Assalamu‘alaikum wr. wb.
Hello guys! Jika ada Bencana Alam seperti Gempa Bumi dan Tsunami, tentunya sudah menggunakan Teknologi Sensor tersebut untuk memantau Pergerakan Bencana. Selain Bencana Alam, Sensor tersebut juga bisa kita pasang untuk memantau Jumlah Hewan di Hutan-hutan apakah sudah hampir Punah atau belum. Itulah yang dinamakan sebagai Jaringan Sensor Nirkabel atau Wireless Sensor Network, di mana Sensor tersebut sudah tidak lagi menggunakan Kabel-kabel lagi. Kali ini kita akan membahas tentang Jaringan Sensor Nirkabel atau Wireless Sensor Network (WSN).
Sumber Artikel Materi : Geeksforgeeks.org, Tescaglobal.com (Blog), Edis.IFAS.UFL.edu, BPE.Telkomuniversity.ac.id, dan SIS.Binus.ac.id
Jaringan Sensor Nirkabel atau Wireless Sensor Network (WSN) memiliki sejumlah keunggulan, termasuk fleksibilitas, biaya yang lebih terjangkau, efisiensi energi, pengumpulan data secara real-time, peningkatan produktivitas, dan kemampuan penyesuaian ukuran. Kelebihan-kelebihan ini menjadikan teknologi WSN semakin diminati dan diterapkan dalam berbagai sektor, seperti industri, lingkungan, dan bidang kesehatan.
Node sensor, sebagai komponen utama dalam WSN, umumnya mencakup perangkat sensor untuk mengukur lingkungan, prosesor data untuk menganalisis informasi yang dikumpulkan, serta modul komunikasi untuk mentransfer data ke node lain atau ke pusat pengumpulan data.
Jaringan WSN sendiri merupakan himpunan dari node-node ini yang bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan dan mentransmisikan data. Node-node ini ditempatkan pada titik-titik strategis di suatu zona yang memerlukan pemantauan. Sebagai contoh, di sektor pertanian, WSN dapat diimplementasikan untuk memonitor tingkat kelembapan tanah di berbagai area tanam.
Selain itu, WSN juga dapat digunakan di berbagai aplikasi lain, seperti dalam bidang industri untuk memantau kondisi peralatan atau di lingkungan untuk mengawasi polusi udara atau kualitas air. Dengan pengembangan teknologi ini, potensinya untuk membantu pemantauan dan pengumpulan data secara efisien di berbagai sektor semakin meningkat.
A. Pengertian Wireless Sensor Network (WSN)
Wireless Sensor Network (WSN) adalah suatu jaringan tanpa infrastruktur yang mengandalkan sejumlah besar sensor nirkabel untuk melakukan pemantauan pada sistem, termasuk kondisi fisik dan lingkungan. Setiap node pada WSN telah dilengkapi dengan prosesor onboard yang berfungsi untuk mengelola dan memonitor area tertentu. Jaringan ini terdiri dari perangkat kecil dan otonom yang tersebar di area luas.
Fungsi pokok dari WSN adalah untuk melaporkan parameter lingkungan, seperti kelembapan, suhu, dan getaran. Node-node ini dapat ditenagai oleh baterai, namun juga memiliki kemampuan menggunakan sumber energi terbarukan. Selain itu, WSN terhubung ke internet, Wide Area Network (WAN), atau Local Area Network (LAN) untuk mentransmisikan data yang dikumpulkan ke sistem pemantauan atau pusat kontrol. Dengan demikian, WSN menjadi suatu solusi efektif dalam pemantauan kondisi lingkungan secara real-time.
B. Tantangan dalam membangun Wireless Sensor Network (WSN)
Jaringan Sensor Nirkabel (WSN) modern menghadapi beberapa tantangan, termasuk :
1. Keterbatasan Daya dan Energi
WSN umumnya terdiri dari sensor yang ditenagai baterai dengan sumber daya terbatas. Hal ini membuat sulit untuk memastikan bahwa jaringan dapat berfungsi untuk waktu yang lama tanpa perlu sering mengganti baterai.
2. Keterbatasan Kemampuan Pemrosesan dan Penyimpanan
Node sensor dalam WSN umumnya kecil dan memiliki kemampuan pemrosesan dan penyimpanan yang terbatas. Hal ini membuat sulit untuk melakukan tugas kompleks atau menyimpan sejumlah besar data.
