Apa itu Proses Bisnis? Inilah Pengertian, Komponen, Tips, dan Contohnya (Dan juga Business Model Canvas / BMC)

Assalamu‘alaikum wr. wb.

Hello guys! Proses Bisnis merupakan suatu Langkah-langkah untuk melakukan Bisnis apapun. Selain itu, juga ada yang namanya Business Model Canvas (BMC). Mari kita bahas pada Artikel ini!


PROSES BISNIS

Sumber Artikel : Villanovau.comGlints.comCimbniaga.co.id, dan Greatnusa.com

A. Pengertian Model Bisnis

Model Bisnis, atau Business Model, merupakan langkah-langkah yang digunakan untuk merancang perencanaan bisnis. Dengan memiliki business model yang terstruktur dan sesuai dengan tujuan perusahaan, memudahkan perusahaan untuk melakukan riset pasar dan mengidentifikasi peluang dengan lebih baik.

Dalam penyusunan business model, perusahaan mengidentifikasi target pasar, produk atau layanan yang akan dijual, dan biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Perencanaan ini menjadi krusial bagi bisnis, termasuk yang sudah mapan, karena memungkinkan mereka untuk terus memperbarui rencana bisnis, mengantisipasi perubahan di pasar, serta menghadapi pesaing dan tren yang dinamis.

Untuk perusahaan yang baru berdiri, memiliki business model yang terstruktur membantu menarik investor, memotivasi tim dan manajemen, serta menarik calon karyawan berbakat untuk berkontribusi pada kemajuan bisnis.

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk membuat business model, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas (BMC). BMC, yang pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder pada tahun 2005, merupakan sebuah kerangka kerja sederhana untuk merancang business model. Tujuan utama dari BMC adalah mempermudah pengusaha untuk secara cepat dan ringkas memahami ide bisnis mereka. Selain itu, BMC juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan terkait kelanjutan bisnis yang direncanakan.

Business model canvas dapat dianggap sebagai alat yang membantu pengusaha merinci ide bisnis mereka, termasuk produk atau layanan yang akan dikembangkan, solusi yang dihadirkan, target pengguna awal, fitur unik, strategi mencapai pasar yang diinginkan, dan rencana pendapatan yang beragam.

B. Pengertian Proses Bisnis

Pada intinya, suatu proses bisnis adalah kumpulan langkah yang dapat diulang yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan. Proses yang baik sangat penting untuk membuat kemajuan menuju tujuan Anda dan meningkatkan operasi bisnis Anda.

Tujuan dari suatu proses bisnis adalah membantu perusahaan Anda mencapai target tertentu. Jika Anda ingin mencapai sesuatu sebagai bisnis, proses memungkinkan Anda untuk mengambil langkah-langkah yang dapat diulang dan konsisten ke depan.

Sebuah proses yang baik memenuhi 3 (Tiga) Kriteria Esensial, yaitu :

  • Dapat Diulang: Semua proses harus dirancang agar dapat diulang. Suatu proses yang tidak Anda niatkan untuk diulang adalah rencana tindakan bukan proses sejati. Ini adalah perbedaan antara pembelian rutin dan pembelian fasilitas baru.
  • Transparansi: Proses juga perlu dapat dilacak, memungkinkan Anda untuk memantau keberhasilan mereka. Proses yang baik memiliki langkah-langkah pelacakan data bawaan, memungkinkan Anda untuk membandingkan kinerja dan efektivitas dari waktu ke waktu.
  • Keberagaman: Proses yang diukir di batu tidak tahan di dunia nyata. Sebuah proses harus dapat beradaptasi dengan situasi berbagai macam sehingga perubahan kecil pada lingkungan kerja tidak menyebabkan keterlambatan. Selain itu, proses yang baik seharusnya mudah diperbarui dalam kasus penyesuaian yang lebih signifikan atau permanen.

Ketika proses Anda memenuhi ketiga kriteria ini, mereka lebih mungkin mendukung tujuan bisnis Anda.

