Apa itu Liquid Glass? Bahasa Desain Baru Buatan Apple yang akan Rilis Tahun ini!

Assalamu‘alaikum wr. wb. 

Tepat sudah 2 Bulan yang lalu, Apple telah memperkenalkan Bahasa Desain Baru yang bernama Liquid Glass, yang akan diterapkan di OS Terbarunya yang akan dirilis di Tahun 2025 ini, yaitu iOS 26, iPadOS 26, dan macOS 26 Tahoe, tepat saat Acara Apple WWDC25 pada Tanggal 9 Juni 2025 (13 Dzulhijjah 1446 H) lalu. Sebelumnya, Desain dari Liquid Glass Apple ini juga menuai Kritikan karena meniru Desain UI Aero saat Microsoft merilis Windows Vista dan 7 selama 2 Dekade lalu.

Sumber Artikel : Apple.com (Newsroom)Techcrunch.comThe VergeTechradar.comTekno.Kompas.com, dan Medium.com (@rudityaswanggoro)


Beberapa desainer dan pengguna sudah mulai memberikan kritik terhadap antarmuka terbaru Apple bernama Liquid Glass, meski sebenarnya masih terlalu dini untuk menilainya. Memang ada potensi antarmuka ini berkembang menjadi lebih baik, tetapi masukan negatif yang muncul juga cukup beralasan.

Saat ini, banyak bagian dari desain sistem operasi yang terlihat belum matang — misalnya notifikasi yang sulit dibaca serta tampilan Control Center yang dianggap berantakan. Namun, perlu diingat bahwa yang tersedia sekarang hanyalah versi beta pengembang, bukan rilis final. Apple masih memiliki waktu untuk menyempurnakan masalah-masalah tersebut sebelum resmi merilis iOS 26 dan pembaruan sistem operasi lain kepada publik pada musim gugur mendatang.

Perombakan besar terhadap tampilan iPhone ini pertama kali diumumkan di Worldwide Developers Conference tahun ini. Apple menggambarkan Liquid Glass sebagai pembaruan desain terbesar yang pernah dilakukan, dan teknologi ini akan diterapkan di berbagai platform Apple untuk memberikan pengalaman yang konsisten di seluruh perangkat.

Liquid Glass terinspirasi dari Apple VisionOS (Vision Pro)

Ilustrasi iOS 26

Desain Liquid Glass diambil dari inspirasi perangkat lunak visionOS Apple, dengan kemampuan beradaptasi pada kondisi terang maupun gelap. Efek kaca muncul saat pengguna membuka layar kunci iOS 26 dengan geseran ke atas, dan hampir semua elemen sistem operasi kini memiliki sentuhan tepi kaca. Aplikasi kamera pun ikut mengusung gaya ini dengan menu transparan dan fitur yang menyatu di atas tampilan kamera langsung.

Teknologi ini mengandalkan rendering waktu nyata, sehingga mampu bereaksi sesuai pergerakan pengguna. Apple mengintegrasikan efek kaca ini ke berbagai elemen, mulai dari tombol, switch, slider, teks, kontrol media, hingga bagian besar seperti tab bar dan sidebar. Untuk mendukung gaya visual baru ini, Apple juga menata ulang kontrol, toolbar, serta sistem navigasi di dalam aplikasinya.

Animasi Liquid Glass pada iOS 26

Sejumlah aplikasi bawaan seperti Kamera, Foto, Safari, FaceTime, Apple Music, Apple News, dan Apple Podcasts telah mendapatkan pembaruan visual dengan gaya Liquid Glass. Untuk mempersiapkan transisi ini, Apple menyediakan API baru yang memungkinkan pengembang memperbarui aplikasi mereka lebih awal sebelum desain baru tersebut resmi dirilis pada akhir tahun.

Tidak hanya di perangkat iPhone, Apple juga menerapkan Liquid Glass pada macOS Tahoe 26. Elemen seperti Dock, Sidebar, dan Toolbar kini tampil dengan efek kaca, sementara menu bar dibuat sepenuhnya transparan untuk memberikan kesan ruang layar yang lebih lapang.

Ilustrasi Liquid Glass pada macOS 26 Tahoe

Apple meninggalkan desain skeuomorfisme sejak iOS 7 pada tahun 2013, membuat tampilan sistem operasi mobile-nya relatif sama selama lebih dari satu dekade, dengan gaya desain iOS 7 masih memengaruhi versi terbaru iOS hingga kini. Liquid Glass tampil sangat berbeda, dan perubahan ini akan memaksa para pengembang aplikasi untuk benar-benar menyesuaikan aplikasi mereka dalam beberapa bulan ke depan

Pengaruh Lainnya.

