Competitive Advantage: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Assalamu‘alaikum wr. wb.

Hello guys! Competitive Advantage atau Keunggulan Kompetitif sangatlah penting dalam Bisnis sebuah Perusahaan agar dapat menentukan Kesuksesan dari sebuah Market kita. Untuk itulah, kita harus mengungguli sebuah Kompetitor agar tidak kalah saing dalam Perusahaan. Kali ini kita akan membahas tentang apa itu Competitive Advantage.

Pengertian, Jenis, dan Contoh dari Competitive Advantange

Sumber Artikel Materi : Hashmicro.com (Blog)Info.Populix.co, dan Investopedia.com

Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage) memiliki peranan krusial dalam dunia Bisnis, sebab dengan dimilikinya keunggulan tersebut, baik dalam persaingan dengan pesaing maupun di industri secara keseluruhan, perusahaan dapat meningkatkan sistem penjualan, mempertahankan kepercayaan konsumen, serta menciptakan inovasi-inovasi baru yang berujung pada peningkatan pendapatan secara signifikan.

A. Pengertian Competitive Advantage

Competitive Advantage merujuk pada kondisi di mana suatu perusahaan memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Ini sangat penting terutama dalam pasar yang penuh dengan produsen sejenis. Memahami keunggulan kompetitif memungkinkan perusahaan untuk lebih menarik perhatian konsumen.

Keunggulan ini bisa berupa harga yang lebih rendah, bonus eksklusif, atau diferensiasi dalam produk atau layanan yang tidak dapat ditawarkan oleh pesaing. Penting untuk dicatat bahwa competitive advantage tidak hanya berkaitan dengan produk akhir atau output, melainkan juga melibatkan tenaga kerja yang terampil yang berdampak pada hasil akhir.

Sebagai contoh, badan usaha milik negara bisa memiliki competitive advantage karena mengelola barang atau jasa yang tidak bisa diambil alih oleh sektor swasta. Dengan demikian, inti dari teori comparative advantage adalah keunggulan yang dimiliki produsen ketika memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh sebagian besar pesaingnya, baik itu dari segi internal (seperti tenaga kerja) maupun eksternal, seperti penguasaan sumber daya.

B. Tahapan Memperoleh Competitive Advantage

1. Menganalisis Pasar

Langkah pertama untuk memperoleh keunggulan kompetitif bagi merek kita adalah dengan melakukan analisis pasar. Dengan memahami siapa target pasar produk kita dan manfaat atau nilai apa yang dapat kita berikan kepada konsumen, kita dapat membentuk keunggulan kompetitif bagi merek tersebut. Selain itu, analisis pesaing juga diperlukan, terutama untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan mereka. Dari sini, kita dapat merencanakan inovasi dengan mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan pesaing, yang dapat diterapkan dalam strategi pemasaran secara otomatis.

2. Menetapkan Strategi

Setelah berhasil menganalisis target pasar, manfaat produk, dan pesaing, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi sebagai keunggulan kompetitif. Apakah bisnis akan berfokus pada strategi biaya dengan mengurangi biaya produksi untuk bersaing dalam harga, atau melibatkan strategi diferensiasi dengan menciptakan produk yang berbeda. Melalui analisis pasar, kita dapat memilih strategi yang paling sesuai dan efektif untuk bisnis kita.

3. Mengaplikasikan dan memantau jalannya Strategi untuk kemajuan Perusahaan

Setelah strategi keunggulan kompetitif diaplikasikan pada produk, pekerjaan tidak berakhir di situ. Penting untuk memantau strategi agar tujuan yang diharapkan oleh bisnis dapat tercapai. Dengan memantau jalannya strategi, keunggulan kompetitif produk akan tercapai seiring berjalannya waktu.

4. Mengenali Kekuatan Inti

Setelah memahami kebutuhan pasar, produsen dapat menilai aset yang dimilikinya untuk mengisi kekosongan di pasar. Konsistensi dalam menjalankan visi dan misi juga menjadi tuntutan pada tahap ini.

Sebagai contoh, perusahaan penyedia layanan transportasi online dapat dianggap memiliki keunggulan komparatif karena jumlah pesaing masih terbatas. Kekuatan intinya terletak pada layanan transportasi online, sehingga jika perusahaan tersebut memutuskan untuk memperluas ke bisnis pakaian bayi, hal itu dapat menimbulkan keraguan konsumen. Oleh karena itu, pengembangan layanan dalam pengantaran makanan, pengantaran paket, dan layanan sejenis lainnya menjadi pilihan yang lebih tepat.

5. Evaluasi Proses Produksi

Setelah perusahaan berdiri, evaluasi terhadap proses produksi menjadi hal yang krusial. Meskipun preferensi konsumen bervariasi, kecenderungan umumnya adalah preferensi terhadap harga yang terjangkau.

Dengan mengakomodasi keinginan ini, produsen dapat menilai kembali proses produksinya. Hasil evaluasi ini dapat menjadi dasar untuk merumuskan rencana penghematan sumber daya, yang pada akhirnya akan berdampak pada biaya produksi dan harga produk yang lebih terjangkau.

C. Jenis-jenis Competitive Advantage

Inilah beberapa Jenis dari Competitive Advantage.