C. Komponen-komponen dalam Proses dan Model Bisnis

Proses bisnis yang efisien memiliki komponen-komponen yang menjadi dasar operasional. Berikut adalah elemen-elemen kunci dalam proses bisnis yang perlu dipahami.

1. Input

Input merupakan elemen pemicu suatu reaksi dalam proses bisnis. Dalam konteks ini, komponen input memiliki tiga aspek yang signifikan. Pertama, sumber daya manusia memberikan kontribusi berupa bakat dan sikap yang mendukung pergerakan organisasi. Selanjutnya, bahan baku merupakan faktor penting yang harus disediakan tepat waktu dan dengan biaya terjangkau dalam jalannya proses bisnis. Terakhir, informasi harus sejalan dengan prosedur dan sistem umpan balik untuk memastikan pencapaian tujuan.

2. Aktivitas

Aktivitas memerlukan pemahaman yang menyeluruh terhadap perspektif sistem, yang berarti mampu melaksanakan setiap langkah dalam proses bisnis dengan baik dan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Selain itu, semua tugas dan fungsi yang terdapat dalam aktivitas harus tercapai dan dioptimalkan.

3. Output

Output merujuk pada tingkat efektivitas dan efisiensi dalam proses bisnis secara keseluruhan, yang berperan dalam mengevaluasi jalannya proses bisnis.


Sedangkan, Tiap Model Bisnis umumnya mengusung komponen-komponen yang bervariasi. Meski begitu, terdapat elemen-elemen utama yang melekat pada model bisnis secara umum. Berikut beberapa komponen yang perlu Anda kenal :

1. Saluran (Channels)

Komponen ini memegang peranan kunci dalam model bisnis karena berfungsi sebagai jalur untuk menyampaikan produk kepada pelanggan melalui komunikasi, distribusi, atau saluran penjualan.

2. Sumber Pendapatan (Revenue Streams)

Bagian ini menjelaskan semua potensi sumber pendapatan perusahaan, merinci berbagai cara perusahaan menghasilkan uang.

3. Segmen Pelanggan (Customer Segments)

Pada bagian ini, Anda akan menguraikan siapa saja atau jenis kelompok konsumen yang tertarik dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan.

4. Proposisi Nilai (Value Proposition)

Merupakan keunggulan produk perusahaan dibandingkan dengan produk sejenis lainnya. Ini adalah komponen kritis bagi kesuksesan perusahaan.

5. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relations)

Mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan merupakan kunci keberhasilan dalam mengelola bisnis Anda.

6. Sumber Daya Utama (Key Resources)

Bagian ini menjelaskan secara terperinci aset-aset yang dimiliki oleh bisnis, termasuk aset finansial, intelektual, dan fisik.

7. Aktivitas Utama (Key Activities)

Komponen ini dilakukan untuk mempertahankan dan menyampaikan proposisi nilai, dibagi menjadi produksi, pemecahan masalah, dan pengembangan jaringan.

8. Mitra Kunci (Key Partners)

Merupakan elemen sumber daya dari luar perusahaan yang diperlukan untuk mencapai aktivitas utama yang telah ditentukan.

9. Struktur Biaya (Cost Structure)

Komponen ini membahas biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan aktivitas bisnisnya, dengan tujuan menghasilkan proposisi nilai.

Dengan memahami beberapa komponen model bisnis, Anda dapat memulai penyusunannya dengan baik dan rinci, menghindari langkah-langkah yang kurang tepat.

D. Tantangan dalam Mengoptimalkan Proses Bisnis

Optimasi proses bisnis adalah tujuan yang tinggi, namun beberapa tantangan dan hambatan dapat muncul dalam upaya mencapainya. Berikut adalah beberapa kendala yang dihadapi dalam mencapai efisiensi proses bisnis.