Ilustrasi Tranparansi Liquid Glass pada iOS 26

Sebenarnya, Apple sudah pernah menggunakan tema kaca sebelumnya, salah satunya melalui desain Aqua yang pertama kali hadir di iMovie 2 pada tahun 2000 sebelum kemudian diperluas ke Mac OS X 10.0 pada tahun 2001. Selain itu, macOS 11 Big Sur juga memperkenalkan perubahan besar pada antarmuka pengguna, dengan sudut ikon lebih membulat, penggunaan lapisan transparan dan tembus pandang yang lebih luas, serta serangkaian ikon baru.

Meskipun skeuomorfisme jelas memberi pengaruh besar pada pengembangan Liquid Glass, bukan hanya itu yang membentuk bahasa desain baru Apple. Tampaknya, Apple juga merespons tren desain lain melalui pembaruan ini.

Salah satu pengaruh yang kemungkinan besar hadir adalah Frutiger Aero, gaya visual yang populer berkat Windows 7 dari Microsoft — meski kecil kemungkinan Apple akan mengakuinya.

Frutiger Aero menggabungkan tekstur menyerupai kaca, transparan, dan metalik dengan bentuk serta citra alami untuk menciptakan nuansa cerah dan optimis — yang bila diperhatikan, sangat mirip dengan konsep Liquid Glass.

Fitur Apple Intelligence

A

Selain menghadirkan pembaruan tampilan, Apple juga meluncurkan sejumlah fitur baru di iOS 26. Versi ini menjadi edisi kedua dari iOS yang telah dibekali dengan Apple Intelligence, kumpulan teknologi kecerdasan buatan milik perusahaan tersebut.

Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah Live Translation, fitur penerjemahan langsung yang bekerja secara real-time. Fitur ini dapat digunakan dalam bentuk teks, panggilan telepon, hingga FaceTime, dengan seluruh proses dilakukan langsung di perangkat (on-device) tanpa bergantung pada server eksternal.

Apple juga memperluas peran AI lewat Visual Intelligence. Misalnya, pengguna dapat mengambil tangkapan layar sebuah foto jaket, lalu langsung mencari informasi terkait di internet hanya bermodalkan gambar tersebut. Fitur ini bahkan mampu mengenali undangan digital dari tangkapan layar dan otomatis menambahkannya ke kalender.

Selain itu, hadir pula Image Playground yang kini terintegrasi dengan ChatGPT. Dengan fitur ini, pengguna bisa membuat ilustrasi dari deskripsi teks maupun menggabungkan dua emoji menjadi satu melalui Genmoji.

Pembaruan Besar di Aplikasi Bawaan

A

Aplikasi Messages kini hadir dengan opsi kustomisasi yang lebih personal. Pengguna dapat mengganti latar belakang obrolan sesuai keinginan, baik menggunakan foto pribadi maupun gambar dari Image Playground. Selain itu, tersedia juga fitur polling langsung di dalam percakapan. Sistem bahkan bisa memberikan saran untuk membuat polling apabila mendeteksi adanya diskusi yang membutuhkan keputusan bersama. Untuk chat grup, kini ditambahkan indikator yang memperlihatkan siapa saja yang sedang mengetik.

Pada aplikasi Telepon, Apple menghadirkan fitur call screening. Fitur ini memungkinkan iPhone untuk menjawab atau menahan panggilan atas nama pemilik perangkat. Sementara di Apple Maps, pengguna dapat menyimpan rute favorit dan akan menerima notifikasi apabila terjadi kemacetan atau penundaan. Riwayat lokasi yang pernah dikunjungi juga bisa ditinjau kembali dan dibagikan dengan teman.

Apple Music turut mendapatkan sejumlah peningkatan, termasuk lirik dengan terjemahan dan panduan pelafalan, serta fitur AutoMix yang membuat transisi lagu terasa mulus layaknya DJ. Pengguna juga bisa menyematkan artis maupun playlist favorit di bagian atas aplikasi.

Di sisi finansial, Apple Wallet kini mendukung pembuatan ID digital, sedangkan Apple Pay dibekali kemampuan baru berkat Apple Intelligence untuk melacak pesanan, bahkan jika transaksi dilakukan di luar Apple Pay.

Terakhir, Apple memperkenalkan untuk pertama kalinya Games app, sebuah pusat khusus untuk mengakses semua game yang sudah diunduh dari App Store. Aplikasi ini juga memiliki tab Play Together yang menampilkan aktivitas bermain teman serta papan peringkat tantangan.



VIDEO

Untuk selengkapnya mengenai Liquid Glass, silakan lihat pada Video YouTube ini.



https://www.blogger.com/blog/post/edit/2490536221435885189/7080254820486125523




Terima Kasih 😄😊👌👍 :)

Wassalammu‘alaikum wr. wb.

Post a Comment

Previous Post Next Post