Apa Itu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)? Program dari Kemendikbudristek untuk Kegiatan Mahasiswa di luar Kampus

Assalamu‘alaikum wr. wb.

Halo gais, Kembali lagi bersama Inzaghi's Blog! Beberapa Tahun yang lalu, Pemerintah telah meluncurkan Program yang dapat memfasilitasi Mahasiswa untuk bebas belajar dimana saja, dan di luar dari Lingkungan Kampus. Dengan adanya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM yang dibuat oleh Kemendikbudristek RI, Mahasiswa bisa bebas untuk belajar seperti Magang, Studi Independen, Pertukaran Pelajar, dll asalkan jika Mahasiswa tersebut sudah berada di Pertengahan Jenjang Kuliah (Semester 5/6 di Jenjang S1). Mari kita simak pada Postingan ini.

Ilustrasi Program MBKM (Kampus Merdeka Indonesia Jaya) oleh Kemendikbud



Apa yang dimaksud dengan Kampus Merdeka Belajar Merdeka (MBKM)? MBKM saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di dunia pendidikan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Kampus Merdeka Belajar Merdeka (MBKM), kita akan bahas lebih detail, karena banyak banget yang bertanya, seperti Apa itu MBKM, Program-program MBKM, Semester-semester yang bisa mengikuti MBKM, dan Apakah Kampus merdeka gratis? Dan lain-lainnya.

Kampus dulunya menjadi tempat mahasiswa dan dosen belajar tatap muka. Dalam program pembelajarannya, kampus kerap menerapkan konsep pembelajaran, dimana dosen menjadi narasumber utama. Hal ini tentu saja membuat siswa kurang mandiri dalam menyelesaikan berbagai kegiatan pemecahan masalah yang perlu dipecahkan.

Hingga saat ini, kampus sendiri pada dasarnya telah menerapkan sistem pembelajaran berbasis kredit yang mengharuskan hampir semua pembelajaran dilakukan di dalam kelas. Hal ini menunjukkan kurangnya kemandirian belajar yang harus dimiliki oleh setiap siswa dalam menyelesaikan pembelajarannya. Dari sinilah lahir sebuah ide dan menjadi program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) Republik Indonesia yaitu Kampus Merdeka Belajar Merdeka atau yang sering kita sebut sebagai Kampus Merdeka atau MBKM singkatnya.

A. Pengertian MBKM

Apa Itu Merdeka Belajar?

Ada 2 Hal besar dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Sebelum kita telusuri kampus merdeka, mari kita kenali dulu apa itu Merdeka Belajar, apa maksud dan tujuan Merdeka Belajar disini.

Maksud atau makna kebebasan belajar adalah memberikan kebebasan dan otonomi lembaga pendidikan dan bebas dari birokrasi, membebaskan dosen dari birokrasi yang memusingkan, dan memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk memilih bidang yang disukainya.

Apa Itu Kampus Merdeka?

Apa itu  Kampus Merdeka? Kampus Merdeka adalah konsep fundamental baru yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi. Konsep ini pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari konsep sebelumnya yaitu Merdeka Belajar (Self-Directed Learning).

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Program Kampus Merdeka Belajar Merdeka (MBKM) merupakan bagian dari Kebijakan Belajar Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, yang menawarkan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan.

Kehadiran konsep belajar mandiri tentunya dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Kemdikbud terus mengembangkan konsep ini agar memiliki pemimpin masa depan yang berkualitas.

Apa Itu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)?

MBKM Apa itu? Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai ilmu untuk mempersiapkan mereka memasuki masa transisi ke dunia kerja.

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan implementasi dari visi dan misi Presiden Joko Widodo untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Untuk merancang konsep kampus mandiri, pada dasarnya hanya membutuhkan perubahan peraturan kementerian. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, konsep kampus mandiri akan segera diperkenalkan.

Dalam penerapannya, lewat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk 1 (satu) semester (setara dengan 20 SKS) menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama; dan paling lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda, pembelajaran pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda; dan/atau pembelajaran di luar perguruan tingginya.

Jadi, mahasiswa nantinya secara tidak langsung akan diajak untuk belajar caranya hidup di lingkungan masyarakat. Pada dasarnya, kebijakan tersebut bertujuan untuk dapat mengenalkan dunia kerja kepada mahasiswa sejak dini. Oleh karena itu, mahasiswa akan jauh lebih siap kerja setelah nantinya lulus dari sebuah perguruan tinggi yang tersedia.

Menteri Nadiem pada intinya membuat terobosan yang mendorong mahasiswa untuk mengambil dua semester di luar kampus. Perencanaan kampus mandiri merupakan upaya memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk menentukan mata kuliah yang akan diambil.

B. Tujuan MBKM

Tujuan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemendibud adalah untuk meningkatkan keterampilan lulusan, baik Soft Skills maupun Hard Skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya.

Intinya tujuan dari penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka kemdikbud adalah agar mahasiswa nantinya memiliki kemampuan untuk menguasai beragam keilmuan yang berguna didunia kerja nantinya.