1. Kompleksitas Organisasi

Setiap organisasi memiliki tingkat kompleksitas yang berbeda-beda, dan semakin besar organisasi, semakin tinggi kompleksitasnya. Mengoptimalkan proses bisnis menjadi tantangan karena organisasi perlu memahami dan memetakan setiap fungsi terkait, termasuk jumlah produk, karyawan, investor, pemasok, dan pelanggan, agar dapat diakses secara holistik.

2. Perubahan Lingkungan Bisnis

Lingkungan bisnis selalu berfluktuasi dengan faktor-faktor internal dan eksternal yang berubah. Perubahan dalam ekonomi, munculnya pesaing baru, kemajuan teknologi, serta kondisi hukum dan politik dapat memberikan dampak signifikan pada bisnis. Organisasi harus mampu menyesuaikan proses bisnis mereka dengan dinamika perubahan yang terjadi di sekitarnya.

3. Keterbatasan Sumber Daya

Menjalankan fungsi dan proses bisnis memerlukan sumber daya manusia yang terampil dan ahli. Mereka merupakan elemen kunci dalam menjalankan, mengevaluasi, dan mengembangkan bisnis. Oleh karena itu, keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas dapat menjadi kendala serius dalam merealisasikan rencana strategis dan optimalisasi proses bisnis.

E. Peran Kepemimpinan dalam Mengoptimalkan Proses Bisnis

Tugas seorang pemimpin dalam dunia bisnis melibatkan pengarah dan panduan untuk mengelola perjalanan bisnis. Mereka bertanggung jawab atas pembuatan dan penetapan tujuan serta mendorong karyawan untuk mencapainya. Oleh karena itu, peran kepemimpinan memiliki dampak besar dalam menjalankan proses bisnis.

1. Merumuskan Visi dan Strategi Organisasi

Seorang pemimpin memiliki peran penting dalam merumuskan visi dan strategi organisasi. Mereka secara konsisten berupaya memajukan bisnis dengan menyusun visi dan strategi yang terarah. Visi dan strategi ini disusun dengan cermat dan disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, lalu dikomunikasikan kepada karyawan agar mereka dapat menjalankan peran dan fungsi mereka dengan optimal. Hasilnya, visi dan strategi ini memberikan hasil sesuai yang diharapkan.

2. Membangun Budaya Kerja Efektif

Seorang pemimpin juga berusaha membangun budaya kerja yang efektif, berdampak positif pada produktivitas karyawan. Ini menciptakan lingkungan di mana karyawan dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka.

3. Mendorong Kolaborasi Antar Tim

Kolaborasi antar tim merupakan faktor kunci dalam memaksimalkan fungsi dalam proses bisnis. Oleh karena itu, seorang pemimpin berupaya meningkatkan kolaborasi antar tim dengan membangun budaya kerja yang efektif, menciptakan lingkungan yang mendukung penyelesaian tugas dengan cepat dan mencapai target.

4. Menilai Kinerja dan Memotivasi Karyawan

Kinerja setiap karyawan dinilai dengan cermat melalui sistem penilaian di dalam bisnis. Karyawan yang belum mencapai performa maksimal diberikan dorongan untuk pengembangan melalui pelatihan atau peningkatan keterampilan. Hal ini bertujuan agar karyawan dapat bekerja lebih efektif dan termotivasi untuk menjalankan tugas mereka secara optimal.

F. Cara Mengoptimalkan Proses Bisnis dengan Baik

Proses bisnis dapat ditingkatkan melalui langkah-langkah yang tepat untuk memastikan setiap fungsi dan tugas berjalan dengan lancar. Berikut adalah metode untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis.

1. Penentuan dan Evaluasi Proses Bisnis

Penentuan dan evaluasi proses bisnis merupakan suatu pendekatan di mana suatu perusahaan memeriksa dan menganalisis secara mendalam proses internalnya. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerangka kerja dan fungsi yang telah ditentukan.

Melalui metode ini, organisasi dapat menyusun rekomendasi perbaikan di area yang dianggap kurang efektif atau tidak beroperasi secara optimal. Dengan mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan, perusahaan dapat menyesuaikan dan menghadapi setiap aspek proses bisnis.

