Apa itu Metadata? Inilah Pengertian, Contoh, Fungsi, hingga Jenis-jenisnya

Assalamu‘alaikum wr. wb.

Hello guys! Dalam Internet, tentunya Anda sudah mengenal yang namanya Metadata. Kali ini kita akan membahas tentang Metadata dalam Interoperabilitas pada sistem.

Pengertian, Contoh, Fungsi, hingga Jenis-jenis Metadata

Sumber Artikel Materi : Docs.Oracle.comDibimbing.id (Blog)Deltadatamandiri.com, Sekawanstudio.com (Blog), dan Glints.com

Metadata adalah data yang memberikan gambaran dan penjelasan tentang suatu informasi. Metadata ini mengandung informasi dasar mengenai data seperti asal, makna, lokasi, kepemilikan, dan proses pembuatannya.

Saat memasuki domain pemasaran digital, metadata menjadi kunci penting dalam mengelola dan menampilkan konten agar usaha pemasaran yang dilakukan mencapai potensi maksimal.

Namun, sayangnya, masih banyak orang yang tidak memperhatikan pentingnya metadata karena terlalu fokus pada konten utama mereka.

Oleh karena itu, mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai apa itu metadata, termasuk definisi, fungsi, dan berbagai jenisnya.

A. Pengertian Metadata

Menurut Power Digital Marketing, istilah "metadata" berasal dari gabungan kata "meta", yang merujuk pada deskripsi atau definisi mendasar, dan "data", yang mengacu pada kumpulan informasi. Dengan singkatnya, metadata adalah gambaran ringkas tentang detail dasar suatu data.

Metadata memfasilitasi proses pencarian dan pengolahan data dengan lebih mudah dan cepat. Ini umumnya digunakan untuk berbagai jenis file seperti spreadsheet, video, foto, dan halaman web.

Pentingnya metadata di halaman web, terutama untuk SEO (Search Engine Optimization), tidak dapat diabaikan. Biasanya, metadata disajikan dalam bentuk meta tags yang mengandung kata kunci krusial terkait dengan konten tersebut.

Metadata dapat dibuat secara manual atau secara otomatis. Proses manual dalam pembuatan metadata cenderung lebih akurat karena melibatkan intervensi manusia untuk memasukkan dan memeriksa informasi yang dianggap relevan, penting, dan sesuai.

Di sisi lain, otomatisasi metadata umumnya lebih dasar dan cenderung menampilkan data yang telah diprediksi sebelumnya, sehingga hasilnya lebih terbatas.

Metadata dapat memberikan konteks dan informasi yang mendalam tentang suatu data, seperti :

  • Sarana — bagaimana data dibuat
  • Waktu dan tanggal — saat data dibuat
  • Tujuan — mengapa data dibuat
  • Penulis — siapa yang membuat data
  • Lokasi — di mana data dibuat
  • Ukuran file — seberapa besar datanya

B. Fungsi Metadata

Berikut ini adalah beberapa Fungsi Metadata :

1. Pengenalan

Pengenalan metadata melibatkan kemampuannya untuk mengidentifikasi konten serta memberikan ciri-ciri yang khas untuk memisahkan konten tersebut dari yang lain.

Ada sejumlah elemen teknis yang terlibat dalam proses pengenalan menggunakan metadata, seperti Unique Resource Identifier (URI), nomor referensi file, judul, dan penulis.

2. Pengaturan dan Sistematisasi

Seperti yang telah kita ketahui, metadata memainkan peran penting dalam pengelolaan berbagai jenis konten.

Dengan teknologi yang tersedia saat ini, metadata dapat dikelola secara otomatis.

Metadata digunakan untuk mengidentifikasi siapa yang memiliki akses ke dokumen tertentu, aplikasi mana yang dapat digunakan untuk membukanya, dan operasi apa yang dapat dilakukan pada konten tersebut.

Ini juga berguna untuk mencatat tanggal arsip, versi perangkat lunak, izin akses, keamanan, tautan sumber, format file, dan pengaturan lainnya.

3. Pencarian Konten yang Akurat

Dengan bantuan metadata, konten dapat ditemukan dengan cepat.

Metadata deskriptif adalah cara di mana sistem mencatat informasi penting seperti topik, deskripsi dokumen, dan kata kunci yang ditambahkan oleh pengguna.