3. Heterogenitas
WSN seringkali terdiri dari berbagai jenis sensor dan node dengan kemampuan yang berbeda. Hal ini membuat sulit untuk memastikan bahwa jaringan dapat berfungsi secara efektif dan efisien.
4. Keamanan
WSN rentan terhadap berbagai jenis serangan, seperti penyadapan, pengacauan, dan pemalsuan. Memastikan keamanan jaringan dan data yang dikumpulkannya merupakan tantangan besar.
5. Skalabilitas
WSN sering perlu mendukung sejumlah besar node sensor dan menangani sejumlah besar data. Memastikan bahwa jaringan dapat berkembang untuk memenuhi tuntutan ini adalah tantangan yang signifikan.
6. Interferensi
WSN sering ditempatkan di lingkungan di mana terdapat banyak interferensi dari perangkat nirkabel lainnya. Hal ini dapat membuat sulit memastikan komunikasi yang handal antara node sensor.
7. Keandalan
WSN sering digunakan dalam aplikasi kritis, seperti pemantauan lingkungan atau pengendalian proses industri. Memastikan bahwa jaringan dapat diandalkan dan dapat berfungsi dengan benar dalam semua kondisi merupakan tantangan besar.
C. Kelebihan dan Kekurangan Wireless Sensor Network (WSN)
Kelebihan Jaringan Sensor Nirkabel (WSN), yaitu :
- Biaya Rendah: WSN terdiri dari sensor-sensor kecil yang biayanya rendah dan mudah diimplementasikan, menjadikannya solusi yang ekonomis untuk banyak aplikasi.
- Komunikasi Nirkabel: WSN menghilangkan kebutuhan akan koneksi kabel, yang dapat mahal dan sulit diinstal. Komunikasi nirkabel juga memungkinkan penyebaran dan rekonfigurasi jaringan dengan fleksibel.
- Efisiensi Energi: WSN menggunakan perangkat dan protokol berdaya rendah untuk menghemat energi, memungkinkan operasi jangka panjang tanpa perlu sering mengganti baterai.
- Skalabilitas: WSN dapat dengan mudah ditingkatkan atau dikurangi dengan menambahkan atau menghapus sensor, menjadikannya sesuai untuk berbagai aplikasi dan lingkungan.
- Pemantauan Real-time: WSN memungkinkan pemantauan real-time terhadap fenomena fisik di lingkungan, memberikan informasi yang tepat waktu untuk pengambilan keputusan dan pengendalian.
Kekurangan Jaringan Sensor Nirkabel (WSN), yaitu :
- Jangkauan Terbatas: Jangkauan komunikasi nirkabel dalam WSN terbatas, yang dapat menjadi tantangan untuk implementasi berskala besar atau di lingkungan dengan rintangan yang menghalangi sinyal radio.
- Daya Pemrosesan Terbatas: WSN menggunakan perangkat berdaya rendah, yang mungkin memiliki daya pemrosesan dan memori yang terbatas, membuatnya sulit untuk melakukan komputasi kompleks atau mendukung aplikasi canggih.
- Keamanan Data: WSN rentan terhadap ancaman keamanan, seperti penyadapan, pemalsuan, dan serangan penolakan layanan, yang dapat membahayakan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data.
- Interferensi: Komunikasi nirkabel dalam WSN dapat rentan terhadap interferensi dari perangkat nirkabel atau sinyal radio lainnya, yang dapat menurunkan kualitas transmisi data.
- Tantangan Penyebaran: Penyebaran WSN dapat menantang karena kebutuhan akan penempatan sensor yang tepat, manajemen daya, dan konfigurasi jaringan yang membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan.
D. Jenis Tipe Arsitektur WSN
Ada beberapa jenis arsitektur pada Wireless Sensor Network (WSN), dan dua di antaranya adalah Layered Network Architecture dan Clustered Network Architecture.
1. Layered Network Architecture
Jenis tipe ini dikenal sebagai arsitektur jaringan berlapis. Ini melibatkan ratusan node sensor yang terhubung ke satu pangkalan yang kuat. Terdapat 5 lapisan yang digunakan :
- Lapisan Aplikasi
- Lapisan Transportasi
- Lapisan Jaringan
- Lapisan Tautan Data
- Lapisan Fisik
Selain itu, ada 3 lapisan silang, termasuk Plane Manajemen Daya, Plane Manajemen Mobilitas, dan Plane Manajemen Tugas. Konsep ini membantu dalam manajemen daya, mobilitas, dan tugas secara efisien.