2. Penilaian dan Manajemen Risiko Bisnis

Proses identifikasi dan analisis risiko bisnis membantu perusahaan memahami dan mengantisipasi potensi risiko dalam setiap langkahnya. Perusahaan dapat memperkirakan sejauh mana tingkat risiko dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkannya. Strategi manajemen risiko dapat dirancang untuk mengatasi risiko dan mengelolanya secara efektif.

3. Pengembangan Ulang Proses Bisnis

Tahapan pengembangan ulang proses bisnis dilakukan setelah identifikasi dan analisis proses bisnis serta risiko bisnis. Ini adalah upaya untuk menyesuaikan kembali setiap kebutuhan, kelemahan, dan risiko yang telah diidentifikasi. Pengembangan ulang menunjukkan keinginan untuk mengoptimalkan proses bisnis agar lebih sesuai dengan kondisi dan perubahan yang terjadi.

4. Pelaksanaan dan Pengukuran Kinerja Proses Bisnis

Setelah melakukan pengembangan ulang, langkah selanjutnya adalah melaksanakan perubahan tersebut dan mengukur kinerja proses bisnis. Perusahaan akan terus mengevaluasi hasil secara berkala untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan atau apakah diperlukan peningkatan lebih lanjut. Sementara itu, mereka juga akan berupaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja agar mencapai tingkat yang lebih baik.


BUSINESS MODEL CANVAS (BMC)

Sumber Artikel : Gramedia.com dan Glcworld.co.id

A. Pengertian Business Model Canvas (BMC)

Business Model Canvas, biasa disingkat BMC, adalah sebuah strategi manajemen yang digunakan untuk merinci ide dan konsep bisnis dalam bentuk visual. Secara simpel, Business Model Canvas adalah suatu kerangka manajemen yang membantu dengan cepat menggambarkan ide bisnis dan cara mewujudkannya.

Bandingkan dengan rencana bisnis yang sering kali berisi puluhan halaman dokumen, Business Model Canvas jauh lebih ringkas karena disajikan dalam satu halaman saja. Karena alasan ini, BMC sangat populer di kalangan bisnis startup. Konsep Business Model Canvas pertama kali diperkenalkan pada tahun 2005 oleh Alexander Osterwalder, seorang pengusaha asal Swiss, dalam bukunya yang berjudul "Business Model Generation." Dalam buku ini, ia memaparkan kerangka kerja sederhana yang merepresentasikan elemen-elemen kunci dalam model bisnis.

B. Elemen pada Business Model Canvas (BMC)

Elemen pada Business Model Canvas (BMC)

Ada sembilan elemen kunci dalam Business Model Canvas (BMC) yang membantu pelaku bisnis merancang dan mengevaluasi model bisnis mereka. Elemen-elemen ini adalah panduan penting dalam menentukan bagaimana perusahaan akan beroperasi dan bagaimana produk atau layanan mereka akan memenuhi kebutuhan pelanggan. Simak informasi lengkapnya di bawah ini untuk mengetahui informasi masing-masing elemen dalam model Bisnis Canvas berikut ini :

1. Customer Segments (Segmentasi Konsumen)

Elemen pertama yang harus ada dalam BMC adalah segmentasi konsumen. Ini melibatkan penentuan siapa pelanggan target Anda, segmen mana yang berpotensi membeli produk atau layanan Anda, dan apa yang mereka butuhkan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan segmentasi produk, antara lain :

  • Customer Jobs : di dalam segmen ini, Anda harus menentukan apa saja hal yang ingin dicapai pelanggan, masalah yang mereka hadapi, apa saja kebutuhan yang mereka miliki, bagaimana produk atau layanan Anda dapat membantu pelanggan.
  • Customer Gain : segmen ini memuat tentang manfaat yang diinginkan ataupun yang diharapkan konsumen dari usaha Anda.
  • Customer Pain : segmen ini akan menggambarkan emosi negatif apa yang bisa membuat konsumen mereka tidak nyaman, risiko yang ditakutkan, dan buruk.