4. Pelacakan dan Pemantauan Penggunaan Konten

Ini berguna dalam kegiatan pemasaran. Para pemasar modern harus menyadari bahwa salah satu cara cerdas untuk menggunakan metadata adalah dengan melacak penggunaan dokumen dan mengaitkan data tersebut dengan konten lainnya.

Contoh penerapan metadata dapat dilihat pada platform seperti Amazon. Di Amazon, kita sering melihat pernyataan seperti "pelanggan yang membeli item ini juga membeli..." Ini merupakan contoh penggunaan metadata.

Dalam kasus ini, informasi tentang pelanggan dikumpulkan oleh sistem online dan secara otomatis dilacak serta dihubungkan dengan aktivitas pembelian online kita dan pelanggan serta pengunjung lainnya.

Penerapan metadata menggunakan algoritma khusus yang secara signifikan dapat meningkatkan penjualan.

Penggunaan metadata ini adalah contoh dari berbagai contoh lainnya, seperti penilaian pengguna, saran pencarian kata kunci, dan masih banyak lagi.

C. Jenis-Jenis Metadata

Menurut Appkey, terdapat beberapa jenis metadata :

1. Metadata Deskriptif

Metadata deskriptif merupakan jenis metadata yang mampu mengenali dan menjelaskan asal informasi.

Secara umum, metadata deskriptif dipakai untuk pencarian dan pemilihan sumber. Tipe metadata ini kerap ditemukan pada halaman suatu situs dan meliputi data seperti judul, penulis, kata kunci, tahun publikasi, tag, dan elemen lainnya yang memudahkan pengguna dalam mencari konten.

2. Metadata Struktural

Metadata struktural adalah jenis metadata yang berguna untuk menggabungkan berbagai objek digital menjadi suatu rangkaian yang terstruktur dan saling terhubung.

Misalnya, jika terdapat buku digital yang terbagi menjadi bab dan halaman, metadata struktural mampu mengenali hubungan atau korelasi antara halaman serta urutan bab dalam buku tersebut.

Dengan adanya metadata struktural, sistem dapat menampilkan daftar isi dan mempermudah pengguna dalam menemukan bagian tertentu hanya dengan mengklik halaman atau bab yang diinginkan.

3. Metadata Administratif

Metadata administratif menyediakan informasi yang relevan dalam pengelolaan dan pengaturan asal informasi, seperti tanggal pembuatan konten, hak cipta, jenis file, dan info lainnya yang bersifat teknis.

Jenis metadata ini juga mampu mengatur siapa saja yang dapat mengakses suatu file. Bagian dari metadata administratif meliputi metadata manajemen hak serta metadata preservasi.

Metadata manajemen hak memberikan informasi tentang hak kekayaan intelektual, seperti lisensi.

Sementara itu, metadata preservasi berperan dalam menjaga asal informasi untuk keperluan pengarsipan.

D. Contoh Metadata

Berikut ini adalah beberapa Contoh dari Metadata :

1. Metadata Microsoft Word

Metadata Microsoft Word mencakup sejumlah elemen yang membentuk informasi atau data, umumnya terletak dalam rincian file itu sendiri. Sebagai contoh, dalam Microsoft Word, metadata bisa mencakup judul, subjek, penulis, tanggal terakhir disimpan, nama program, tag, dan lain-lain.

2. Metadata File Musik 

Metadata untuk file musik juga melibatkan beberapa informasi atau data dalamnya. Contohnya adalah nama artis, judul album, pencipta, genre, tahun rilis, dan lain sebagainya.

3. Metadata Foto

Pada foto, metadata mencakup informasi seperti waktu dan lokasi pengambilan, serta pengaturan yang digunakan saat pengambilan foto tersebut.

Untuk mengetahui metadata foto, pengguna dapat memilih opsi "properties" setelah mengklik kanan pada foto tersebut. Dengan demikian, informasi mengenai foto tersebut akan muncul.

4. Metadata HTML

Metadata HTML terdiri dari sejumlah elemen yang memuat data dan informasi di dalamnya. Beberapa contoh elemen metadata HTML termasuk :

a. Title 

Title berperan dalam memberikan judul yang merangkum konten halaman tersebut dan akan terlihat pada tab browser saat laman tersebut dibuka. Lebih dari sekadar judul, Title juga mencerminkan substansi dari isi konten yang terdapat di halaman tersebut.