C. Program MBKM

Program Kampus Merdeka Kemendikbud yang telah berjalan adalah program belajar tiga semester di luar program studi. Program ini dibuat untuk meningkatkan keterampilan lulusan baik soft skill maupun hard skill agar lebih siap dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman serta menghasilkan mahasiswa yang berprestasi Karir dan kepribadian.

Magang Kampus Merdeka Berapa Semester ?

Program magang kampus merdeka dilaksanakan selama 1-3 Semester sehingga bisa memberi manfaat yang optimal kepada kedua belah pihak, yakni mahasiswa dan instansi yang menerima program magang. Durasi 1-2 Semester merupakan waktu yang cukup bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja secara profesional.

Program MBKM untuk Semester berapa?

Mahasiswa sudah bisa mengambil program MBKM kemendikbud pada Semester 3, 4, atau 5, tetapi yang ideal itu adalah di semester atas, artinya mahasiswa sudah punya bekal yang cukup dalam bidang keilmuan tertentu, lalu baru kemudian diperkaya dengan skill-skill dari luar perguruan tinggi atau dari luar program studinya.

Berikut jenis kegiatan yang tersedia di program Kampus Merdeka, yaitu :
  • Magang Bersertifikat
  • Studi Independen
  • Kampus Mengajar
  • Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA)
  • Pertukaran Mahasiswa Merdeka
  • Membangun Desa (KKN Tematik)
  • Proyek Kemanusiaan
  • Riset atau Penelitian
  • Wirausaha

1. Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Program ini ditujukan untuk memberikan mahasiswa kesempatan belajar mengenai keragaman nusantara dan memperluas jaringan akademik antar mahasiswa. Program ini bisa dikatakan sebagai sarana belajar lintas kampus. Bagi mahasiswa yang mengikuti program ini akan menerima konversi 20 SKS.

Beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi untuk bisa mengikuti program ini seperti memiliki IPK minimal 2,75, terdaftar sebagai mahasiswa aktif, tidak pernah mendapatkan Sanksi Akademik dan Non-Akademik, dsb.

2. Magang Bersertifikat

Program magang ini bisa diikuti selama 1-3 Semester. Sama seperti program sebelumnya, program magang bersertifikat memiliki bobot setara 20 SKS. Di program ini mahasiswa bisa belajar langsung di tempat kerja mitra sehingga dapat memperluas jaringan dan hubungan dengan industri terkait.

Mahasiswa akan mendapatkan ilmu yang relevan untuk diterapkan di dunia kerja nanti. Mitra program ini sangat beragam seperti Tokopedia, Gojek, Glints, Google, dan lainnya.

3. Indonesian International Student Mobility (IISMA)

IISMA adalah Program Mobilitas Internasional yang memungkinkan Mahasiswa untuk belajar di universitas di luar negeri. Mahasiswa yang lolos seleksi memiliki kesempatan untuk belajar selama 1 Semester di universitas terpilih. Program ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperkaya pengetahuan dan keterampilan siswa terkait dengan minat dan pemahaman lintas budaya. Program ini juga memiliki bobot 20 SKS.

4. Studi Independen Bersertifikat

Program ini cocok untuk mahasiswa yang memiliki ide kreatif dan tertarik dengan penelitian. Lamanya program studi mandiri bervariasi antara 1-2 Semester. Program studi mandiri ini berbobot 20 SKS. Menariknya, pilihan jurusan belum tentu relevan dengan bidang atau jurusan studi. Dengan demikian, mahasiswa dapat melakukan pekerjaan lintas disiplin asalkan memenuhi persyaratan yang ada.

5. Proyek Kemanusiaan

Program ini melibatkan mahasiswa untuk membantu mengatasi bencana. Dengan proyek humaniora ini, mahasiswa diharapkan dapat melindungi nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu, mahasiswa juga harus mampu meningkatkan kesadaran sosial dan mencari solusi berdasarkan keahliannya.

6. Riset atau Penelitian

Program ini cocok untuk mahasiswa yang ingin menjadi peneliti. Dalam program ini, Mahasiswa belajar di Laboratorium pusat penelitian. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa serta ekologi dan kualitas penelitian di Indonesia.

7. Membangun Desa (KKN Tematik)

Program ini akan memberikan pengalaman hidup bermasyarakat di luar kampus. Bersama masyarakat setempat, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi potensi dan mencari solusi agar kehadirannya dapat memunculkan potensi desa atau daerah. KKN juga harus mampu memupuk pengetahuan mahasiswa yang Relevan, Soft skill dan Leadership.

8. Program Kampus Mengajar

Program ini memberikan kesempatan untuk melatih keterampilan mengajar serta pengembangan pribadi. Dalam program ini mahasiswa akan menjadi mitra guru dalam pembelajaran Literasi, Numerasi dan Adaptasi Teknologi untuk jenjang SD dan SMP (Mungkin saja SMA juga bisa). Program Kampus Mengajar berlangsung selama 1 Semester dan akan mendapat pengakuan hingga 20 SKS.