2. Value Proposition (Proposisi Nilai Konsumen)

Setelah menentukan pelanggan target, Anda harus menentukan bagaimana bisnis Anda memberikan nilai kepada mereka. Ini melibatkan menjelaskan manfaat produk atau layanan Anda dan mengapa pelanggan harus memilih Anda daripada pesaing.

  • Apa saja keunggulan yang ditawarkan ke pelanggan ketika menggunakan produk Anda?
  • Manfaat apa saja yang akan diperoleh pelanggan setelah menggunakan produk?
  • Mengapa pelanggan harus memilih produk Anda dan apa yang membedakannya dari pesaing Anda?

Dengan membuat value proposition, Anda dapat mengetahui apa saja manfaat yang diperoleh para konsumen saat menggunakan produk dan layanan Anda nantinya. Disini Anda bisa menunjukkan keunggulan yang membedakan bisnis Anda dengan kompetitor. Tawarkan semua value yang sifatnya unik kepada para pelanggan.

3. Channels (Saluran)

Saluran dalam bisnis merujuk pada cara komunikasi dan penyampaian produk atau layanan kepada konsumen. Penentuan saluran ini merupakan faktor kunci dalam keberhasilan bisnis. Perlu mempertimbangkan dengan cermat jenis saluran yang akan digunakan untuk mencapai konsumen. Misalnya, menggunakan media sosial, situs web, atau toko fisik.

Sebagai contoh, media yang sangat efektif untuk menyampaikan produk kepada konsumen adalah dengan memanfaatkan situs web. Membangun situs web bisnis dapat membantu mencapai lebih banyak konsumen dengan mudah. Situs web juga bisa berfungsi sebagai katalog produk yang menarik dan tempat bagi pelanggan untuk melakukan transaksi.

4. Customer Relationship (Hubungan Konsumen)

Setelah menentukan segmen pasar dan saluran komunikasi, selanjutnya adalah menentukan bagaimana bisnis akan menjalin hubungan dengan pelanggan. Pemahaman tentang bagaimana menjaga hubungan pelanggan yang kuat adalah penting agar mereka tidak beralih ke pesaing. Strategi dapat berupa memberikan diskon, mengadakan acara promosi, atau menawarkan program keanggotaan.

Penting untuk diingat bahwa setiap pelanggan memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga Anda harus memahami cara memenangkan hati mereka dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Ini bukan hanya saat penjualan produk, tetapi juga saat menangani keluhan, menjawab pertanyaan pelanggan, dan berinteraksi dengan mereka dalam berbagai situasi.

5. Revenue Streams (Sumber Pendapatan)

Bagian bisnis ini memaparkan sumber pendapatan yang berasal dari perusahaan Anda. Ini adalah aspek yang sangat penting yang memerlukan manajemen cermat. Anda harus mempertimbangkan cara meningkatkan pendapatan bisnis Anda. Misalnya, selain dari penjualan produk utama, pertimbangkan untuk mengembangkan program keanggotaan atau menawarkan opsi peningkatan dengan harga lebih tinggi seiring dengan perkembangan bisnis. Dengan memahami strategi yang tepat, Anda dapat memaksimalkan keuntungan. Penting untuk memastikan bahwa semua produk atau layanan yang Anda tawarkan dimaksimalkan penggunaannya.

6. Key Resource (Sumber Daya)

Untuk tetap bersaing dalam dunia bisnis, Anda memerlukan sumber daya yang tepat untuk mendukung operasional bisnis Anda. Sumber daya kunci adalah daftar semua aset yang perlu dimiliki untuk mewujudkan proposisi nilai Anda. Untuk key resource sendiri dapat dikategorikan menjadi empat tipe, antara lain:

  • Physical Resource : tempat usaha, bangunan atau gedung, kendaraan, mesin, bahan baku atau produk.
  • Intellectual Resource : merek, hak cipta, partnership, paten, trademark.
  • Human Resource : orang yang melakukan kegiatan perusahaan, sumber daya manusia.
  • Financial Resource : saldo tunai, dana, kredit, dan lain sebagainya.

