. Banyak orang beralih ke Belanja Online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menghindari risiko penularan di tempat-tempat keramaian.

Apalagi, saat adanya Pembatasan Sosial dan Lockdown, yang mengharuskan orang-orang untuk Belanja Online dan juga Pengiriman serba Online. Aplikasi yang paling Populer saat dan sesudah Pandemi seperti Gojek, Grab, Tokopedia, Shopee, dll.

3. Kerja Jarak Jauh (Remote Work) dan Platform Konferensi Video (Video Conference)

Banyak perusahaan dan organisasi mengadopsi model kerja jarak jauh selama pandemi. Teknologi kolaborasi seperti aplikasi Konferensi Video, Platform Kolaborasi, dan alat Manajemen Proyek memungkinkan Tim untuk tetap terhubung dan produktif dari lokasi yang berbeda.

Selain itu, Platform Video Conference juga berkembang pesat. Dan saat Pandemi, kita lebih sering menggunakan Zoom, Google Meet, Microsoft Teams, dan lainnya untuk Bekerja, Belajar, hingga Acara Webinar. Dan juga, Platform Manajemen Proyek juga tumbuh saat Pandemi berlangsung.

Meskipun saat ini Pandemi sudah berakhir, tapi masih banyak yang menggunakan Platform Video Conference seperti Zoom atau Google Meet.

4. Pendidikan Jarak Jauh (Distance Learning) dan Platform LMS

Sekolah dan Universitas di seluruh dunia beralih ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk melanjutkan proses pembelajaran selama Pandemi COVID-19. Penggunaan platform Pembelajaran Online dan Alat Kolaborasi membantu Siswa/Mahasiswa dan Pengajar berinteraksi dan berbagi Materi Pelajaran.

Contoh Platform LMS yang populer saat Pandemi seperti Google Classroom, Schoology, Edmodo, hingga Platform LMS Kampus atau LMS Pelatihan. Meskipun saat ini Pandemi sudah berakhir, masih ada Sekolah atau Perguruan Tinggi yang menggunakan platform LMS untuk memberikan Materi, Tugas, hingga Ujian.

5. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)

Dua Tahun yang lalu, pernah ada Teknologi Metaverse yang pernah Booming. Mungkin saja karena saat itu masih dalam suasana Pandemi, orang-orang ingin bertemu Virtual secara Realistis. Akan tetapi, semenjak kehadiran AI dan Pandemi Reda, Teknologi Metaverse sudah mulai usang.

Teknologi AR dan VR digunakan dalam berbagai sektor selama Pandemi. Di bidang medis, mereka membantu dalam pelatihan medis dan simulasi prosedur. Di sektor hiburan, mereka menyediakan pengalaman virtual untuk acara dan pertunjukan yang dibatasi oleh pembatasan sosial.

6. Teknologi Blockchain

Awal Tahun 2022 lalu, Teknologi NFT juga pernah Populer yang merupakan salah satu dari Teknologi Blockchain. Dikarenakan saat Pandemi ingin menghasilkan banyak Uang, banyak orang yang menjual Gambar dalam bentuk NFT dengan harga yang selangit.

Krisis COVID-19 telah mengungkapkan kurangnya konektivitas dan pertukaran data secara umum yang dibangun ke dalam rantai pasokan global. Ketahanan masa depan akan bergantung pada pembangunan jaringan yang transparan, dapat dioperasikan, dan terhubung. Jika masih ada keraguan tentang nilai platform blockchain untuk meningkatkan transparansi bisnis yang bergantung pada integrasi tanpa batas dari jaringan yang berbeda.

7. Internet of Things (IoT) dan Kecerdasan Buatan (AI)

Saat Pandemi sudah Reda, justru Teknologi AI makin berkembang pesat, terutama saat hadirnya ChatGPT sebagai Chatbot AI yang memudahkan untuk menanyakan sesuatu. Juga, melahirkan beberapa Tools/Alat AI lainnya untuk mempermudah Aktivitas. 

Dan juga, Teknologi IoT juga populer untuk di bidang Otomasi Industri terutama saat Pandemi berlangsung. Kita juga bisa bereksperimen dan membuat Perangkat IoT yang berhubungan dengan COVID-19 seperti Pendeteksi Suhu, Sabun Hand Sanitizer Otomatis, dll.

Teknologi IoT dan AI telah digunakan untuk memantau dan mengelola ketersediaan alat medis, mengoptimalkan rantai pasokan, dan membantu analisis data terkait COVID-19 untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

Mungkin saja, jika Chatbot AI seperti ChatGPT sudah hadir di Tahun 2021 atau 2020, mungkin saja Pelajar Siswa dan Mahasiswa banyak yang menggunakannya, terutama saat Ujian berlangsung. Dikarenakan saat itu Sekolah dan Universitas masih ditutup dan Pembelajaran masih dilakukan secara Online.