9. Program Wirausaha

Dalam program ini mahasiswa akan mengikuti kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi usaha, menyusun proposal usaha, dan melakukan kegiatan usaha di bawah bimbingan dosen atau penasehat usaha. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional dan mendukung promosi Ekonomi Digital.

D. Kebijakan Kampus Merdeka oleh Nadiem Makarim

Ada 4 Kebijakan Kampus Merdeka Ala Nadiem Makarim, yaitu :
  • Mengubah PTN Satker menjadi sebuah PTN BH
  • Adanya penyederhanaan pada Akreditasi Perguruan Tinggi
  • Membuka Program Studi (Prodi) baru
  • Adanya kegiatan 2 (Dua) Semester di luar Kampus

1. Mengubah PTN Satker menjadi sebuah PTN BH

Kebijakan Kemendikbud tentang penyelenggaraan kampus mandiri adalah mengubah Satker PTN menjadi PTN BH. Satker adalah PTN yang berstatus sebagai badan penyelenggara pelayanan publik. Perubahan itu dilakukan dengan mengubah satker PTN menjadi PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum).

Perubahan penyelenggaraan Kampus Merdeka ini karena tuntutan yang ada saat ini telah bergerak dengan sangat cepat. PTN BH nantinya akan memiliki semua kampus tersebut sehingga tentunya bisa bersaing di kancah dunia.

Pada prinsipnya, semua PTN yang berbadan hukum nantinya mendapatkan keleluasaan untuk bekerjasama dengan industri. Hal ini juga terkait dengan fleksibilitas kampus untuk nantinya mengimplementasikan proyek-proyek komersial. Keberadaan PTN BH juga dapat dengan cepat melakukan perubahan pengaturan keuangan berdasarkan apa yang paling dibutuhkan.

2. Adanya penyederhanaan pada Akreditasi Perguruan Tinggi

Kebijakan lain yang diterapkan di kampus mandiri adalah memfasilitasi akreditasi perguruan tinggi. Praktik ini terkait dengan Program Re-akreditasi yang umumnya bersifat otomatis untuk semua program studi dan juga bersifat sukarela untuk perguruan tinggi. Pada prinsipnya, ketika kampus mandiri dilaksanakan, akreditasi akan berlaku selama lima tahun ke depan dan dapat diperpanjang secara otomatis. Status akreditasi A diberikan kepada masing-masing Universitas, yang nantinya dapat meraih Akreditasi Internasional. 

3. Membuka Program Studi (Prodi) baru

Selain itu, Nadiem Makarim mendefinisikan Kampus Merdeka dengan menerapkan prinsip-prinsip lain yang ditentukan oleh perguruan tinggi mana pun, baik PTN maupun PTS. Praktik ini merujuk pada kemandirian masing-masing perguruan tinggi, baik PTN maupun PTS, dalam membuka atau mendirikan program studi baru.

Kemandirian untuk mendirikan program sarjana baru nantinya diberikan jika PTN atau PTS tersebut telah memiliki akreditasi A atau B. Nadiem melanjutkan, hak otonom ini diberikan saat bermitra dengan organisasi atau universitas yang masuk dalam daftar QS top 100 World Universities. Pengecualian terhadap kebijakan ini ada di program pendidikan dan juga di Bidang Kesehatan.

Kerja sama tersebut meliputi pengembangan kurikulum, praktik kerja lapangan atau bisa dikatakan magang, serta magang bagi mahasiswa. Saat membuka atau menyiapkan program studi baru, Kemendikbud akan bekerja sama dengan perguruan tinggi dan mitra kurikulum untuk melakukan pengawasan. Studi ketertelusuran pada dasarnya merupakan kewajiban yang harus dilakukan setiap tahun dan perguruan tinggi harus memastikan keputusan ini. 

4. Adanya kegiatan 2 Semester di luar Kampus

Pada dasarnya, apa pun yang dipelajari biasanya hanyalah titik awal, kata Nadiem. Adanya kebijakan melakukan kegiatan selama dua semester di luar kampus pada hakekatnya merupakan bentuk kemandirian yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa.

Kegiatan di luar kampus dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari magang atau praktik organisasi. Mengajar di sekolah di daerah terpencil pada dasarnya juga merupakan contoh pelaksanaan kegiatan 2 (Dua) Semester di luar Kampus. Siswa juga dapat melakukan kegiatan yang dipimpin oleh guru atau kegiatan pendukung penelitian dan membantu siswa master dan doktoral dengan penelitian.

Terdapat kebijakan Kampus Merdeka yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan di luar kelas yang akan mendorong mereka untuk mandiri. Fasilitas yang memberikan keleluasaan kepada siswa dalam kegiatan di luar kelas akan membantu mereka belajar lebih banyak tentang penerapan ilmunya di area kerja. Hal ini akan membantu mahasiswa lebih mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang semakin sulit. 


Untuk mengetahui Informasi Lengkap mengenai Program MBKM oleh Kemendikbud, silakan lihat di sini (Kampusmerdeka.Kemdikbud.go.id).

Terima Kasih 😄😘👌👍 :)

Wassalamu‘alaikum wr. wb.

Post a Comment

Previous Post Next Post