1. Cost Leading

Keunggulan komparatif dalam cost leadership muncul ketika produsen dapat menjual produk dengan harga yang lebih ekonomis. Salah satu faktor yang mendukung hal ini adalah tercapainya skala produksi yang besar di suatu perusahaan. Sebagai contoh, ketika pembelian dilakukan dalam jumlah besar, konsumen dapat mendapatkan bonus atau diskon, yang tidak akan diperoleh jika pembelian dilakukan dalam jumlah kecil.

2. Fokus pada Pasar

Keunggulan kompetitif dapat diperoleh oleh produsen dengan memusatkan target pasar pada hal-hal tertentu. Sebagai contoh, suatu brand dapat menjadi yang termurah di kelasnya, dan konsumen mengidentifikasikannya dengan karakteristik ini. Penyempitan fokus pasar membuat konsumen percaya bahwa brand tersebut memiliki kualifikasi yang diunggulkan, seperti produk makanan dengan klaim bahan alami.

Ketika suatu brand konsisten dengan sasaran pasar, hal ini dianggap sebagai karakteristik yang dibangun dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat menarik perhatian konsumen.

3. Sumber Daya (Resources)

Dominasi di pasar dapat tercapai melalui penguasaan sumber daya yang beragam, seperti akses ke produk impor atau kendali terhadap bahan baku dengan penggunaan yang terbatas. Sebagai contoh, PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) memiliki keunggulan komparatif karena undang-undang mengamanatkan bahwa sumber daya esensial di Indonesia hanya dapat dikelola oleh negara. Hal ini menjadikan PLN sebagai pemain dominan di industri tersebut dan menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

4. Merek (Brand)

Karakter kuat pada suatu produk dapat mendorong interaksi terus-menerus dengan konsumen. Ini menjadi perhatian khusus dalam era digital, di mana konsumen memiliki akses yang mudah terhadap berbagai produk sejenis. Sebuah brand dikatakan memiliki keunggulan ketika mampu menarik perhatian pasar dengan karakteristik khas yang dimilikinya.

D. Contoh Competitive Advantage

Sekarang, Anda telah memahami konsep Competitive Advantage dan bagaimana penerapannya. Competitive advantage adalah faktor atau kombinasi faktor yang membedakan suatu perusahaan dari pesaingnya dan memberikan keunggulan di pasar. Untuk lebih memahami apa yang dapat menjadi keunggulan perusahaan Anda, mari kita lihat beberapa contoh penerapan competitive advantage.

1. Citra Merek

Contoh pertama dari competitive advantage adalah citra merek. Merek suatu perusahaan mencerminkan tingkat kepercayaan yang dimiliki oleh konsumennya. Merek dengan citra buruk menandakan kurangnya kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset dan quality control yang cermat saat meluncurkan produk baru agar citra merek tetap positif.

2. Layanan Pelanggan

Pentingnya layanan pelanggan sebagai competitive advantage terlihat saat pelanggan menghadapi masalah atau ingin mengembalikan produk. Proses pengembalian yang lancar dan cepat dapat meningkatkan citra merek dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.

3. Manajemen Perusahaan

Contoh lain dari competitive advantage adalah manajemen perusahaan. Selain memiliki produk unggulan, memiliki tenaga kerja yang termotivasi dan terorganisasi dengan baik sangat penting. Dampak manajemen terhadap karyawan dapat memengaruhi kualitas layanan, efisiensi kerja, dan retensi karyawan, semuanya berdampak pada pengalaman pelanggan dan pendapatan perusahaan.

4. Jaringan Distribusi

Keunggulan kompetitif dapat ditemukan dalam jaringan distribusi yang efisien. Kemampuan untuk mengirimkan barang tepat waktu kepada pemasok dan konsumen dapat memberikan keuntungan yang signifikan, terutama untuk produk dengan kepekaan waktu tertentu, seperti makanan segar.

5. Skala Ekonomi

Dengan pertumbuhan, perusahaan dapat memanfaatkan skala ekonomi untuk mencapai biaya per unit yang lebih rendah. Keunggulan biaya ini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada konsumen. Selain itu, perusahaan dapat memperoleh manfaat dari peningkatan eksposur merek seiring pertumbuhan mereka.

6. Lokasi

Contoh lain dari competitive advantage adalah lokasi. Lokasi yang strategis dapat mengurangi biaya melalui pemilihan pemasok yang dekat, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan efisiensi dengan biaya transportasi yang lebih rendah. Keunikan posisi geografis juga dapat menciptakan keunggulan kompetitif, terutama jika perusahaan menjadi satu-satunya pemasok di daerah tertentu.

7. Hak Cipta

Terakhir, hak milik seperti paten, resep, atau proses bisnis dapat menjadi competitive advantage. Hak cipta melibatkan segala hal dari desain produk hingga resep rahasia, yang dapat memberikan pemiliknya keunggulan kompetitif dalam mempertahankan pasar.

Dengan memahami dan mengoptimalkan faktor-faktor ini, perusahaan dapat membangun dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya di pasar yang semakin kompleks dan dinamis.


Itulah Penjelasan mengenai Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage). Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Terima Kasih 😄😘👌👍 :)

Wassalamu‘alaikum wr. wb.

Post a Comment

Previous Post Next Post