8. Robotika dan Drone

Sama seperti pada poin sebelumnya, saat ini juga banyak Robot-robot yang sudah menggunakan Teknologi AI untuk lebih mudah berinteraksi. Robotika juga berkaitan dengan Otomasi Industri.

Penggunaan Robot dalam sektor kesehatan dan perawatan meningkat selama Pandemi. Robot digunakan untuk membersihkan dan sterilisasi area publik, membantu pasien di rumah sakit, dan memberikan bantuan dalam upaya penanganan COVID-19.

9. Layanan Streaming dan Hiburan Digital

Layanan Streaming Video, Platform Game Online, dan Hiburan Digital secara keseluruhan mengalami pertumbuhan yang pesat karena banyak orang mencari hiburan di rumah selama Pandemi.

Contoh Game yang pernah Trending saat Pandemi adalah Among Us. Lalu, Platform Streaming Video yang paling Populer yaitu Netflix, Amazon Prime Video, Disney+ (Hotstar), Viu, dll.

10. Jaringan 5G dan Infrastruktur Digital

Memang, saat ini Penggunaan Teknologi 5G masih sedikit. Akan tetapi, seiring waktu mulai semakin berkembang. Mungkin saja, Teknologi Jaringan 5G sudah Populer dan banyak digunakan mulai Tahun 2025 ke atas.

Pandemi COVID-19 telah menyoroti pentingnya konektivitas internet yang cepat dan andal. Permintaan akan teknologi 5G dan infrastruktur digital yang lebih kuat meningkat untuk mendukung kebutuhan kerja dan kehidupan yang semakin terhubung.

11. Cloud Computing dan Edge Computing

Untungnya, perusahaan cloud berhasil melewati uji stres pandemi yang disebabkan oleh lonjakan beban kerja yang tiba-tiba dan gelombang pengguna baru yang tidak berpengalaman. Microsoft melaporkan lonjakan permintaan layanan Cloud sebesar 775% akibat COVID-19.

Di dunia Pasca-Covid, Teknologi Cloud kemungkinan akan menerima lonjakan implementasi di semua jenis aplikasi. Ketika virus menyebar, orang-orang terpaksa bekerja dari rumah, dan model pembelajaran online diterapkan, permintaan untuk konferensi video dan pengajaran berbasis cloud meroket. Berbagai vendor layanan cloud telah secara aktif meningkatkan fungsinya dan menyediakan sumber daya untuk memenuhi permintaan ini.

Organisasi telah menyadari keterbatasan komputasi awan dalam beberapa situasi karena volume data yang mereka tangani terus bertambah. Komputasi tepi dimaksudkan untuk mengatasi beberapa masalah ini dengan menghindari latensi yang disebabkan oleh komputasi awan dan memungkinkan data dikirim langsung ke pusat data untuk diproses. Itu bisa ada "di tepi", seolah-olah, lebih dekat ke titik di mana komputasi diperlukan.

12. Keamanan Siber (Cybersecurity)

Cybersecurity adalah salah satu teknologi vital bagi organisasi, terutama yang proses bisnisnya didasarkan pada teknologi berbasis data. Lebih banyak perhatian diberikan pada privasi dan perlindungan data sejak Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa telah ditandatangani dan baru-baru ini CCPA di California.

Selama Lockdown Pandemi COVID-19, ketika ribuan orang dipaksa bekerja dari jarak jauh, volume data pribadi dapat menjadi sangat rentan atau setidaknya tidak terlindungi secara memadai. Tantangan yang muncul ini dapat memberikan insentif lain untuk Penerapan praktik keamanan siber.

Penjahat dunia maya memanfaatkan faktor ketakutan virus ini untuk mengirim virus mereka sendiri, ada banyak contoh aktivitas seperti itu baru-baru ini, termasuk domain palsu COVID-19, Email Phishing yang menjanjikan kit perlindungan virus, dan bahkan info tentang pertandingan Olimpiade musim panas yang dibatalkan. Selain itu, ada peningkatan serangan ransomware pada institusi kesehatan dan bahkan peretasan pusat penelitian untuk mencuri informasi tentang kemungkinan vaksin COVID-19.


Demikianlah Informasi yang telah dipaparkan di atas, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Terima Kasih 😀😊😘👌👍 :)

Wassalamu‘alaikum wr. wb. 

Post a Comment

Previous Post Next Post