Berikut contohnya :

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
  <head>
    <meta charset="UTF-8" />
    <link rel="stylesheet" href="style.css" type="text/css" />
    <title>Title</title>
  </head>
</html>

b. Meta

Meta Tag merupakan bagian dari informasi deskripsi dalam metadata sebuah dokumen. Di dalamnya, terdapat atribut-atribut seperti nama, charset, dan http-equiv.

Atribut "name" digunakan untuk mengidentifikasi informasi seperti penulis, kata kunci, warna tema, deskripsi, penerbit, dan lainnya.

Atribut "charset" menggambarkan pengkodean karakter HTML, sementara "http-equiv" berkaitan dengan kebijakan keamanan konten, tipe konten, dan informasi header HTTP.

c. Link

Link dalam HTML berperan sebagai sumber eksternal dengan menghubungkan file CSS (stylesheet) dan logo yang biasanya berupa favicon di tab browser.

Link juga memungkinkan pengguna untuk menyisipkan gambar dari laman lain dengan mencantumkan tautan tersebut dalam meta link di HTML.

Elemen-elemen dalam meta link mencakup media, ukuran (sizes) gambar atau logo, lokasi file (Href), jenis file (type), dan jenis hubungan (Rel).

d. Base

Base digunakan untuk menetapkan URL dasar dokumen. Secara umum, hanya ada satu elemen base dalam setiap halaman HTML.

Ada dua atribut yang harus ada atau minimal salah satunya: Href yang menunjukkan URL dasar dan target sebagai penunjuk konteks jelajah dokumen yang akan di-link, biasanya berupa nilai: _blank | _parent | _self | _top | nama frame.

e. Style

Style tidak hanya mengatur CSS container, tetapi juga mengelola tampilan halaman yang akan muncul dalam laman HTML. Gaya ini biasanya terletak di dalam tag body atau head.

4. Metadata SEO

Dalam SEO (Search Engine Optimization), membuat konten website salah satunya dengan memerhatikan penulisan isi konten. Ada beberapa meta information di dalamnya, antara lain:

a. Permalink (Slug)

Contoh dalam penulisan konten SEO friendly adalah penggunaan permalink. Hal ini bertujuan dalam mempermudah pengguna untuk melakukan pencarian konten.

Pemilihan permalink juga harus Anda perhatikan, gunakan permalink yang terdiri dari 2 hingga 5 kata, jangan terlalu panjang dan pendek. Selain itu, perhatikan pemilihan kata karena dapat mempengaruhi traffic website tersebut.

b. H1 / Headline

H1 merupakan meta informasi dalam penggunaan judul di dalam konten. Judul harus memuat isi dari konten tersebut. Pemilihan judul juga harus selaras dengan isi konten.

c. Title

Title ini merupakan judul yang akan muncul pada page mesin pencari atau google. Pemilihan judul ini penting untuk menarik pembaca agar membaca isi konten.

Biasanya, kalimatnya lebih praktis dan bersifat persuasif kepada pembaca. Jumlah kata harus menggunakan kalimat maksimal terdiri dari 450 pixels.

Berbeda dengan H1, title ini adalah bagian paling berpengaruh terhadap mesin pencari serta akan muncul pada laman pencarian (Google).

d. Deskripsi

Kalimat tidak boleh lebih dari 750 pixels. Fungsi deskripsi yaitu memberikan informasi, khususnya pembaca mampu untuk mengetahui sebagian besar isi dari konten tersebut.

e. Outline

Penulis harus bisa menempatkan kerangka kalimat yang tepat terdiri dari mulai H1 hingga umumnya sampai H5 pada isi konten. Penulisannya harus juga berurutan, mulai dari H1, H2, dan seterusnya.

f. Keyword

Terakhir, penulis juga harus memperhatikan kata kunci. Umumnya, ada satu kata kunci utama yang terdiri dari 4 sampai 5 kata kunci pendukung di dalamnya. Penggunaannya juga perlu diperhatikan dalam penempatan di dalam konten.

Gunakan kata kunci secukupnya karena kata kunci yang berlebihan menyebabkan konten tidak SEO Friendly. Selain itu perhatikan panjang dari konten tersebut, dengan melakukan riset untuk mengetahui tren topik saat itu.


Itulah Penjelasan tentang Apa itu Metadata. Mohon maaf apabila ada kesalahan sedikit pun.

Terima Kasih 😄😘👌👍 :)

Wassalamu‘alaikum wr. wb.

Post a Comment

Previous Post Next Post