7. Key Activities (Aktivitas yang dijalankan)

Aktivitas kunci menggambarkan semua tindakan yang terkait dengan bisnis. Semua kegiatan ini harus menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan Anda. Semua aktivitas bisnis yang berkontribusi pada penciptaan proposisi nilai harus diidentifikasi dan dijalankan dengan baik.

8. Key Partnership (Kerja sama)

Kemitraan Kunci atau Key Partnership adalah elemen dalam model bisnis yang berisi daftar semua sumber daya eksternal yang Anda butuhkan untuk mencapai aktivitas kunci dan memberikan nilai kepada pelanggan. Mitra utama bisa berupa pihak ketiga seperti pemasok, mitra bisnis, atau perusahaan lain yang mendukung operasional bisnis Anda.

9. Cost Structure (Struktur Biaya)

Struktur Biaya adalah elemen terakhir dalam Business Model Canvas. Ini mencakup bagaimana biaya diatur untuk mengoperasikan bisnis sesuai dengan proposisi nilai Anda. Ini juga mencakup manajemen keuangan yang efisien untuk mengurangi risiko kerugian dan memastikan kesehatan keuangan perusahaan Anda. Dalam mengelola keuangan bisnis Anda, penting untuk membuat laporan keuangan yang terperinci dan sistem pencatatan yang efisien.

C. Tips Cara membuat Business Model Canvas (BMC)

Setelah memahami elemen-elemen kunci dalam Business Model Canvas, sekarang kita akan membahas cara membuat Business Model Canvas dengan langkah-langkah berikut:

1. Analisis Persaingan

Melakukan analisis pesaing atau kompetitor bisnis merupakan langkah yang sangat berharga untuk meningkatkan pemahaman Anda. Anda dapat mengevaluasi keberhasilan dan kegagalan pesaing sebagai pembelajaran berharga untuk pengembangan bisnis Anda ke depan. Dengan informasi yang Anda kumpulkan, Anda dapat mengidentifikasi peluang yang bisa dieksploitasi untuk mengembangkan bisnis Anda dan memperluas pangsa pasar Anda lebih baik daripada pesaing.

2. Penyusunan Elemen secara Sistematis

Selanjutnya, urutkan sembilan elemen di dalam Business Model Canvas secara sistematis. Ini membantu Anda menentukan prioritas tindakan yang perlu diambil terlebih dahulu. Ini juga memungkinkan Anda merencanakan strategi dengan target waktu yang jelas. Semakin terperinci target dan tujuan waktu Anda, semakin mudah untuk mengukur kesuksesannya.

3. Hubungkan Setiap Elemen

Penting untuk menghubungkan semua elemen dalam model bisnis Anda. Setiap elemen dalam Business Model Canvas harus saling terkait dan mendukung satu sama lain.

4. Fokus pada Kondisi Saat Ini

Meskipun Anda dapat merencanakan strategi bisnis untuk masa depan, lebih bijaksana untuk fokus pada kondisi saat ini. Kondisi bisnis dapat berubah sewaktu-waktu karena berbagai faktor seperti perubahan perilaku konsumen atau kemunculan pesaing baru. Oleh karena itu, fokus pada penyusunan strategi dengan berdasarkan situasi saat ini untuk perencanaan yang lebih akurat.

5. Lakukan Ulasan dan Evaluasi

Setelah menyelesaikan kerangka kerja Anda, pastikan bahwa setiap elemen saling terhubung dan mendukung strategi Anda. Lakukan evaluasi ulang untuk memeriksa apakah ada kekurangan atau perbaikan yang diperlukan dalam kerangka kerja Anda.


Itulah Penjelasan mengenai Proses Bisnis dan Business Model Canvas (BMC). Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Terima Kasih 😄😘👌👍 :)

Wassalamu‘alaikum wr. wb.

Post a Comment

Previous Post Next Post