2. Clustered Network Architecture
Jenis arsitektur ini menggunakan pengelompokan node sensor secara berkelompok. Sensor node secara otonom membentuk kelompok atau klaster. Leach Protocol adalah salah satu protokol yang memanfaatkan arsitektur ini dengan karakteristik berikut:
- Arsitektur dengan pengelompokan hirarki dua tingkat.
- Algoritma terdistribusi untuk mengatur node sensor ke dalam cluster.
- Node kepala klaster pada setiap cluster terbentuk secara otonom dengan membuat jadwal Time Division Multiple Access (TDMA).
Dengan menggunakan jenis arsitektur ini, WSN dapat dioptimalkan untuk efisiensi pengelolaan daya, organisasi node sensor, dan pengumpulan informasi yang efektif.
E. Komponen pada Wireless Sensor Network (WSN)
Adapun Komponen-komponen WSN, yaitu :
1. Sensor
Sensor dalam WSN digunakan untuk menangkap variabel lingkungan yang digunakan untuk akuisisi data.
Sinyal sensor dikonversi menjadi sinyal listrik.
2. Node Radio
Digunakan untuk menerima data yang dihasilkan oleh Sensor dan mengirimkannya ke titik akses WLAN.
Terdiri dari mikrokontroler, transceiver, memori eksternal, dan sumber daya daya.
3. Titik Akses WLAN
Menerima data yang dikirim oleh Node Radio secara nirkabel, umumnya melalui internet.
4. Perangkat Lunak Evaluasi
Data yang diterima oleh Titik Akses WLAN diproses oleh perangkat lunak yang disebut Perangkat Lunak Evaluasi untuk menyajikan laporan kepada pengguna untuk pengolahan lebih lanjut dari data yang dapat digunakan untuk pengolahan, analisis, penyimpanan, dan pertambangan data.
F. Contoh Penerapan Wireless Sensor Network (WSN)
Jaringan sensor nirkabel telah digunakan secara luas di seluruh dunia. Aplikasi dari jaringan sensor nirkabel melibatkan :
1. Aplikasi Militer
Domain militer bukan hanya bidang utama kegiatan manusia yang digunakan oleh WSN, tetapi juga dianggap sebagai penyebab dimulainya penelitian jaringan sensor.
Aplikasi pengawasan pelacakan dan pemantauan lingkungan menggunakan jaringan ini. Node sensor dari jaringan sensor ditempatkan di sektor yang diminati dan dikendalikan secara remote oleh pengguna.
Deteksi keamanan dan pelacakan musuh juga dilakukan dengan menggunakan jaringan ini.
2. Aplikasi Kesehatan
Jaringan ini umumnya digunakan oleh dokter untuk melacak dan memonitor pasien.
3. Sistem Transportasi
Jaringan sensor nirkabel paling sering digunakan dalam sistem transportasi seperti manajemen routing dinamis, pemantauan lalu lintas, dan pemantauan tempat parkir, dll.
4. Pemantauan Lingkungan
Jaringan Sensor Nirkabel telah digunakan secara luas dalam bidang perubahan lingkungan dan pelacakannya.
Deteksi hutan, pelacakan hewan, prediksi cuaca, deteksi banjir, prediksi, dan juga aplikasi komersial seperti prediksi aktivitas seismik serta pemantauan seperti pemantauan polusi udara, pemantauan kualitas air, dll.
5. Deteksi Ancaman
Sistem Pemantauan Area Luas (WATS) adalah perangkat dan prototipe jaringan untuk mendeteksi perangkat nuklir berbasis tanah seperti bom nuklir, dan banyak jaringan sensor nirkabel lainnya juga digunakan untuk deteksi ancaman.
6. Monitoring Proses Industri
Monitoring Proses Industri, Tanggap Darurat Cepat, Kontrol Iklim Gedung Otomatis, Pemantauan Area, Pemantauan Kesehatan Struktural Sipil, Ekosistem, dan Pemantauan Habitat, dll. Menggunakan jaringan ini untuk memantau berbagai hal.
Semoga bermanfaat bagi Mahasiswa Teknik Informatika (TI) dan Teknik Elektro.
Terima Kasih 😄😘👌👍 :)
Wassalamu‘alaikum wr. wb.